Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, memastikan bahwa ketersediaan bahan pangan di ibu kota tetap terjaga dan harga relatif stabil menjelang Ramadan hingga Idul Fitri 1446 Hijriah. Saat mengunjungi Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin, ia menyampaikan bahwa stok pangan cukup dan harga dalam kondisi terkendali.
Pramono mengakui bahwa pada 3-4 Maret sempat terjadi lonjakan harga akibat keterbatasan stok, tetapi kini situasi sudah kembali normal. Bahkan, beberapa bahan pokok mengalami penurunan harga, meskipun ada juga yang masih naik. Salah satu komoditas yang mengalami kenaikan adalah cabai rawit merah, sementara cabai rawit hijau justru mengalami penurunan. Sayur-mayur seperti kentang, tomat, dan buncis juga dilaporkan dalam kondisi harga yang stabil.
Tak hanya di Pasar Induk Kramat Jati, Pemprov DKI Jakarta juga memantau pasokan dan harga pangan di berbagai lokasi lainnya. Setiap hari, sebanyak 10 truk diturunkan untuk mendistribusikan bahan pangan bersubsidi ke wilayah yang mengalami kekurangan stok. Dengan langkah ini, Pramono optimistis masyarakat dapat menyambut bulan suci dengan persediaan pangan yang cukup.
Meskipun harga pangan dipantau secara ketat, Pramono menyebut masih ada kemungkinan fluktuasi harga akibat faktor cuaca, terutama untuk komoditas seperti cabai merah dan cabai hijau. Sementara itu, harga daging segar mengalami kenaikan, sedangkan daging beku tetap stabil. Pemprov DKI juga telah menggelar rapat bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk memastikan inflasi tetap terkendali selama Ramadan dan Lebaran.