Dampak WFH dan WFA, LRT Jabodebek Hadapi Tantangan Penurunan Penumpang

Kebijakan Work From Home (WFH) yang diterapkan oleh sejumlah Kementerian dan Lembaga (K/L) berdampak pada pencapaian target jumlah penumpang LRT Jabodebek. VP Divisi LRT Jabodebek PT KAI, Mochamad Purnomosidi, mengungkapkan bahwa meskipun perusahaan telah menambah jumlah trainset dari 20 menjadi 22 unit, target kenaikan jumlah penumpang sebesar 6 persen tidak tercapai. Saat ini, peningkatan jumlah penumpang hanya mencapai 2 persen.

Purnomosidi menjelaskan bahwa rata-rata jumlah penumpang harian LRT Jabodebek saat hari kerja berkisar antara 92.000 hingga 93.000 orang, sedangkan pada akhir pekan turun menjadi sekitar 32.000 penumpang. Selain kebijakan WFH, penerapan Work From Anywhere (WFA) menjelang Lebaran juga diprediksi akan berpengaruh terhadap penurunan jumlah penumpang. Tahun lalu, jumlah pengguna LRT Jabodebek selama masa angkutan Lebaran turun hingga 60 persen.

“Ini menjadi tantangan bagi kami dengan adanya WFA. Namun, karena WFA berarti bisa bekerja dari mana saja, maka kami harus mencari strategi untuk tetap menarik penumpang,” ujar Purnomosidi. Pada bulan Mei mendatang, LRT Jabodebek berencana kembali menambah jumlah trainset menjadi 24 unit. Dengan berakhirnya masa libur Lebaran, ia berharap jumlah penumpang kembali meningkat.

Untuk mengantisipasi penurunan jumlah penumpang, pihak LRT Jabodebek tengah menyiapkan program loyalitas bagi para pengguna yang kembali ke Jakarta. “Kami ingin memastikan mereka tetap tertarik menggunakan layanan ini. Tidak menutup kemungkinan, pendatang baru juga akan ikut menggunakan LRT Jabodebek,” tambahnya.

Tambah Armada, KA Pariaman Ekspres Siap Tingkatkan Layanan

Proses pemindahan gerbong kereta api dari kapal berlangsung di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat, pada Rabu, 19 Maret 2025. PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional II Sumatera Barat menerima kedatangan 12 unit kereta yang terdiri dari 10 unit kereta penumpang dan 2 unit kereta pembangkit. Penambahan armada ini bertujuan untuk meningkatkan layanan dan kapasitas angkutan penumpang di wilayah tersebut.

Dengan tambahan ini, PT KAI berencana meningkatkan frekuensi perjalanan KA Pariaman Ekspres, yang menjadi salah satu transportasi utama masyarakat di Sumatera Barat. Diharapkan, kehadiran gerbong-gerbong baru ini dapat memberikan kenyamanan lebih bagi penumpang serta mengurangi kepadatan dalam perjalanan. Selain itu, langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan layanan transportasi publik yang efisien dan terjangkau.

Pemindahan gerbong dilakukan secara bertahap dengan memperhatikan aspek keselamatan. Proses bongkar muat di Pelabuhan Teluk Bayur melibatkan tenaga profesional untuk memastikan seluruh unit kereta dalam kondisi prima sebelum dioperasikan. PT KAI juga terus berupaya melakukan modernisasi armada guna menghadirkan transportasi yang lebih baik bagi masyarakat.

Dengan hadirnya tambahan gerbong ini, KA Pariaman Ekspres diharapkan mampu melayani lebih banyak penumpang serta meningkatkan konektivitas antarwilayah di Sumatera Barat. Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang PT KAI dalam mengoptimalkan layanan kereta api di berbagai daerah.