Omar Marmoush Nyaman Jadi Senjata Serbaguna di Lini Serang Manchester City

Sejak kedatangannya ke Manchester City pada Januari lalu dari Eintracht Frankfurt, Omar Marmoush menunjukkan fleksibilitas tinggi dalam bermain di berbagai posisi lini serang. Penyerang asal Mesir ini telah ditempatkan di sejumlah peran berbeda oleh Pep Guardiola—mulai dari winger, gelandang serang di belakang Erling Haaland, hingga menjadi striker utama saat Haaland tak tersedia. Dengan telah mengoleksi lima gol dari 11 penampilan, Marmoush menegaskan dirinya merasa nyaman mengisi setiap peran ofensif.

Marmoush mengungkapkan bahwa dirinya terbiasa bermain sebagai winger bersama timnas Mesir, namun di Manchester City ia diminta tampil lebih variatif—baik sebagai penyerang tengah maupun sebagai gelandang menyerang. Ia menegaskan, apa pun posisi yang dipercayakan oleh pelatih, ia akan memberikan kontribusi maksimal. Menurutnya, selama bisa membantu tim dan bermain dengan efektif, posisi bukanlah persoalan besar. Ia merasa dirinya tetap menjadi ancaman di semua sektor serangan.

Memasuki musim pertamanya bersama The Citizens, Marmoush menyatakan fokusnya kini adalah belajar sebanyak mungkin dari para pemain top di skuad City dan tentunya dari manajer Pep Guardiola. Ia tidak menyebut ada satu aspek spesifik yang sedang ia latih, melainkan ingin terus menyerap pengalaman dan pelajaran dari lingkungan sekitarnya. Ia mengaku proses pembelajaran tidak pernah berhenti dan dirinya bertekad terus berkembang setiap hari. Marmoush dijadwalkan kembali tampil saat Manchester City menghadapi Manchester United di Old Trafford malam ini pukul 22.30 WIB dalam laga panas Derbi Manchester.

Manchester City Gagal Menang Setelah Brighton Paksa Hasil Imbang

Manchester City harus puas berbagi poin usai ditahan imbang Brighton & Hove Albion dengan skor 2-2 dalam lanjutan Liga Premier Inggris pekan ke-29 di Stadion Etihad, Sabtu. The Citizens sempat unggul melalui gol Erling Haaland dan Omar Marmoush, namun Brighton mampu menyamakan kedudukan lewat gol Pervis Estupinan dan gol bunuh diri Abdukodir Khusanov. Dengan hasil ini, City tetap berada di posisi kelima dengan 48 poin, sementara Brighton menempel di urutan ketujuh dengan 47 poin.

Pertandingan dimulai dengan ancaman dari Brighton di menit ke-6 melalui tembakan Kaoru Mitoma, namun Stefan Ortega berhasil menepisnya. City kemudian memimpin pada menit ke-11 setelah Omar Marmoush dilanggar di kotak penalti oleh Adam Webster. Erling Haaland yang menjadi eksekutor sukses mengecoh kiper Bart Verbruggen dan membawa City unggul 1-0. Namun, Brighton segera membalas pada menit ke-21 lewat tendangan bebas Pervis Estupinan yang menembus gawang Ortega, mengubah skor menjadi 1-1.

City kembali unggul pada menit ke-39 melalui gol Marmoush yang melepaskan tembakan jarak jauh ke sudut kiri gawang Brighton setelah menerima umpan dari Ilkay Gundogan. Skor 2-1 bertahan hingga turun minum. Namun, di awal babak kedua, Brighton menyamakan kedudukan pada menit ke-48 setelah bola dari Jack Hinshelwood mengenai Khusanov dan masuk ke gawangnya sendiri.

Brighton hampir berbalik unggul pada menit ke-63 lewat tembakan Mitoma yang kembali digagalkan Ortega. City juga nyaris mencetak gol ketiga saat sundulan Nico Gonzalez di menit ke-79 hanya membentur tiang gawang. Hingga peluit panjang berbunyi, skor tetap imbang 2-2.

Arne Slot Kehilangan Kesabaran, Darwin Nunez Dicadangkan

Pelatih Liverpool, Arne Slot, mulai kehilangan kesabaran terhadap performa Darwin Nunez. Striker asal Uruguay itu sama sekali tidak dimainkan saat The Reds menghadapi Manchester City pada akhir pekan lalu. Slot menilai Nunez tidak menunjukkan usaha maksimal di atas lapangan, terutama dalam dua laga sebelumnya melawan Wolverhampton Wanderers dan Aston Villa.

Slot mengungkapkan bahwa dirinya kecewa dengan performa Nunez dalam pertandingan tersebut. Menurutnya, sang striker tidak memberikan seratus persen kemampuannya, sehingga keputusannya untuk mencadangkan Nunez merupakan bentuk ketegasan. “Untuk kedua kalinya secara berturut-turut, saya tidak senang dengan kerja kerasnya saat melawan Wolves dan Aston Villa,” ujar Slot. “Saya tidak bisa menerima pemain yang tidak memberikan segalanya di atas lapangan. Kalau sekali, mungkin masih bisa dimaklumi, tetapi jika terjadi dua kali, itu sudah terlalu berlebihan,” tambahnya.

Saat menghadapi Aston Villa, Nunez baru masuk pada menit ke-66 menggantikan Diogo Jota. Namun, kontribusinya di atas lapangan terbilang minim. Ia hanya melepaskan satu tembakan sepanjang laga, yang bahkan tidak mengarah ke gawang. Situasi ini semakin memperkuat alasan Slot untuk tidak memberinya kesempatan bermain melawan Manchester City.

Dengan keputusan ini, masa depan Nunez di Liverpool mulai dipertanyakan. Jika ia tidak segera memperbaiki performanya, bukan tidak mungkin perannya dalam skuad utama akan semakin terpinggirkan. Slot jelas menginginkan pemain yang bekerja keras dan memberikan segalanya di setiap pertandingan, sesuatu yang ia anggap belum ditunjukkan oleh Nunez dalam beberapa laga terakhir.