Api Maut di Liaoyang: 22 Jiwa Melayang Saat Waktu Makan Siang

Sebuah kebakaran mengerikan menghanguskan sebuah restoran dua lantai di Kota Liaoyang, Provinsi Liaoning, Tiongkok Timur Laut, pada Selasa siang, 29 April 2025. Insiden yang terjadi tepat saat jam makan siang itu menelan 22 korban jiwa dan menyebabkan tiga orang lainnya mengalami luka. Peristiwa ini menjadi salah satu dari serangkaian tragedi kebakaran yang terjadi belakangan ini di Tiongkok. Rekaman dari warga memperlihatkan kobaran api yang sangat besar disertai asap hitam tebal yang membubung ke langit.

Tim penyelamat dan kendaraan pemadam kebakaran segera dikerahkan ke lokasi untuk menjinakkan api. Para petugas terlihat berjuang dari berbagai arah untuk mengendalikan si jago merah, sementara tim medis mengevakuasi korban dengan tandu. Seorang pekerja di restoran sekitar mengaku tidak menyadari insiden tersebut sampai melihat pemberitaan online, menandakan betapa mendadaknya kejadian tersebut berlangsung.

Presiden Xi Jinping menyampaikan belasungkawa mendalam dan menyebut insiden ini sebagai tragedi serius dengan korban yang sangat besar. Ia menginstruksikan agar perawatan maksimal diberikan kepada korban luka, sekaligus mendesak investigasi menyeluruh untuk mengungkap penyebab kebakaran dan memastikan hukuman bagi pihak yang bertanggung jawab.

Kebakaran ini kembali membuka mata publik terhadap pentingnya penerapan standar keselamatan yang ketat di ruang-ruang publik. Pemerintah diharapkan segera bertindak melalui peningkatan pengawasan dan edukasi terhadap manajemen risiko serta sistem perlindungan bangunan.

IHSG Menguat di Tengah Sikap Wait and See Pasar Menjelang Rilis Data Ekonomi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin dibuka menguat di tengah pelaku pasar yang masih bersikap wait and see terhadap sejumlah data ekonomi domestik yang akan dirilis pekan ini. IHSG tercatat naik sebesar 37,31 poin atau 0,56 persen ke level 6.716,22, sementara indeks LQ45 yang berisi 45 saham unggulan turut menguat 5,64 poin atau 0,75 persen ke posisi 755,66. Menurut Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, IHSG masih berpeluang untuk melanjutkan penguatan sepanjang hari ini.

Dari dalam negeri, pelaku pasar menantikan beberapa rilis penting, seperti data inflasi indeks harga konsumen (IHK), laporan keuangan bank-bank besar, serta data indeks manufaktur. Pekan lalu, Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya di angka 5,75 persen, sejalan dengan upaya menjaga stabilitas inflasi dalam target 2,5 plus minus 1 persen untuk 2025 dan 2026.

Dari luar negeri, China mengumumkan penghapusan beberapa tarif impor dari Amerika Serikat, meskipun menolak klaim negosiasi dari Presiden AS Donald Trump. Gedung Putih menyatakan bahwa jalur komunikasi masih terbuka, menjadi sinyal positif dalam meredakan ketegangan perang dagang. Bursa saham Eropa juga mencatatkan penguatan, dengan indeks STOXX 600 naik 0,3 persen dan seluruh indeks utama seperti DAX, FTSE, dan CAC turut mencetak kenaikan. Wall Street pun ditutup menguat, dengan Nasdaq memimpin kenaikan sebesar 1,26 persen. Di kawasan Asia, pergerakan bursa campur aduk, di mana Nikkei dan Kuala Lumpur menguat, sementara Shanghai dan Strait Times mengalami pelemahan.

Pakistan Tolak Tuduhan India dan Serukan Penyelidikan Netral atas Serangan di Kashmir

Pada 26 April 2025, Pakistan mendesak agar dilakukan penyelidikan independen terkait serangan yang terjadi di Kashmir dan menewaskan puluhan wisatawan India. Menanggapi hal ini, pemerintah India langsung menuduh Pakistan terlibat dalam insiden tersebut. Namun, Islamabad segera membantah tuduhan itu dan menegaskan kesiapan untuk bekerja sama dalam penyelidikan yang dilakukan oleh pihak ketiga yang netral. Menteri Dalam Negeri Pakistan, Mohsin Naqvi, mengungkapkan bahwa negaranya siap mendukung sepenuhnya penyelidikan internasional dan tetap berpegang pada prinsip-prinsip perdamaian serta hukum internasional.

Serangan yang terjadi pada hari Selasa sebelumnya menewaskan 25 wisatawan India dan satu warga Nepal. India menuduh bahwa dua dari tiga pelaku serangan berasal dari Pakistan, tetapi tuduhan tersebut langsung dibantah oleh pihak Pakistan. Perdana Menteri India, Narendra Modi, bersumpah akan mengejar para pelaku hingga ke ujung dunia dan menjanjikan hukuman yang sangat berat bagi mereka yang terlibat.

Ketegangan antara kedua negara semakin memuncak, dengan seruan dari politisi India untuk mengambil tindakan militer. Sebagai respons, Pakistan menutup wilayah udaranya untuk maskapai penerbangan India, sementara India memutuskan untuk menangguhkan Perjanjian Air Indus 1960. Setelah empat tahun ketenangan, bentrokan senjata kembali meletus di sepanjang perbatasan Kashmir. Dalam situasi yang semakin tegang ini, pasukan India melanjutkan operasi pencarian, menghancurkan rumah-rumah yang diduga milik militan, termasuk rumah seorang tersangka yang sudah lama menghilang. Ketegangan ini juga berdampak pada penerbangan, dengan maskapai yang terpaksa mengubah rute mereka, menyebabkan peningkatan biaya operasional dan waktu tempuh yang lebih panjang.

Rupiah Menguat di Tengah Harapan Penurunan Suku Bunga The Fed dan Ketidakpastian Tarif AS-China

Nilai tukar rupiah menunjukkan penguatan di pasar pada Jumat pagi, didorong oleh optimisme global terhadap potensi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve Amerika Serikat pada Juni 2025. Analis Bank Woori Saudara, Rully Nova, mengungkapkan bahwa rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp16.875 hingga Rp16.800, seiring meningkatnya ekspektasi akan kebijakan moneter yang lebih longgar dari The Fed.

Keputusan The Fed tersebut didasari oleh keinginan untuk menekan inflasi dan menjaga tingkat pengangguran di Amerika Serikat. Namun, kebijakan tarif tinggi yang diterapkan oleh Presiden AS Donald Trump turut memperburuk situasi dengan memicu kelangkaan bahan baku di sektor manufaktur dan meningkatkan potensi pemutusan hubungan kerja.

Sementara itu, nilai tukar rupiah dipandang masih undervalue dibandingkan dengan fundamental ekonominya. Hal ini membuka peluang lebih lanjut bagi penguatan mata uang Indonesia, terlebih ketika mata uang regional lainnya juga menunjukkan tren positif terhadap dolar AS. Penurunan indeks dolar yang kini berada di bawah angka 100 mencerminkan perubahan sentimen investor yang mulai berani mengambil risiko terhadap aset di negara berkembang.

Meski demikian, ketidakpastian terkait kebijakan tarif AS terhadap China tetap menjadi faktor penghambat. Pernyataan Trump mengenai kemungkinan pemangkasan tarif hingga 145 persen belum memiliki kejelasan, apalagi China belum menunjukkan minat untuk membuka dialog. Bahkan, pernyataan dari pejabat tinggi AS seperti Menteri Keuangan Scott Bessent menambah ketegangan dengan menekankan bahwa negosiasi perdagangan bisa menjadi rumit.

Pada pembukaan perdagangan Jumat, rupiah tercatat menguat sebesar 58 poin atau 0,34 persen, menjadi Rp16.815 per dolar AS dari posisi sebelumnya di Rp16.873.

Tragedi Dendam di Daan Mogot: Pembunuhan di Lingkungan Kerja

Sebuah kasus pembunuhan yang mengerikan terungkap di kawasan Daan Mogot, Tangerang, setelah penemuan jasad seorang pria dalam karung. Pihak kepolisian Polda Metro Jaya berhasil mengungkap pelaku yang ternyata memiliki hubungan profesional dengan korban. Pembunuhan ini diduga dipicu oleh konflik yang terjadi di tempat kerja, yang berujung pada tragedi yang menggemparkan masyarakat.

Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Kabid Humas Polda Metro Jaya, mengungkapkan bahwa korban dan pelaku sama-sama bekerja di sebuah usaha konveksi. Meski rincian lengkap mengenai konflik tersebut belum terungkap, permasalahan yang terjadi di lingkungan kerja mereka dianggap sebagai pemicu utama pembunuhan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menyelesaikan masalah di tempat kerja dengan cara yang bijak, karena ketegangan yang tidak diselesaikan dengan baik bisa menimbulkan akibat yang sangat fatal.

Pada Selasa, 22 April 2025, jasad korban ditemukan di kilometer 21 Jalan Daan Mogot. Bau busuk yang berasal dari karung membuat warga curiga, dan setelah diperiksa, ditemukan tubuh korban yang mengalami luka parah akibat kekerasan dengan benda tumpul dan tajam. Pihak kepolisian pun segera melakukan penyelidikan, yang akhirnya membuahkan hasil dengan penangkapan pelaku yang kini tengah menjalani proses hukum.

Kasus ini menjadi pengingat penting bahwa konflik di tempat kerja harus segera diselesaikan agar tidak berlarut-larut, yang bisa menyebabkan dampak tragis. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya komunikasi yang sehat di lingkungan kerja, diharapkan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

“Kehilangan Besar, Paus Fransiskus Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun”

Kabar duka datang dari Vatikan, di mana Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik, telah meninggal dunia pada usia 88 tahun. Pengumuman ini disampaikan oleh Vatikan dalam sebuah pernyataan video pada Senin pagi waktu setempat. Paus Fransiskus sebelumnya dirawat di rumah sakit akibat pneumonia ganda yang cukup serius, yang akhirnya merenggut nyawanya.

Kardinal Kevin Farrell mengungkapkan dengan penuh kesedihan, “Pada pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa.” Berita ini tentu mengejutkan seluruh dunia, mengingat kontribusi dan pengaruh Paus Fransiskus selama memimpin gereja. Ia dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan peduli terhadap kaum miskin. Selama masa kepemimpinannya, Paus Fransiskus memilih untuk tinggal jauh dari kemewahan Istana Apostolik dan memilih hidup di lingkungan komunitas, guna menjaga kesehatannya secara mental.

Paus Fransiskus, yang memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio, berasal dari Amerika Latin. Ia terpilih menjadi Paus pada 13 Maret 2013, dan sejak saat itu ia terus berjuang untuk menyebarkan pesan perdamaian dan kesederhanaan. Kesederhanaan yang ia tunjukkan menjadi inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia, meninggalkan warisan yang tak terlupakan di dalam hati banyak umat Katolik.

Rusia Optimis Hadapi 2025 Meski Inflasi Diprediksi Naik Tajam

Kementerian Pembangunan Ekonomi Rusia menunjukkan keyakinan terhadap prospek pertumbuhan ekonomi negaranya, dengan tetap mempertahankan prediksi kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 2,5 persen untuk tahun 2025. Meski demikian, proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk 2026 sedikit dikoreksi menjadi 2,4 persen dari estimasi sebelumnya yang berada di angka 2,6 persen. Namun, arah kebijakan jangka menengah tetap menjanjikan dengan target pertumbuhan sebesar 2,8 persen pada 2027 dan mencapai 3 persen di tahun 2028.

Di sisi lain, tantangan utama yang dihadapi adalah lonjakan inflasi. Pemerintah Rusia kini memperkirakan inflasi akan menyentuh angka 7,6 persen pada 2025, naik drastis dari proyeksi sebelumnya sebesar 4,5 persen. Meskipun demikian, inflasi diprediksi akan kembali terkendali pada 2026, turun ke angka 4 persen, dan dipertahankan pada tingkat yang sama hingga tahun 2028. Stabilitas ini diharapkan tercapai lewat penerapan kebijakan moneter yang lebih ketat dan fokus pada penguatan daya tahan ekonomi domestik.

Sementara itu, prospek sektor industri juga mengalami perbaikan. Proyeksi pertumbuhan produksi industri untuk 2025 dinaikkan menjadi 2,6 persen dari sebelumnya hanya 2 persen. Angka tersebut diperkirakan meningkat menjadi 2,9 persen di tahun 2026 dan stabil pada kisaran 2,8 persen per tahun selama 2027 hingga 2028. Kementerian meyakini sektor industri akan menjadi salah satu motor utama yang menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Rusia di tengah tekanan eksternal dan fluktuasi harga global.

Bank Menghadapi Dampak Tarif Trump: Strategi Bertahan dalam Krisis Ekonomi

Kebijakan kenaikan tarif impor yang diterapkan Amerika Serikat terhadap 185 negara, termasuk Indonesia, telah memicu kekhawatiran terkait gangguan dalam rantai pasok global serta potensi terjadinya pelambatan ekonomi dunia. Anton Hermawan, Presiden Direktur Krom Bank Indonesia, menyatakan bahwa dampak dari perang dagang yang dimulai oleh Presiden Donald Trump berpotensi mengancam sektor perbankan, terutama yang berhubungan dengan Dolar AS.

Dampak langsung kebijakan ini dapat terlihat pada penurunan indeks saham global, termasuk IHSG, serta pelemahan nilai tukar Rupiah. Bank-bank yang terlibat dalam pinjaman berbasis Dolar AS juga turut terdampak, sementara likuiditas semakin menipis akibat meningkatnya arus keluar modal. Anton mengingatkan bahwa kondisi ini membutuhkan kewaspadaan yang tinggi dari semua pihak dalam industri keuangan, termasuk bank digital.

Walaupun bank digital tidak terlalu terpengaruh oleh fluktuasi nilai tukar, mereka tetap menghadapi risiko penurunan daya beli masyarakat yang dapat berdampak pada kinerja mereka. Oleh karena itu, bank digital kini lebih berhati-hati dalam memberikan pinjaman dan lebih fokus pada penguatan sistem analisis risiko. Menjaga kestabilan likuiditas menjadi hal utama untuk mempertahankan ketahanan bisnis mereka di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai bagaimana sektor perbankan menghadapinya, Anda dapat menyaksikan dialog lengkap bersama Anton Hermawan dalam program Power Lunch bersama Anneke Wijaya.

Myanmar Tangguhkan Sementara Penerbitan Visa Wisata Usai Gempa, Turis Diberi Imbauan Menunda Perjalanan

Pemerintah Myanmar secara resmi mengumumkan penangguhan sementara penerbitan visa turis bagi wisatawan internasional setelah gempa besar yang mengguncang negara tersebut.

“Kami meminta maaf, namun akibat dampak dari bencana ini, mulai Kamis (3/4/2025) kami akan menangguhkan sementara permohonan visa turis,” ungkap Kementerian Imigrasi dan Kependudukan Myanmar dalam pernyataannya, yang dikutip dari The Travel pada Rabu (16/4).

Kedutaan Besar Malaysia menjelaskan bahwa penangguhan ini hanya berlaku untuk visa wisata, sementara permohonan visa bisnis tetap berjalan normal. Mereka juga menambahkan bahwa informasi lebih lanjut akan diberikan setelah layanan kembali normal.

Myanmar memang dikenal dengan kekayaan budaya dan sejarahnya, meskipun akses untuk berwisata ke negara ini relatif sulit. Negara ini juga telah lama dilanda konflik bersenjata yang membuat banyak wisatawan ragu untuk berkunjung.

Setelah pandemi global berakhir, sektor pariwisata Myanmar perlahan pulih. Pada tahun 2024, negara ini mencatatkan kedatangan lebih dari satu juta wisatawan internasional.

Sayangnya, harapan tersebut terganggu setelah gempa bumi berkekuatan 7,7 skala richter mengguncang kawasan Mandalay dan sekitarnya. Banyak bangunan yang hancur, termasuk gedung pencakar langit, rumah-rumah warga, masjid, kuil-kuil kuno, dan situs-situs bersejarah yang sering dikunjungi wisatawan.

Selain itu, infrastruktur vital seperti jaringan listrik dan komunikasi terhenti, sementara jalan utama mengalami kerusakan serius akibat runtuhnya bangunan. Pemerintah Myanmar mengimbau wisatawan untuk menunda perjalanan mereka, terutama ke wilayah yang terdampak bencana.

Selain faktor keamanan, keberadaan wisatawan juga dikhawatirkan dapat mengganggu proses penyelamatan dan pemulihan di lapangan. Gempa susulan yang terjadi hingga pertengahan April, beberapa di antaranya cukup kuat, memperburuk kondisi.

Gempa juga menimbulkan kerusakan besar pada hotel-hotel mewah di Myanmar dan Thailand. Wisatawan yang telah memesan akomodasi di kawasan terdampak disarankan untuk menghubungi terlebih dahulu pihak hotel untuk memastikan kondisi bangunan, akses jalan, dan fasilitas dasar, mengingat kerusakan yang meluas.

Kondisi di lapangan masih sangat memprihatinkan. Pencarian korban terus dilakukan, dan jumlah korban tewas serta terluka terus meningkat setiap hari.

Menurut perkiraan awal dari USGS, jumlah korban dapat mencapai hingga 10.000 orang. Pada pertengahan April, tercatat lebih dari 5.350 orang meninggal di Myanmar dan 48 orang di Thailand. Jumlah korban luka hampir mencapai 7.900 orang, dan ratusan lainnya masih dilaporkan hilang.

Kondisi semakin genting setelah gempa berkekuatan 5,5 skala richter kembali mengguncang Mandalay pada Minggu (13/4), mengingatkan bahwa keadaan belum sepenuhnya aman.

Singapura hingga China, Negara Paling Royal Beri Utang ke Indonesia di 2025

Jumlah utang luar negeri (ULN) Indonesia mengalami sedikit penurunan pada Februari 2025. Dari sebelumnya sebesar US$ 427,9 miliar di Januari, turun menjadi US$ 427,2 miliar. Penurunan ini tercatat berasal dari berbagai jenis kreditur, baik negara asing, organisasi internasional, maupun lembaga lainnya. Sebagian besar ULN Indonesia disumbang oleh negara-negara pemberi pinjaman dengan total US$ 203,52 miliar. Sementara dari organisasi internasional tercatat sebesar US$ 45,52 miliar dan sisanya sebesar US$ 178,11 miliar berasal dari kategori lainnya.

Berdasarkan data kreditur negara, Singapura menjadi penyumbang terbesar ULN Indonesia dengan nilai mencapai US$ 55,45 miliar pada Februari 2025, meskipun angka ini turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$ 55,78 miliar. Posisi kedua ditempati oleh Amerika Serikat dengan nilai utang sebesar US$ 27,67 miliar, juga sedikit menurun dari catatan Januari sebesar US$ 27,68 miliar. China menyusul di posisi ketiga dengan total utang sebesar US$ 23,28 miliar, sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat US$ 23,30 miliar.

Jepang berada di urutan keempat dengan nilai utang ke Indonesia sebesar US$ 21,01 miliar pada Februari, mengalami kenaikan dari sebelumnya US$ 20,88 miliar. Di posisi kelima terdapat Hong Kong, yang nilai pinjamannya ke Indonesia mencapai US$ 19,16 miliar, naik dari catatan Januari yang sebesar US$ 18,77 miliar. Meskipun terjadi sedikit fluktuasi, data ini mencerminkan stabilitas hubungan keuangan Indonesia dengan negara-negara kreditur utama.