Giannis Antetokounmpo dan Nikola Jokic Dominasi Voting NBA All-Star 2025

Hasil terkini dari pemungutan suara penggemar untuk NBA All-Star Game menunjukkan dominasi Giannis Antetokounmpo dari Milwaukee Bucks dan Nikola Jokic dari Denver Nuggets. Giannis berhasil meraih total suara sebanyak 3,49 juta, menjadikannya satu-satunya pemain yang telah melampaui angka 3 juta. Hal ini memperkuat posisinya sebagai pemain favorit penggemar sekaligus menegaskan kontribusinya yang luar biasa untuk timnya.

Pemungutan suara untuk NBA All-Star Game 2025 masih berlangsung hingga 20 Januari 2025, dengan pengumuman pemain inti dijadwalkan pada 23 Januari. Dalam proses ini, suara penggemar memberikan kontribusi sebesar 50%, sementara suara dari para pemain dan panel media masing-masing memiliki bobot 25%. Sistem ini membuat suara penggemar memainkan peran besar dalam menentukan komposisi tim.

Nikola Jokic, yang telah meraih gelar MVP sebanyak tiga kali, menempati posisi kedua dengan perolehan 2,92 juta suara. Performa luar biasanya musim ini terus menarik perhatian banyak pihak. Selain itu, Jayson Tatum dari Boston Celtics juga telah melewati angka 2 juta suara, mempertegas posisinya sebagai salah satu pemain yang paling diunggulkan untuk masuk dalam jajaran pemain All-Star.

Di kategori backcourt, LaMelo Ball dari Charlotte Hornets dan Shai Gilgeous-Alexander dari Oklahoma City Thunder memimpin voting di masing-masing konferensi. LaMelo mencuri perhatian dengan statistik impresifnya, yaitu rata-rata 29,6 poin per pertandingan. Sementara itu, Shai terus menunjukkan konsistensi dan performa gemilang sehingga tetap bertahan di puncak voting backcourt untuk Wilayah Barat.

Tahun ini, NBA menerapkan format baru untuk All-Star Game, yang akan diadakan di Chase Center, San Francisco. Format ini menghilangkan konsep tradisional pertandingan antara Wilayah Barat dan Timur. Sebagai gantinya, akan diadakan mini-turnamen yang melibatkan tiga tim All-Star, di mana setiap tim akan dipilih oleh legenda NBA. Tujuannya adalah untuk menambah daya saing dan meningkatkan antusiasme penggemar.

Dengan Giannis dan Jokic memimpin pemungutan suara, perhatian kini tertuju pada bagaimana hasil akhir voting akan memengaruhi formasi tim All-Star. Format baru ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang lebih menarik, dan pengumuman pemain inti pada 23 Januari menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh seluruh penggemar NBA.

Giannis Antetokounmpo Dan Nikola Jokic Pimpin Voting All-Star NBA 2025

Hasil terbaru dari voting penggemar untuk NBA All-Star Game menunjukkan bahwa Giannis Antetokounmpo dari Milwaukee Bucks dan Nikola Jokic dari Denver Nuggets tetap berada di posisi teratas. Giannis memimpin dengan total 3,49 juta suara, menjadikannya satu-satunya pemain yang berhasil melewati angka 3 juta suara. Ini menegaskan popularitasnya di kalangan penggemar dan kontribusinya yang signifikan bagi timnya.

Voting untuk NBA All-Star Game 2025 masih berlangsung hingga 20 Januari 2025, dengan pengumuman starter dijadwalkan pada 23 Januari. Dalam voting ini, penggemar memiliki bobot 50% dalam menentukan siapa yang akan menjadi starter, sementara pemain dan panel media masing-masing menyumbang 25%. Dengan sistem ini, suara penggemar sangat berpengaruh dalam menentukan komposisi tim All-Star.

Nikola Jokic mengikuti di belakang Giannis dengan total 2,92 juta suara. Jokic, yang merupakan pemenang MVP tiga kali, terus menunjukkan performa luar biasa musim ini. Selain mereka berdua, Jayson Tatum dari Boston Celtics juga mencatatkan lebih dari 2 juta suara, menunjukkan bahwa ketiga pemain ini adalah favorit kuat untuk mewakili konferensi mereka dalam pertandingan mendatang.

Dalam kategori backcourt, LaMelo Ball dari Charlotte Hornets dan Shai Gilgeous-Alexander dari Oklahoma City Thunder memimpin di konferensi masing-masing. Ball telah mendapatkan perhatian besar dengan performanya yang mengesankan, mencatat rata-rata 29,6 poin per game. Sementara itu, Gilgeous-Alexander juga menunjukkan statistik yang mengesankan dan mempertahankan posisinya di puncak voting backcourt Western Conference.

Tahun ini, NBA memperkenalkan format baru untuk All-Star Game yang akan berlangsung di Chase Center, San Francisco. Alih-alih format tradisional antara konferensi tim Barat dan Timur, acara ini akan diadakan dalam format mini-turnamen dengan tiga tim All-Star yang dipilih oleh legenda NBA. Ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan menarik perhatian lebih banyak penggemar.

Dengan Giannis dan Jokic memimpin voting saat ini, semua mata kini tertuju pada bagaimana hasil akhir voting akan berdampak pada komposisi tim All-Star dan bagaimana para pemain akan bersaing dalam format baru ini. Pengumuman starter pada 23 Januari akan menjadi momen penting bagi semua penggemar NBA.

Duet Gemilang Brunson Dan KAT Bawa Knicks Hancurkan Bucks 140-106

New York Knicks meraih kemenangan impresif dengan menghancurkan Milwaukee Bucks dengan skor 140-106 dalam pertandingan NBA yang berlangsung di Madison Square Garden. Kemenangan ini menjadi penting bagi Knicks, terutama setelah mereka mengalami kekalahan dalam empat dari lima pertandingan sebelumnya. Ini menunjukkan bahwa tim mampu bangkit dan menunjukkan performa terbaiknya saat dibutuhkan.

Jalen Brunson tampil luar biasa dalam pertandingan ini, mencetak 44 poin meskipun harus keluar dari lapangan karena cedera di sebagian kuarter. Brunson sudah menunjukkan ketajamannya sejak awal dengan mencetak 23 poin di kuarter pertama. Dengan pencapaian ini, ia menyamai rekor Carmelo Anthony sebagai pemain ketiga terbanyak dalam sejarah Knicks yang mencetak lebih dari 40 poin dalam satu pertandingan. Ini mencerminkan betapa pentingnya peran Brunson bagi tim dan kemampuannya untuk tampil di bawah tekanan.

Selain Brunson, Karl-Anthony Towns juga menunjukkan performa yang mengesankan dengan mencatatkan double-double, yaitu 30 poin dan 18 rebound. Performa solidnya membantu Knicks mengontrol permainan dan memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan untuk mengamankan kemenangan. Kombinasi antara Brunson dan Towns menunjukkan potensi besar dari duet ini dalam meningkatkan daya saing Knicks di liga.

Setelah kuarter pertama yang ketat, Knicks mulai menjauh di kuarter kedua dengan mencetak 39 poin berbanding 29 untuk Bucks. Mereka terus memperlebar jarak dengan membuka kuarter ketiga dengan sepuluh poin berturut-turut, yang semakin meningkatkan kepercayaan diri tim. Dominasi Knicks selama dua kuarter berikutnya menunjukkan bahwa mereka mampu mengatasi tekanan dan tampil konsisten.

Meskipun Bucks dipandang sebagai salah satu tim kuat di liga, mereka tidak dapat berbuat banyak untuk menghentikan laju Knicks. Bintang mereka, Giannis Antetokounmpo, hanya mencetak 24 poin dan 13 rebound, sementara Damian Lillard juga tidak tampil optimal dengan hanya meraih 22 poin. Kekalahan ini menjadi pelajaran bagi Bucks untuk meningkatkan performa mereka dalam pertandingan mendatang.

Kemenangan telak atas Bucks memberikan angin segar bagi New York Knicks yang tengah berjuang untuk kembali ke jalur kemenangan. Dengan penampilan gemilang dari Jalen Brunson dan Karl-Anthony Towns, semua pihak kini diajak untuk menyaksikan bagaimana tim ini akan melanjutkan momentum positif mereka di sisa musim ini. Ini menjadi momen penting bagi Knicks untuk membuktikan bahwa mereka adalah pesaing serius di NBA musim ini.

Garland Bersinar, Cavaliers Tak Terbendung dengan 12 Kemenangan Berturut-turut

Cleveland Cavaliers Cetak Kemenangan Beruntun ke-12, Taklukkan Toronto Raptors 132-126

Cleveland Cavaliers kembali mencatatkan sejarah dengan meraih kemenangan ke-12 secara berturut-turut setelah berhasil mengalahkan Toronto Raptors dengan skor 132-126. Dalam pertandingan yang digelar di Cleveland, Darius Garland menjadi bintang utama dengan torehan 40 poin, termasuk 25 poin yang dicetak pada paruh kedua pertandingan.

Performa Garland malam itu sangat mengesankan, dengan akurasi tembakan mencapai 63,6% dari lapangan dan ketenangan luar biasa saat melakukan lemparan bebas, yang mencatatkan akurasi 88,9%. Pencapaian ini merupakan rekor pribadinya di musim ini. Penampilan Garland menjadi sangat krusial, terutama karena Cavaliers tampil tanpa Donovan Mitchell, pencetak poin utama mereka, yang tengah diistirahatkan. Hal ini membuktikan pentingnya kemampuan individu untuk membawa perubahan besar dalam permainan tim.

Pertandingan berlangsung sengit sejak awal, dengan skor sama kuat 61-61 di akhir babak pertama. Raptors sempat memimpin pada kuarter ketiga, namun Cavaliers menunjukkan daya juang tinggi di kuarter terakhir untuk membalikkan keadaan. Momentum tersebut menunjukkan pentingnya ketangguhan mental dan strategi yang matang dalam menghadapi tekanan, terutama di detik-detik akhir pertandingan.

Selain Garland, kontribusi besar juga diberikan oleh Evan Mobley yang mencetak 21 poin dan 11 rebound. Jarrett Allen tidak ketinggalan, menambah 18 poin sekaligus mendominasi area bawah ring dengan 15 rebound. Penampilan kedua pemain ini menegaskan bahwa Cavaliers memiliki kedalaman tim yang solid, di mana kontribusi dari berbagai pemain menjadi kunci keberhasilan secara keseluruhan.

Kemenangan atas Raptors ini tidak hanya memperpanjang rekor kemenangan mereka menjadi 12 kali berturut-turut, tetapi juga menempatkan Cavaliers sebagai salah satu tim terbaik di liga saat ini. Dengan rekor 33 kemenangan dan 4 kekalahan, mereka mencatatkan salah satu awal musim terbaik dalam sejarah NBA. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya konsistensi untuk meraih kesuksesan jangka panjang.

Langkah berikutnya bagi Cavaliers adalah menghadapi Indiana Pacers pada 12 Januari 2025. Pertandingan tersebut akan menjadi peluang bagi mereka untuk melanjutkan tren positif dan memperpanjang rekor kemenangan. Setiap pertandingan menjadi kesempatan berharga untuk terus belajar dan berkembang.

Dengan performa gemilang ini, Cleveland Cavaliers semakin memantapkan diri sebagai salah satu kandidat kuat untuk merebut gelar juara NBA musim ini. Konsistensi, kerja sama, dan fokus menjadi elemen utama yang akan menentukan keberhasilan mereka menghadapi tantangan yang ada di depan.

Darius Garland Bawa Tim Cavaliers Taklukkan Raptors, Raih Kemenangan ke-12 Beruntun

Cleveland Cavaliers berhasil meraih kemenangan ke-12 berturut-turut setelah mengalahkan Toronto Raptors dengan skor 132-126. Dalam pertandingan yang berlangsung di Cleveland, Darius Garland tampil gemilang dengan mencetak 40 poin, termasuk 25 poin yang ia raih di babak kedua.

Darius Garland menunjukkan performa luar biasa dengan mencetak 40 poin, menjadikannya sebagai pencapaian tertinggi musim ini. Ia berhasil menembak 63,6% dari lapangan dan menunjukkan ketenangan saat melakukan lemparan bebas dengan akurasi 88,9%. Penampilan impresif Garland sangat krusial bagi Cavaliers, terutama karena mereka bermain tanpa pencetak poin utama, Donovan Mitchell, yang sedang beristirahat. Ini menunjukkan bahwa kemampuan seorang pemain untuk mengambil alih permainan dapat menjadi faktor penentu dalam keberhasilan tim.

Pertandingan ini berlangsung ketat sejak awal, dengan kedua tim saling beradu poin. Setelah babak pertama berakhir imbang 61-61, Raptors sempat unggul di kuarter ketiga. Namun, Cavaliers bangkit di kuarter terakhir dan berhasil membalikkan keadaan dengan permainan yang agresif. Ini mencerminkan pentingnya ketahanan mental dan strategi dalam menghadapi tekanan di akhir pertandingan.

Selain Garland, Evan Mobley juga memberikan kontribusi signifikan dengan mencetak 21 poin dan meraih 11 rebound. Jarrett Allen turut menambah angka dengan 18 poin dan menjadi andalan di bawah ring dengan 15 rebound. Kedua pemain ini menunjukkan bahwa kedalaman skuad Cavaliers sangat mendukung performa tim secara keseluruhan. Ini menunjukkan bahwa keberhasilan tim tidak hanya bergantung pada satu pemain, tetapi juga kolaborasi antar pemain.

Kemenangan atas Raptors ini tidak hanya memperpanjang rekor kemenangan Cavaliers menjadi 12 pertandingan berturut-turut, tetapi juga mengukuhkan posisi mereka sebagai salah satu tim terkuat di liga saat ini. Dengan catatan 33-4, Cavaliers kini memiliki salah satu rekor terbaik dalam sejarah NBA untuk awal musim. Ini mencerminkan bahwa konsistensi dalam performa tim adalah kunci untuk mencapai kesuksesan jangka panjang.

Cleveland Cavaliers akan melanjutkan perjalanan mereka dengan menghadapi Indiana Pacers pada tanggal 12 Januari 2025. Pertandingan ini akan menjadi kesempatan bagi mereka untuk terus mempertahankan momentum positif dan memperpanjang rekor kemenangan mereka. Ini menunjukkan bahwa setiap pertandingan adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang sebagai tim.

Dengan kemenangan melawan Raptors, Cleveland Cavaliers semakin memperkuat posisi mereka sebagai salah satu kandidat juara NBA musim ini. Semua pihak kini diajak untuk mengikuti perjalanan mereka dalam mempertahankan performa cemerlang ini. Keberhasilan tim dalam menghadapi tantangan ke depan akan sangat bergantung pada kemampuan mereka untuk tetap fokus dan bekerja sama sebagai satu kesatuan.

Sacramento Kings Pecat Pelatih Mike Brown Setelah Awal Musim yang Buruk

Pada tanggal 28 Desember 2024, Sacramento Kings mengumumkan pemecatan pelatih kepala Mike Brown setelah tim mengalami awal musim yang mengecewakan dengan rekor 13-18. Keputusan ini diambil setelah kekalahan menyakitkan 114-113 dari Detroit Pistons, di mana Kings gagal mempertahankan keunggulan 19 poin. Pemecatan Brown menjadi sorotan utama di dunia NBA, mengingat ia baru saja menandatangani kontrak perpanjangan beberapa bulan sebelumnya.

Rekor buruk Kings, termasuk lima kekalahan beruntun, menjadi faktor utama di balik keputusan untuk memecat Brown. Setelah memasuki musim dengan harapan tinggi, termasuk penambahan bintang NBA DeMar DeRozan, tim tidak mampu menunjukkan performa yang diharapkan. Kings kini berada di posisi ke-12 di klasemen Wilayah Barat, jauh dari harapan untuk mencapai playoff. Kinerja buruk ini membuat manajemen merasa perlu melakukan perubahan drastis untuk menyelamatkan musim.

Mike Brown sebelumnya dikenal sebagai pelatih yang sukses, meraih penghargaan NBA Coach of the Year pada musim 2022-2023 setelah membawa Kings kembali ke playoff setelah 16 tahun. Namun, setelah hasil mengecewakan di musim lalu dan awal musim ini, masa depannya mulai dipertanyakan. Meskipun telah menandatangani kontrak perpanjangan tiga tahun senilai $30 juta pada bulan Juni lalu, tekanan untuk meraih hasil positif semakin meningkat.

Pemecatan Brown memicu berbagai reaksi dari pelatih dan analis NBA. Beberapa mantan pelatih mengkritik cara pemecatan tersebut, menyebutnya tidak berkelas dan menunjukkan kurangnya dukungan terhadap pelatih. Mike Malone, mantan pelatih Kings yang kini melatih Denver Nuggets, mengekspresikan pendapatnya tentang situasi tersebut, menyatakan bahwa pemecatan dilakukan dengan cara yang tidak profesional.

Setelah pemecatan Brown, asistennya Doug Christie diperkirakan akan menjabat sebagai pelatih sementara. Christie diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam tim saat mereka bersiap menghadapi pertandingan berikutnya melawan Los Angeles Lakers. Dengan pengalaman sebagai pemain dan pelatih, Christie memiliki peluang untuk memberikan dorongan baru bagi tim yang sedang berjuang ini.

Pemecatan Mike Brown menandai babak baru bagi Sacramento Kings yang penuh tantangan. Dengan harapan untuk membalikkan keadaan dan kembali ke jalur kemenangan, tim harus segera menemukan solusi untuk masalah yang ada. Semua mata kini tertuju pada Doug Christie dan bagaimana ia akan memimpin tim dalam sisa musim ini serta langkah-langkah strategis yang akan diambil oleh manajemen Kings untuk memperbaiki situasi saat ini.

Giannis Perkasa Bucks Menuju Final NBA Cup 2024 Setelah Kalahkan Atlanta Hawks 110-102

Pada 15 Desember 2024, Giannis Antetokounmpo memimpin Milwaukee Bucks meraih kemenangan penting atas Atlanta Hawks dengan skor 110-102. Kemenangan ini memastikan Bucks melaju ke Final NBA Cup 2024. Penampilan luar biasa dari Giannis menjadi sorotan, dengan pemain asal Yunani ini mencatatkan double-double yang mendominasi jalannya pertandingan.

Giannis Antetokounmpo tampil gemilang dalam pertandingan semifinal ini, mencetak 32 poin, 12 rebound, dan 8 assist. Kecepatan, kekuatan, dan ketajamannya di lapangan membuatnya menjadi ancaman bagi pertahanan Hawks. Kemampuan Giannis dalam mengubah jalannya permainan dengan drive agresif dan tembakan akurat membuatnya menjadi pemain yang tak tergantikan bagi Bucks. Para penggemar Milwaukee pun memberikan sambutan meriah setelah kemenangan tersebut.

Atlanta Hawks memberikan perlawanan sengit sepanjang pertandingan, dengan De’Andre Hunter dan Trae Young menjadi pemain yang paling menonjol bagi tim asal Georgia itu. Namun, meskipun Hawks mencoba untuk membalas serangan, Bucks tetap mempertahankan keunggulan mereka berkat permainan solid dari seluruh tim, tidak hanya Giannis, tetapi juga kontribusi dari Khris Middleton dan Jrue Holiday yang semakin memperkokoh posisi Bucks.

Setelah meraih kemenangan ini, Bucks menunjukkan performa impresif dalam playoff NBA 2024. Sejak awal musim, tim asuhan Mike Budenholzer ini terus memperbaiki diri dan membangun chemistry yang solid antar pemain. Kemenangan atas Hawks menjadi bukti betapa tangguhnya tim ini dalam melawan tim-tim besar di playoff. Mereka akan bertemu dengan tim kuat lainnya di Final NBA Cup 2024.

Dengan kemenangan ini, Bucks kini menantikan lawan mereka di Final NBA Cup 2024. Setelah melewati pertandingan yang ketat melawan Hawks, Giannis dan timnya bertekad untuk meraih gelar juara NBA. Para pemain Bucks sangat optimis akan peluang mereka untuk meraih kemenangan setelah melihat performa solid mereka sepanjang musim ini. Kini, mereka menunggu tantangan besar yang akan datang di babak final, dengan seluruh fokus tertuju pada pertandingan yang menentukan.

Kemenangan atas Atlanta Hawks menegaskan bahwa Bucks, dipimpin oleh Giannis Antetokounmpo, siap menghadapi tantangan lebih besar di Final NBA Cup 2024. Dengan konsistensi dan kemampuan untuk tampil di bawah tekanan, Bucks memiliki peluang besar untuk kembali merebut gelar juara NBA.

Tanpa Jayson Tatum Boston Celtics Lumat Pistons 123-99

Boston — Tanpa kehadiran bintang utama Jayson Tatum, Boston Celtics tetap tampil dominan dengan menumbangkan Detroit Pistons 123-99 dalam pertandingan NBA yang berlangsung di TD Garden, Boston, pada 12 Desember 2024. Meskipun kehilangan Tatum, Celtics mampu menunjukkan kedalaman tim yang luar biasa, mengandalkan pemain-pemain lain untuk meraih kemenangan telak.

Jayson Tatum, yang biasanya menjadi pilar utama serangan Celtics, absen pada pertandingan ini karena cedera ringan. Namun, absennya Tatum tidak mengganggu permainan Celtics. Jaylen Brown, rekan satu tim Tatum, mengambil alih peran sebagai pemimpin tim dengan mencetak 32 poin, 9 rebound, dan 5 assist. Brown tampil luar biasa dan menjadi faktor utama kemenangan Celtics di laga ini.

Selain Brown, para pemain cadangan Celtics juga tampil impresif. Malcolm Brogdon, yang turun dari bangku cadangan, berhasil menyumbangkan 20 poin dan 6 assist. Derrick White, yang sering kali menjadi pengatur serangan, juga memberikan kontribusi signifikan dengan 15 poin dan 7 assist. Kekuatan tim yang merata membuat Celtics mampu menahan serangan Pistons yang tidak konsisten sepanjang pertandingan.

Di sisi lain, Detroit Pistons kesulitan menghadapi serangan Celtics yang cepat dan terorganisir. Meskipun memiliki pemain-pemain muda berbakat seperti Cade Cunningham yang mencetak 18 poin, Pistons tidak mampu menghentikan dominasi Celtics yang terus memimpin sejak kuarter pertama. Tim tamu bahkan tertinggal hingga lebih dari 20 poin pada sebagian besar pertandingan.

Pelatih Celtics, Joe Mazzulla, mengungkapkan bahwa meskipun kehilangan Tatum, kemenangan ini menunjukkan kekuatan tim secara keseluruhan. “Kami menunjukkan bahwa kita lebih dari sekadar satu pemain. Semua pemain berkontribusi, dan itu yang membuat kami menjadi tim yang berbahaya,” kata Mazzulla. Celtics kini bersiap untuk menghadapi pertandingan berikutnya dengan optimisme yang tinggi.

Meskipun tanpa Jayson Tatum, Boston Celtics berhasil mengalahkan Detroit Pistons dengan skor 123-99. Jaylen Brown dan pemain cadangan Celtics tampil luar biasa, menunjukkan kedalaman tim yang bisa diandalkan dalam menghadapi berbagai situasi. Kemenangan ini menjadi bukti bahwa Celtics memiliki kekuatan kolektif yang dapat bersaing di level tertinggi meski tanpa bintang utama mereka.

James Harden Jadi Pemain Kedua Yang Catatkan 3.000 Tripoin NBA

James Harden, pemain bintang dari Los Angeles Clippers, baru saja mencatatkan pencapaian luar biasa dengan menjadi pemain kedua dalam sejarah NBA yang berhasil mencetak 3.000 tripoin. Prestasi ini menjadikannya salah satu legenda di dunia basket, mengikuti jejak Stephen Curry yang menjadi pemain pertama dalam sejarah NBA untuk mencapai angka yang sama. Pencapaian ini membuat Harden semakin dikenal sebagai salah satu pemain terbaik dalam hal kemampuan menembak dari luar garis 3 poin.

Harden Tembus Angka 3.000 Tripoin di Pertandingan Melawan Memphis Grizzlies
Harden mencatatkan tripoin ke-3.000-nya saat pertandingan Los Angeles Clippers melawan Memphis Grizzlies pada 2 Desember 2024. Dalam pertandingan tersebut, Harden tampil gemilang dengan kontribusi poin penting yang membawa timnya meraih kemenangan. Mencetak 3.000 tripoin dalam karier NBA-nya adalah sebuah pencapaian yang menunjukkan betapa pentingnya kemampuan tembakan jarak jauh dalam permainan modern NBA, di mana tren menembak tiga angka semakin mendominasi.

Karier Harden yang dimulai pada 2009, membuatnya terkenal dengan kemampuan ofensif yang sangat tajam, terutama dalam hal mencetak poin melalui tembakan tiga angka. Meskipun tidak dikenal sebagai spesialis tembakan 3 poin pada awal kariernya, ia terus berkembang dan mengasah kemampuannya seiring berjalannya waktu. Melalui kerja keras dan ketekunan, Harden kini menjadi salah satu pemain paling produktif dalam hal tripoin, dengan catatan tersebut menambah koleksi prestasinya yang luar biasa.

Pencapaian Harden ini juga menunjukkan betapa pentingnya transformasi permainan NBA dalam beberapa tahun terakhir. Seiring dengan meningkatnya peran tembakan tiga angka dalam strategi tim, pemain seperti Harden, yang menguasai permukaan jarak jauh, menjadi kunci kesuksesan tim. Dengan menambah koleksi tripoinnya, Harden tidak hanya mencatatkan sejarah pribadi, tetapi juga berkontribusi pada evolusi cara bermain yang semakin mengutamakan keahlian tembakan jarak jauh dalam NBA.

Meski Harden baru saja mencatatkan 3.000 tripoin, Stephen Curry tetap memegang rekor sebagai pemain dengan tripoin terbanyak sepanjang sejarah NBA. Curry, yang dikenal dengan julukan “Splash Brother”, telah mendominasi kategori ini selama lebih dari satu dekade. Namun, Harden yang terus berkompetisi dan meningkatkan kualitas permainannya menunjukkan bahwa persaingan dalam mencetak tripoin di NBA semakin ketat.

Jalen Green Cetak 41 Poin, Rockets Taklukkan 76ers Di Overtime Dengan Skor 115-112

Pada pertandingan yang sangat mendebarkan antara Houston Rockets dan Philadelphia 76ers pada 29 November 2024, Jalen Green tampil gemilang dengan mencetak 41 poin, membantu timnya meraih kemenangan 115-112 setelah melalui waktu tambahan (overtime). Penampilan luar biasa Green menjadi sorotan utama di pertandingan ini, di mana ia menunjukkan kemampuan serangan yang tajam, terutama di momen-momen krusial.

Pertandingan ini berlangsung sangat ketat sejak awal, dengan kedua tim saling bergantian mencetak poin. 76ers yang dipimpin oleh Joel Embiid berusaha keras untuk mempertahankan keunggulan mereka, namun Rockets terus mengejar. Di waktu reguler, kedua tim hampir berakhir imbang, dengan Rockets berhasil menyamakan kedudukan di detik-detik terakhir, memaksakan pertandingan menuju overtime.

Memasuki overtime, Jalen Green semakin menunjukkan kelasnya. Ia mencetak sejumlah poin penting yang membawa Rockets melaju hingga kemenangan. Dengan kontrol bola yang baik dan eksekusi tembakan yang sempurna, Green berhasil menembus pertahanan 76ers dan menjadi kunci kemenangan Rockets. Selain 41 poin yang ia cetak, Green juga memberikan kontribusi signifikan dalam pengambilan keputusan dan distribusi bola.

Di sisi lain, Philadelphia 76ers, meskipun bertahan dengan kuat, gagal mengatasi dominasi Green di overtime. Joel Embiid yang mencetak angka tinggi selama pertandingan juga berusaha keras mengimbangi permainan cepat Rockets, namun pada akhirnya Rockets keluar sebagai pemenang. Meski begitu, 76ers menunjukkan ketangguhan mereka sepanjang pertandingan, dengan permainan yang solid dari berbagai pemain, termasuk Tobias Harris.

Dengan kemenangan ini, Houston Rockets menunjukkan bahwa mereka semakin solid dan siap bersaing di liga. Jalen Green, dengan penampilan luar biasa ini, memperlihatkan potensi besar yang dimilikinya untuk menjadi pemain bintang di masa depan. Kemenangan ini juga memberi Rockets dorongan moral untuk terus berkembang, sementara 76ers harus mengevaluasi permainan mereka agar dapat lebih kuat menghadapi pertandingan berikutnya.