Gempa Guncang Bangkok, Gedung Setengah Jadi Runtuh dan 43 Pekerja Terjebak

Sebuah gedung pencakar langit yang masih dalam tahap pembangunan di Bangkok, Thailand, dengan ketinggian 30 lantai, runtuh setelah terkena guncangan akibat gempa yang pusatnya berada di Myanmar, yang dirasakan cukup kuat di wilayah tersebut. Dilaporkan ada 43 pekerja yang terjebak dalam reruntuhan gedung. Gedung tersebut, yang runtuh pada Jumat (28/3/2025), terletak di kawasan Chatuchak Park, utara Bangkok, seperti dilansir oleh AFP dan CNN.

Foto-foto yang diambil di lokasi kejadian memperlihatkan gedung yang belum selesai dibangun itu hancur menjadi puing-puing, dengan balok-balok logam yang rusak parah hanya dalam hitungan detik setelah gempa mengguncang.

Menurut laporan dari otoritas darurat Thailand, ada sekitar 50 orang yang berada di dalam gedung saat bencana terjadi.

Laporan dari Institut Nasional Kedokteran Darurat menyebutkan bahwa sekitar 43 orang, yang semuanya adalah pekerja, terjebak di dalam bangunan yang runtuh, sementara tujuh orang lainnya mengalami cedera.

Guncangan yang dirasakan di Thailand, khususnya di bagian utara dan ibu kota, berasal dari gempa berkekuatan Magnitudo 7,7 yang berpusat di wilayah tengah Myanmar. Pusat gempa dilaporkan berada sekitar 16 kilometer sebelah barat laut dari kota Sagaing, Myanmar, pada kedalaman 10 kilometer.

Gempa tersebut mengguncang wilayah Myanmar pada pukul 12:50 waktu setempat, dan sekitar beberapa menit kemudian, terjadi gempa susulan dengan kekuatan Magnitudo 6,4 di area yang sama. Guncangan ini juga dirasakan di Provinsi Yunnan, China bagian barat daya.

Sejauh ini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai korban jiwa akibat gempa tersebut. Guncangan gempa sempat menyebabkan kepanikan di Bangkok, dengan warga berlarian keluar gedung saat guncangan terjadi. Beberapa layanan transportasi kereta metro dan kereta ringan juga terpaksa dihentikan sementara di ibu kota Thailand.

Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, yang tengah melakukan kunjungan resmi ke Phuket, segera kembali ke Bangkok untuk mengadakan rapat darurat setelah merasakan dampak guncangan gempa pada Jumat siang.

Gempa 5,5 Magnitudo Guncang Nepal, Warga Dilanda Kepanikan

Gempa bumi berkekuatan 5,5 magnitudo mengguncang Nepal pada Jumat pagi waktu setempat, menurut laporan Survei Geologi AS (USGS). Pusat gempa berada sekitar 14 kilometer di selatan Kodari dengan kedalaman 10 kilometer. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa maupun kerusakan yang signifikan akibat gempa tersebut.

Meskipun tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan oleh pihak berwenang, getaran cukup kuat dirasakan di berbagai wilayah sekitar pusat gempa. Hal ini menyebabkan kepanikan di kalangan penduduk, yang khawatir akan kemungkinan gempa susulan. Namun, hingga kini belum ada laporan mengenai aktivitas seismik lanjutan yang berpotensi menambah dampak bencana.

Nepal merupakan salah satu negara yang berada di kawasan seismik aktif, tepat di sepanjang garis patahan Himalaya. Posisi geografis ini menjadikannya rawan terhadap gempa bumi akibat pergerakan dan tabrakan lempeng tektonik India serta Eurasia. Aktivitas tektonik yang terus berlangsung menyebabkan wilayah ini kerap mengalami guncangan seismik dengan berbagai tingkat kekuatan.

Negara ini masih menyimpan kenangan yang pahit dari bencana besar pada tahun 2015, ketika gempa berkekuatan 7,8 magnitudo melanda dan menimbulkan kehancuran luas. Ribuan orang kehilangan nyawa dalam peristiwa tragis tersebut, sementara infrastruktur mengalami kerusakan berat. Hingga saat ini, Nepal masih terus berupaya meningkatkan sistem mitigasi bencana untuk menghadapi potensi gempa besar di masa depan.