Kementerian Transmigrasi (Kementrans) tengah menggagas proyek percontohan Program Transmigrasi Lokal yang akan diterapkan di berbagai wilayah Indonesia, mulai dari barat hingga timur. Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, menyampaikan bahwa program ini akan dimulai di kawasan Indonesia bagian barat dengan memilih tiga wilayah utama, yaitu Pulau Batam, Pulau Rempang, dan Pulau Galang yang tergabung dalam Kawasan Barelang; Kepulauan Natuna; serta Kepulauan Anambas.
Ketiga lokasi tersebut, yang seluruhnya berada di Provinsi Kepulauan Riau, dinilai memiliki potensi besar di sektor kelautan dan perikanan. Selain itu, Natuna juga menyimpan prospek luas di bidang perkebunan kelapa, dengan Kementrans mengantongi Hak Pengelolaan atas lahan seluas 30 ribu hektare. Di sisi lain, Kepulauan Anambas juga menjanjikan peluang di sektor pariwisata yang dapat dikembangkan secara berkelanjutan. Iftitah menekankan pentingnya mengintegrasikan ketiga lokasi ini ke dalam poros maritim strategis Natuna, Anambas, dan Barelang sebagai satu kesatuan pembangunan kawasan.
Sementara itu, wilayah Indonesia bagian tengah masih dalam tahap kajian, dengan dua lokasi potensial yang telah disebut, yaitu Maloy di Kalimantan Timur dan Polewali Mandar di Sulawesi Barat. Polewali Mandar dinilai lebih unggul karena memiliki perkebunan cokelat serta minat dari investor yang ingin membangun industri hilir cokelat, termasuk pabrik pengolahan produk jadi.
Untuk kawasan timur, proyek difokuskan di Salor, Merauke, Papua Selatan. Program ini khusus diperuntukkan bagi warga lokal Merauke dengan pendampingan dari peserta Transmigrasi Patriot, yaitu generasi muda yang disiapkan untuk mendukung pembangunan kawasan melalui pendidikan dan pengabdian masyarakat.