Carlos Alcaraz Pujikan Jannik Sinner dan Tantangan Berat di Rotterdam Open!

Carlos Alcaraz memberikan pujian tinggi terhadap Jannik Sinner setelah petenis Italia itu mempertahankan gelar Australian Open sekaligus meraih gelar Grand Slam ketiganya. Dalam konferensi pers pra-turnamen di Rotterdam Open, Alcaraz menyebut Sinner sebagai petenis terbaik saat ini, mengingat performa luar biasa yang ditunjukkan pria Italia itu sepanjang tahun 2024.

“Jannik adalah yang terbaik saat ini,” ungkap Alcaraz. “Dia hanya kalah empat atau lima kali tahun lalu, jadi ini sungguh luar biasa. Banyak orang yang membandingkan kami dan bertanya siapa yang lebih baik di antara kami. Mereka bilang Jannik lebih baik, sementara ada juga yang mengatakan saya yang lebih baik. Semua itu hanya perdebatan.”

Alcaraz menambahkan bahwa Sinner selalu tampil fokus dan berhasil meraih banyak trofi. “Untuk pemain tenis, kita harus menghadapi Jannik, karena dia selalu menang di setiap turnamen yang diikutinya, selalu mencapai final atau mengangkat trofi,” ujarnya.

Di Australian Open, Sinner mengalahkan Alexander Zverev dalam straight set pada final dan meraih gelar ke-8nya di level tur, hanya tertinggal satu gelar dari Alcaraz. Meskipun Alcaraz memiliki ambisi untuk menjadi petenis termuda yang menyelesaikan karier Grand Slam, ia gagal melawan Novak Djokovic. Setelah merenung selama 10 hari pasca kekalahannya di perempat final, Alcaraz merasa tidak ada yang salah dengan permainannya.

“Saya tidak merasa itu adalah kesempatan yang hilang saat melawan Novak,” kata Alcaraz. “Saya benar-benar ingin menang, tapi Novak bermain luar biasa. Menghadapi Novak di perempat final Grand Slam itu sangat sulit. Itu pertandingan yang hebat, dan saya mencoba untuk mengambil sisi positifnya.”

Setelah meninggalkan Australia, Alcaraz menghabiskan waktu di rumahnya di Spanyol dan kemudian terbang ke Rotterdam pada 31 Januari untuk mempersiapkan debutnya di turnamen ATP 500 tersebut. Namun, persiapannya tidak berjalan mulus karena ia terserang flu dan hanya sempat berlatih dua hari sebelum akhirnya harus beristirahat.

“Meskipun saya sakit, menghabiskan waktu di rumah dengan keluarga itu selalu menyenangkan dan memberi kesegaran mental untuk kembali berkompetisi,” ujar Alcaraz.

Sebagai unggulan teratas, Alcaraz akan melawan petenis wild card asal Belanda, Botic van de Zandschulp, di pertandingan pembuka yang berat. Van de Zandschulp sebelumnya mengalahkan Alcaraz di babak kedua US Open, dan Alcaraz sadar bahwa ia harus tampil maksimal untuk menghindari kekalahan kedua.

“Van de Zandschulp adalah pemain yang sangat tangguh. Saya sudah beberapa kali melawannya, dan terakhir saya kalah darinya. Sekarang saya akan bertanding di kandangnya, tetapi saya akan menikmati pertandingan pertama saya di Rotterdam dan melakukan yang terbaik,” jelas Alcaraz. “Saya siap menghadapi tantangan ini dan berusaha untuk menang.”

Zverev Atasi Perlawanan Tommy Paul Menuju Semifinal Australian Open 2025

Alexander Zverev berhasil melaju ke semifinal Australian Open setelah mengalahkan Tommy Paul dalam pertandingan yang dramatis dengan skor 7-6(1), 7-6(0), 2-6, dan 6-1. Kemenangan ini menandai pencapaian Zverev yang ketiga kalinya di semifinal turnamen Grand Slam ini.

Pertandingan berlangsung di Rod Laver Arena dan menunjukkan ketegangan tinggi antara kedua pemain. Zverev, yang merupakan unggulan kedua, harus berjuang keras untuk menyelamatkan set point di kedua set pertama sebelum akhirnya meraih kemenangan dalam tiebreak. Ini menunjukkan bahwa meskipun Zverev tidak berada dalam performa terbaiknya, ia mampu mengatasi tekanan dan mengambil keuntungan dari momen penting.

Zverev mencatatkan dominasi di tiebreak dengan tidak membuat kesalahan tidak terpaksa dan mencetak enam poin menang. Meskipun Paul berhasil merebut set ketiga, Zverev menunjukkan ketangguhan mentalnya dengan kembali mendominasi di set keempat. Ini mencerminkan kemampuan Zverev untuk bangkit kembali setelah mengalami kesulitan, sebuah kualitas penting dalam turnamen tingkat tinggi.

Setelah pertandingan, Zverev mengakui bahwa Paul tampil lebih baik darinya di awal pertandingan. Ia menyatakan, “Sejujurnya, saya seharusnya tertinggal dua set tanpa balas. Dia bermain lebih baik dari saya.” Pengakuan ini menunjukkan sikap sportivitas dan penghargaan terhadap lawan, serta kesadaran diri yang tinggi dari seorang atlet profesional.

Dengan kemenangan ini, Zverev kini menunggu pemenang antara Novak Djokovic dan Carlos Alcaraz. Pertandingan tersebut diprediksi akan menjadi “pertarungan generasi” antara dua pemain hebat. Ini menandakan bahwa Zverev akan menghadapi tantangan besar di semifinal mendatang, tetapi juga memberikan kesempatan untuk membuktikan kemampuannya melawan pemain-pemain papan atas dunia.

Dengan pencapaian ini, semua pihak berharap agar Zverev dapat mempertahankan momentum positifnya menuju semifinal. Diharapkan bahwa ia mampu menunjukkan performa terbaiknya dan meraih impian untuk memenangkan gelar Grand Slam pertamanya. Keberhasilan dalam mencapai final akan menjadi langkah penting bagi kariernya dan meningkatkan posisinya di dunia tenis internasional.