Pada 2 Januari 2025, dunia dikejutkan oleh laporan tumpahan minyak besar-besaran di Selat Kerch, yang melibatkan kapal tanker Rusia, Volgoneft 212. Insiden ini bermula pada 15 Desember 2024 ketika kapal tersebut mengalami kerusakan parah hingga terbelah dua akibat badai yang sangat dahsyat, mengakibatkan ribuan ton minyak mencemari laut di wilayah tersebut.
Kapal tanker Volgoneft 212, yang sedang berlayar membawa ribuan ton produk minyak, dilaporkan mengirimkan sinyal darurat sebelum akhirnya karam. Cuaca buruk menjadi penyebab utama kapal tersebut terpecah menjadi dua bagian. Dari total 15 awak yang berada di kapal, satu orang dilaporkan kehilangan nyawa, sementara 12 lainnya berhasil diselamatkan. Insiden ini memicu keprihatinan global terhadap dampak lingkungan yang mungkin diakibatkan oleh tumpahan minyak tersebut.
Tumpahan minyak di kawasan Laut Hitam memiliki risiko besar terhadap ekosistem laut. Minyak yang mencemari perairan dapat menghancurkan habitat alami biota laut seperti ikan dan terumbu karang, serta mengganggu rantai makanan di dalam ekosistem tersebut. Menurut pernyataan Kepala Pengawas Sumber Daya Alam Rusia, Svetlana Radionova, tim ahli tengah melakukan penilaian terhadap dampak kerusakan, meskipun jumlah minyak yang tumpah belum dapat dipastikan secara akurat.
Sebagai langkah tanggap darurat, pemerintah Rusia membentuk tim khusus untuk menangani masalah ini. Lebih dari 50 petugas bersama sejumlah peralatan penyelamatan, seperti helikopter Mi-8 dan kapal tunda, telah diturunkan ke lokasi insiden. Pemerintah setempat menegaskan pentingnya upaya cepat untuk meminimalkan dampak pencemaran terhadap lingkungan.
Selat Kerch dikenal sebagai jalur penting untuk ekspor biji-bijian dan minyak dari Rusia. Kejadian ini bukan hanya menjadi ancaman bagi ekosistem laut, tetapi juga bagi aktivitas ekonomi di kawasan tersebut. Kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh tumpahan minyak ini turut berdampak pada kehidupan masyarakat pesisir, baik dari segi kesehatan maupun mata pencaharian mereka.
Insiden ini menyoroti perlunya tindakan lebih tegas untuk memastikan keselamatan operasional kapal-kapal yang berlayar di jalur strategis seperti Selat Kerch. Regulasi yang lebih ketat terhadap kapal tua menjadi kebutuhan mendesak untuk mencegah risiko serupa di masa depan. Tahun 2025 diharapkan menjadi tonggak bagi peningkatan kesadaran tentang pentingnya menjaga ekosistem laut demi kelestarian lingkungan bagi generasi mendatang.