Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Jumat (14/2), mengomentari situasi kebebasan berbicara di Eropa dan memberikan pujian terhadap pidato Wakil Presiden JD Vance dalam Konferensi Keamanan Munich. Menurut Trump, pidato Vance yang membahas kebebasan berbicara sangat cemerlang dan mencerminkan kekhawatiran terhadap kemunduran hak fundamental di Eropa.
Dalam konferensi pers di Oval Office, Trump menyatakan bahwa kebebasan berbicara di Eropa sedang mengalami ancaman. “Saya mendengar pidatonya, dan dia berbicara tentang kebebasan berbicara. Saya rasa itu benar, kebebasan itu semakin hilang, dan mereka mulai kehilangan hak luar biasa tersebut,” ujarnya.
Selain kebebasan berbicara, Trump juga menyoroti isu imigrasi yang menurutnya berdampak pada meningkatnya angka kejahatan di berbagai negara Eropa. “Eropa memiliki masalah imigrasi besar, lihat apa yang terjadi dengan kejahatan di berbagai wilayah,” tambahnya.
Dalam pidatonya di Konferensi Keamanan Munich, Vance secara terbuka mengkritik para politisi, institusi, dan pengadilan Eropa yang menurutnya telah menyimpang dari prinsip-prinsip demokrasi. Ia juga menyuarakan kekhawatiran terhadap potensi pembatalan pemilu di Jerman jika partai sayap kanan AfD meraih kemenangan.
Vance bahkan menyindir situasi politik Eropa dengan mengatakan, “Jika demokrasi Amerika bisa bertahan 10 tahun menghadapi kritik dari Greta Thunberg, maka Eropa pasti bisa bertahan beberapa bulan dengan Elon Musk.” Pernyataan ini merujuk pada dukungan Musk terhadap partai sayap kanan Jerman serta keterlibatannya dalam siaran langsung dengan pemimpin AfD, Alice Weidel, yang memicu perdebatan mengenai kemungkinan campur tangan dalam pemilu Jerman yang dijadwalkan pada 23 Februari.
Namun, tidak semua pihak sepakat dengan pandangan Vance. Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius, menanggapi dengan tegas kritik Vance terhadap kebijakan Eropa. “Saya harus menanggapi pidato sebelumnya dari Wakil Presiden AS,” ujar Pistorius. Ia menegaskan bahwa meskipun Eropa mengambil langkah tegas terhadap ekstremisme sayap kanan, negara-negara Eropa tetap berkomitmen pada hak-hak dasar dan kebebasan demokratis.