Kementerian Perdagangan Perketat Pengawasan Impor Dan Dorong UMKM Ekspor

Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) Indonesia mengumumkan langkah baru dalam memperketat pengawasan impor dan mendorong ekspor produk dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan perdagangan dan memberikan ruang yang lebih besar bagi produk lokal di pasar internasional.

Dalam konferensi pers yang digelar pada hari ini, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan bahwa Kemendag akan memperketat pengawasan terhadap barang-barang impor, terutama yang dapat mengganggu keseimbangan pasar domestik. Pemerintah juga berencana memperketat prosedur impor dengan memastikan bahwa barang yang masuk ke Indonesia sesuai dengan standar kualitas dan tidak merugikan produsen lokal. Langkah ini diambil untuk melindungi industri dalam negeri dari praktik dumping dan meningkatkan daya saing produk Indonesia.

Selain memperketat impor, Kemendag juga fokus pada pemberdayaan UMKM untuk memperluas pasar ekspor. Dalam program ini, Kemendag memberikan pelatihan dan bantuan teknis bagi pelaku UMKM agar mereka bisa memanfaatkan peluang di pasar global. Pemerintah juga akan memfasilitasi akses UMKM ke platform digital internasional, yang memungkinkan mereka menjangkau konsumen di luar negeri dengan lebih mudah. Program ini diharapkan bisa meningkatkan kontribusi UMKM terhadap perekonomian negara.

Zulkifli Hasan menambahkan bahwa Kemendag akan bekerja sama dengan sektor swasta dan lembaga-lembaga terkait, seperti Kamar Dagang dan Industri (Kadin), untuk memaksimalkan potensi ekspor UMKM. Kolaborasi ini bertujuan agar UMKM Indonesia dapat bersaing di pasar global dan membawa manfaat ekonomi yang lebih besar. Pemerintah berharap kebijakan ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, serta menciptakan lapangan kerja baru di sektor perdagangan.

Perdagangan Dunia Menggeliat, Kredit Ekspor Impor Pun Ikut Meningkat

Pada 9 Oktober 2024, laporan terbaru menunjukkan bahwa aktivitas perdagangan dunia mengalami peningkatan signifikan. Setelah beberapa tahun terpengaruh oleh pandemi, pasar global kini kembali menggeliat, mendorong pertumbuhan dalam sektor ekspor dan impor. Kenaikan ini terlihat dari meningkatnya volume transaksi antar negara dan permintaan produk di berbagai sektor.

Seiring dengan pertumbuhan perdagangan, kredit untuk kegiatan ekspor dan impor juga mengalami lonjakan. Bank-bank nasional mencatat peningkatan permohonan kredit dari pelaku usaha yang ingin memperluas jangkauan pasar mereka. Kredit ini sangat penting untuk mendukung kegiatan perdagangan internasional, termasuk pembiayaan barang dan jasa yang dikirim ke luar negeri.

Pemerintah Indonesia mendukung peningkatan perdagangan dengan meluncurkan berbagai kebijakan pro-perdagangan. Program-program ini mencakup insentif pajak bagi eksportir, serta kemudahan akses untuk mendapatkan pembiayaan. Dengan dukungan ini, diharapkan pelaku usaha dapat lebih berani untuk melakukan ekspansi dan menjangkau pasar internasional.

Sektor-sektor seperti pertanian, industri manufaktur, dan produk teknologi menjadi pendorong utama pertumbuhan ekspor Indonesia. Pelaku usaha mulai memanfaatkan peluang di pasar global, terutama di negara-negara berkembang yang membutuhkan produk berkualitas. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan devisa negara dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Dengan menggeliatnya perdagangan dunia dan meningkatnya kredit ekspor impor, Indonesia berpotensi untuk memperkuat posisinya dalam peta perdagangan global. Dukungan pemerintah, ditambah dengan semangat inovasi dari pelaku usaha, akan menjadi kunci untuk memaksimalkan peluang yang ada. Ke depan, diharapkan pertumbuhan ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional secara keseluruhan.