Lifter Indonesia Catat Perkembangan Positif Jelang Ajang Bergengsi 2025

Manajer tim angkat besi Indonesia, Pura Darmawan, mengungkapkan bahwa para lifter Merah Putih menunjukkan kemajuan signifikan dalam tes awal yang digelar pekan lalu sebagai bagian dari persiapan menghadapi turnamen penting pada 2025. Sejak awal Januari, perkembangan positif terus terlihat, dan hampir 80-90 persen atlet pelatnas berhasil melampaui rekor terbaik mereka. Tes awal ini rutin dilakukan setiap tahun untuk mengukur kondisi fisik, kesehatan, serta performa angkatan, yang kemudian menjadi dasar penyusunan program latihan.

Tahun ini, tes awal difokuskan untuk menilai kesiapan atlet sebelum berlaga di Kejuaraan Dunia Angkat Besi Remaja dan Junior 2025 di Lima, Peru, serta Kejuaraan Asia Angkat Besi 2025 di Jiangshan, China. Proses evaluasi dilakukan melalui simulasi pertandingan, yang mencakup timbang badan, permintaan angkatan, serta technical meeting sehari sebelum kompetisi. Metode latihan yang diterapkan di Pelatnas Kwini Jakarta menggunakan pendekatan block system dan underating, yang bertujuan mengidentifikasi kelemahan individu dan meningkatkan aspek teknis yang masih perlu diperbaiki.

Saat ini, sebanyak 16 atlet yang tergabung dalam pelatnas masih menjalani latihan intensif meskipun proposal pengajuan program pelatnas 2025 masih dalam proses di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Pura menegaskan bahwa kontinuitas latihan tetap menjadi prioritas agar para lifter dalam kondisi optimal menjelang turnamen besar tahun depan. Dengan persiapan yang matang dan program latihan yang terstruktur, tim angkat besi Indonesia optimis bisa bersaing di ajang internasional yang akan datang.

Mario Aji Cetak Poin Perdana di Moto2 2025, Awali Musim dengan Modal Berharga

Mario Aji berhasil mengamankan satu poin penting setelah finis di posisi ke-15 pada seri pembuka Moto2 2025 yang berlangsung di Sirkuit Buriram, Thailand. Rider dari Idemitsu Honda Team Asia itu memulai balapan dari urutan ke-14 dan langsung menunjukkan gaya membalap agresif sejak awal. Memasuki lap kesembilan, ia berhasil naik ke posisi ke-11, terlibat persaingan ketat dengan pembalap-pembalap top seperti Tony Arbolino dan Deniz Oncu.

Namun, memasuki lap-lap akhir, performa Mario mulai mengalami penurunan. Ia harus rela kehilangan beberapa posisi hingga akhirnya menyelesaikan balapan di peringkat ke-15. Meskipun demikian, satu poin yang diraihnya di Thailand menjadi awal yang baik untuk menghadapi musim yang penuh tantangan. Sebagai perbandingan, pada Moto2 2024, Mario hanya mampu mengumpulkan empat poin sepanjang musim, semuanya didapat dari hasil finis di posisi ke-15 dalam empat seri berbeda.

Di sisi lain, Manuel Gonzalez dari tim Liqui Moly Dynavolt Intact GP keluar sebagai pemenang dalam balapan di Buriram. Rider asal Spanyol itu mencatatkan waktu 35 menit 13,072 detik, mengungguli Aron Canet dari Fantic Racing dengan selisih 2,6 detik yang finis di urutan kedua. Rekan setim Gonzalez, Senna Agius, berhasil mengamankan podium ketiga, disusul oleh Diogo Moreira dan Marcos Ramirez yang menempati posisi keempat serta kelima.

Persaingan di Moto2 musim ini diprediksi akan semakin ketat, dengan banyak pembalap muda yang menunjukkan performa impresif. Bagi Mario Aji, hasil di Thailand menjadi pemicu semangat untuk tampil lebih baik di balapan selanjutnya. Dengan dukungan dari tim dan pengalaman yang terus bertambah, ia berpeluang besar untuk meraih hasil lebih baik di seri-seri mendatang.

Duel Kakak-Adik yang Epik: Marc Marquez Taklukkan Buriram dalam Drama MotoGP Thailand 2025

Marc Marquez tampil gemilang dengan memenangkan MotoGP Thailand 2025 setelah pertarungan sengit dengan adiknya, Alex Marquez, di Sirkuit Buriram. Sejak awal balapan, Marc yang start dari posisi terdepan langsung memimpin jalannya lomba, diikuti Alex Marquez dan Francesco Bagnaia. Di tikungan pertama, Alex dan Bagnaia sempat bersenggolan, tetapi keduanya tetap mampu melanjutkan balapan tanpa kendala berarti.

Memasuki lima lap awal, Marc berhasil menjaga jarak hingga 1,3 detik dari Alex yang terus berusaha menempel. Namun, pada lap ketujuh, Alex Marquez melakukan manuver brilian untuk merebut posisi pertama dari kakaknya. Duel kakak-adik ini semakin memanas di lap-lap berikutnya, dengan Marc yang beberapa kali mencoba merebut kembali posisi terdepan.

Ketegangan mencapai puncaknya saat balapan memasuki lima lap terakhir. Alex masih memimpin dengan selisih 0,1 detik, tetapi Marc terus memberikan tekanan. Pada momen krusial menjelang garis finis, Marc akhirnya menemukan celah untuk menyalip Alex dan mengamankan kemenangan. Ia mencatat waktu 39 menit 37,244 detik, unggul 1,732 detik dari Alex Marquez yang finis di posisi kedua. Francesco Bagnaia melengkapi podium di peringkat ketiga dengan selisih 2,398 detik.

Di belakang mereka, persaingan juga berlangsung ketat. Franco Morbidelli finis di posisi keempat dengan selisih 5,176 detik dari pemenang, sementara Ai Ogura menempati urutan kelima setelah tertinggal 7,450 detik. Marco Bezzecchi, Johann Zarco, Brad Binder, Enea Bastianini, dan Fabio Di Giannantonio melengkapi daftar sepuluh besar. Balapan ini menjadi salah satu yang paling mendebarkan di musim 2025, dengan Marc Marquez membuktikan dirinya masih menjadi salah satu pembalap terbaik di lintasan.