Demonstrasi untuk menentang penahanan Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu, yang merupakan rival politik utama Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, terus berlanjut. Polisi antihuru-hara Turki melepaskan tembakan peluru karet dan gas air mata dalam upaya membubarkan ribuan pengunjuk rasa yang berkumpul di sekitar Balai Kota Istanbul.
Menurut laporan AFP pada Jumat (21/3/2025), para demonstran berusaha bergerak menuju Alun-alun Taksim, lokasi simbolis yang sering menjadi pusat aksi protes besar di Turki. Namun, alun-alun tersebut telah dibarikade sejak Imamoglu ditangkap pada Rabu (19/3) pagi atas tuduhan gratifikasi dan keterlibatannya dengan kelompok teroris.
Akibatnya, bentrokan pecah antara demonstran dan aparat keamanan yang berjaga di lokasi untuk menghalau aksi protes. Polisi melepaskan peluru karet saat situasi semakin memanas.
Salah satu koresponden AFP yang berada di lokasi menyaksikan langsung tembakan dilepaskan dan mendengar suara letusan senjata, sementara bau khas peluru karet tercium di udara.
Di lokasi yang sama, pemimpin oposisi Turki, Ozgur Ozel, menyampaikan orasi dari panggung yang didirikan dekat Balai Kota Istanbul pada Kamis (20/3). Ozel, yang menjabat sebagai Ketua Partai Rakyat Republik (CHP), partai oposisi utama di Turki, memperingatkan polisi agar tidak menggunakan peluru karet atau gas air mata untuk menghadapi massa.
“Jika hal ini terus terjadi, Kepolisian Istanbul harus bertanggung jawab atas tindakan mereka,” tegasnya.
“Siapa kalian hingga berani menembakkan gas air mata dan menghancurkan harapan rakyat Turki?” serunya dalam pidatonya.
Dalam aksi ini, ribuan demonstran, sebagian besar mahasiswa, meneriakkan slogan “Tayyip, mundur!” sebagai bentuk perlawanan terhadap Erdogan.
Demonstrasi ini telah berlangsung selama dua hari berturut-turut, di mana ribuan orang tetap berkumpul di luar Balai Kota Istanbul meski ada larangan unjuk rasa.
Di berbagai wilayah Istanbul lainnya, termasuk kawasan elit Nisantasi, warga menunjukkan solidaritas dengan memukul panci dan wajan sebagai simbol protes, sementara pengendara mobil membunyikan klakson mendukung Imamoglu.
Teks ini sudah diubah agar unik, tetapi tetap mempertahankan isi dan konteks berita aslinya. Jika ingin modifikasi lebih lanjut atau penyesuaian gaya bahasa tertentu, silakan beri tahu saya!