Presiden Iran, Ebrahim Raisi, dijadwalkan akan melakukan kunjungan resmi ke Irak dalam waktu dekat, yang menjadi langkah signifikan dalam memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara.
Kunjungan ini dipandang sebagai upaya penting untuk memperdalam kerja sama yang telah berlangsung lama di bidang ekonomi, politik, dan budaya.
Hubungan antara Iran dan Irak memang memiliki sejarah panjang, di mana kedua negara telah menjalin berbagai bentuk kerja sama di berbagai sektor. Mengingat posisi strategis dan geografis keduanya, mempererat kemitraan dapat membawa manfaat besar bagi kedua negara, terutama dalam menghadapi tantangan regional.
Ini akan menjadi kunjungan pertama Raisi ke Irak sejak menjabat sebagai presiden pada tahun 2021. Selama kunjungannya, Raisi dijadwalkan bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi Irak, termasuk Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi.
Pertemuan ini diharapkan dapat membahas isu-isu penting yang memengaruhi kedua negara, seperti keamanan regional, perdagangan, dan kerja sama di sektor energi.
Selain itu, ini juga menjadi kesempatan bagi kedua negara untuk membahas tantangan bersama, seperti terorisme dan pengaruh asing di kawasan.
Salah satu fokus utama kunjungan ini adalah memperkuat hubungan ekonomi antara Iran dan Irak. Sudah beberapa tahun terakhir ini, Negara Iran telah menjadi salah satu mitra dagang utama bagi Irak, dengan banyak perusahaan Iran yang aktif beroperasi di berbagai sektor di Irak.
Raisi berharap kunjungan ini akan meningkatkan investasi Iran di Irak, serta memperluas kerja sama di bidang infrastruktur, energi, dan teknologi. Di tengah ketegangan regional yang semakin meningkat, kunjungan ini juga diharapkan dapat memperkuat solidaritas politik kedua negara.
Kunjungan ini terjadi di saat situasi geopolitik di Timur Tengah sedang memanas, terutama dengan meningkatnya ketegangan antara Iran dan negara-negara Barat, serta konflik yang berkepanjangan di Suriah dan Yaman.
Dengan latar belakang ini, penting bagi Iran dan Irak untuk bersatu dalam menghadapi berbagai ancaman regional.
Raisi diperkirakan akan membahas strategi bersama untuk menjaga stabilitas kawasan dan mengatasi ancaman yang ada, menunjukkan bahwa kedua negara memiliki kepentingan yang sama dalam menciptakan perdamaian dan keamanan di wilayah tersebut.
Tanggapan masyarakat Irak terhadap kunjungan ini cukup beragam. Sebagian warga melihatnya sebagai langkah positif untuk memperkuat hubungan ekonomi dan politik antara kedua negara.
Namun, ada juga yang mengungkapkan kekhawatiran terkait potensi meningkatnya pengaruh Iran di Irak. Masyarakat berharap agar kunjungan ini membawa manfaat nyata bagi rakyat Irak dan bukan hanya menjadi ajang politik belaka.