Seruan Tegas Antonio Guterres: Perjuangkan Hak Perempuan dan Anak Perempuan

Menjelang peringatan Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengajak seluruh dunia untuk terus memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak perempuan. Dalam sebuah acara di Markas Besar PBB di New York pada Jumat (7/3), Guterres menekankan pentingnya mempercepat aksi demi kesetaraan gender serta melindungi hak-hak perempuan dari ancaman kemunduran. Ia mengajak semua pihak untuk tidak tinggal diam dan memilih bertindak demi masa depan yang lebih adil bagi semua.

Peringatan tahun ini juga menandai tiga dekade sejak Konferensi Dunia PBB tentang Perempuan yang diadakan di Beijing pada 1995. Dalam konferensi tersebut, hak-hak perempuan ditegaskan sebagai bagian dari hak asasi manusia. Sejak saat itu, perempuan di seluruh dunia telah mencapai berbagai kemajuan dengan menembus batasan dan membentuk kembali tatanan sosial. Namun, menurut Guterres, pencapaian tersebut masih rentan dan belum cukup untuk mencapai kesetaraan yang sesungguhnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa perempuan masih menghadapi diskriminasi, kekerasan, dan ketimpangan ekonomi yang menghambat perkembangan mereka. Bahkan, di banyak negara, hak-hak perempuan justru mengalami kemunduran akibat chauvinisme dan misogini yang semakin mengakar dalam sistem sosial. Oleh karena itu, Guterres menegaskan bahwa dunia tidak boleh tinggal diam ketika kemajuan yang telah diperjuangkan dengan susah payah mulai tergerus.

Sebagai bentuk komitmen nyata, ia kembali menegaskan dukungannya terhadap Gender Equality Clarion Call, bagian dari Rencana Akselerasi Kesetaraan Gender di PBB. Dengan semangat yang sama, ia mengajak seluruh masyarakat dunia untuk memperjuangkan visi Deklarasi Beijing, mempercepat perubahan, dan bergerak maju demi keadilan bagi setiap perempuan dan anak perempuan di mana pun mereka berada.