IMTC: Melahirkan Bintang Baru Tenis Indonesia, Menpora Beri Dukungan Penuh

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menegaskan bahwa Irawati Moerid Tennis Competition (IMTC) dapat menjadi wadah penting dalam mencari bibit unggul petenis muda di Indonesia. Hal ini disampaikan saat ia menghadiri Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Tenis Junior yang diakui oleh Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (Pelti) di Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan.

“Turnamen ini memiliki peran besar dalam pemerataan dan pembinaan atlet muda berbakat di dunia tenis. Oleh karena itu, Kemenpora siap memberikan dukungan penuh untuk keberlanjutan ajang ini,” ujar Menpora Dito dalam keterangan resminya, Minggu.

IMTC merupakan rangkaian kejuaraan tenis junior yang terdiri dari 12 seri pertandingan. Palembang telah menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan ajang ini selama dua tahun berturut-turut. Tahun ini, turnamen diikuti oleh 150 peserta dari 40 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.

Selain kategori utama, IMTC juga memperkenalkan kategori bola merah dan bola oranye yang diperuntukkan bagi atlet usia dini. Kategori ini mendapat antusiasme tinggi dari anak-anak yang berpartisipasi dengan semangat serta didukung penuh oleh keluarga mereka.

Direktur Pemasaran dan Operasional PT Jakabaring Sport City, Geri Radityo Suparudin, mengapresiasi konsistensi IMTC dalam menggelar turnamen tenis junior di Palembang. “IMTC merupakan satu-satunya penyelenggara Turnamen Diakui Pelti (TDP) yang rutin mengadakan kompetisi di JSC,” ujarnya.

Sementara itu, penggagas turnamen sekaligus mantan petenis nasional, Irawati Moerid, menyatakan bahwa jumlah peserta IMTC terus meningkat setiap tahunnya. Sebagai peraih medali emas SEA Games 1991 dan 1997, ia memiliki ambisi besar untuk memperkenalkan tenis kepada lebih banyak anak muda.

“Kami berharap kejuaraan ini dapat semakin memajukan dunia tenis di Indonesia dan melahirkan lebih banyak talenta muda yang mampu berprestasi di kancah nasional maupun internasional,” ungkap Irawati.

Carlos Alcaraz Pujikan Jannik Sinner dan Tantangan Berat di Rotterdam Open!

Carlos Alcaraz memberikan pujian tinggi terhadap Jannik Sinner setelah petenis Italia itu mempertahankan gelar Australian Open sekaligus meraih gelar Grand Slam ketiganya. Dalam konferensi pers pra-turnamen di Rotterdam Open, Alcaraz menyebut Sinner sebagai petenis terbaik saat ini, mengingat performa luar biasa yang ditunjukkan pria Italia itu sepanjang tahun 2024.

“Jannik adalah yang terbaik saat ini,” ungkap Alcaraz. “Dia hanya kalah empat atau lima kali tahun lalu, jadi ini sungguh luar biasa. Banyak orang yang membandingkan kami dan bertanya siapa yang lebih baik di antara kami. Mereka bilang Jannik lebih baik, sementara ada juga yang mengatakan saya yang lebih baik. Semua itu hanya perdebatan.”

Alcaraz menambahkan bahwa Sinner selalu tampil fokus dan berhasil meraih banyak trofi. “Untuk pemain tenis, kita harus menghadapi Jannik, karena dia selalu menang di setiap turnamen yang diikutinya, selalu mencapai final atau mengangkat trofi,” ujarnya.

Di Australian Open, Sinner mengalahkan Alexander Zverev dalam straight set pada final dan meraih gelar ke-8nya di level tur, hanya tertinggal satu gelar dari Alcaraz. Meskipun Alcaraz memiliki ambisi untuk menjadi petenis termuda yang menyelesaikan karier Grand Slam, ia gagal melawan Novak Djokovic. Setelah merenung selama 10 hari pasca kekalahannya di perempat final, Alcaraz merasa tidak ada yang salah dengan permainannya.

“Saya tidak merasa itu adalah kesempatan yang hilang saat melawan Novak,” kata Alcaraz. “Saya benar-benar ingin menang, tapi Novak bermain luar biasa. Menghadapi Novak di perempat final Grand Slam itu sangat sulit. Itu pertandingan yang hebat, dan saya mencoba untuk mengambil sisi positifnya.”

Setelah meninggalkan Australia, Alcaraz menghabiskan waktu di rumahnya di Spanyol dan kemudian terbang ke Rotterdam pada 31 Januari untuk mempersiapkan debutnya di turnamen ATP 500 tersebut. Namun, persiapannya tidak berjalan mulus karena ia terserang flu dan hanya sempat berlatih dua hari sebelum akhirnya harus beristirahat.

“Meskipun saya sakit, menghabiskan waktu di rumah dengan keluarga itu selalu menyenangkan dan memberi kesegaran mental untuk kembali berkompetisi,” ujar Alcaraz.

Sebagai unggulan teratas, Alcaraz akan melawan petenis wild card asal Belanda, Botic van de Zandschulp, di pertandingan pembuka yang berat. Van de Zandschulp sebelumnya mengalahkan Alcaraz di babak kedua US Open, dan Alcaraz sadar bahwa ia harus tampil maksimal untuk menghindari kekalahan kedua.

“Van de Zandschulp adalah pemain yang sangat tangguh. Saya sudah beberapa kali melawannya, dan terakhir saya kalah darinya. Sekarang saya akan bertanding di kandangnya, tetapi saya akan menikmati pertandingan pertama saya di Rotterdam dan melakukan yang terbaik,” jelas Alcaraz. “Saya siap menghadapi tantangan ini dan berusaha untuk menang.”