Manchester United sedang menghadapi masa sulit di Liga Inggris dengan produktivitas gol yang rendah, hanya mampu mencetak satu gol dalam empat pertandingan terakhir dan bahkan tidak mencetak gol sama sekali dalam 13 laga sepanjang musim ini. Meski begitu, performa mereka di Liga Europa justru cukup impresif, mampu mencetak total 12 gol dalam dua babak gugur melawan Real Sociedad dan Olympique Lyon. Tantangan berikutnya adalah melawan Athletic Bilbao di semifinal, sebuah tim kuat dari La Liga yang memiliki motivasi besar karena final musim ini akan digelar di stadion mereka sendiri.
Di tengah krisis ini, fokus tertuju pada Rasmus Hojlund yang tengah kesulitan menemukan ketajamannya. Striker muda itu baru mencetak satu gol dalam 28 penampilan terakhirnya, sebuah statistik yang membuat tekanan makin besar. Kondisinya semakin diperparah oleh performa mengecewakan saat melawan Wolves, di mana ia merasa minim dukungan dari rekan setim. Menyadari hal tersebut, pelatih Ruben Amorim telah menyiapkan pendekatan khusus berupa latihan intensif serta materi visual guna membangkitkan kembali naluri mencetak gol sang pemain.
Amorim menegaskan bahwa tanggung jawab mencetak gol tak sepenuhnya berada di pundak Hojlund, karena banyak peluang dari pemain lain juga terbuang sia-sia. Namun, posisi Hojlund sebagai penyerang utama tetap menjadi sorotan, terlebih dengan absennya beberapa pemain kunci dan rencana kedatangan striker baru di musim panas. Laga kontra Bournemouth dan semifinal Eropa akan menjadi momen penting bagi nasibnya di klub.