Pacific Caesar Surabaya Lepas Chrishon Briggs, Berburu Center Baru

Pacific Caesar Surabaya memutuskan untuk melepas pemain asing mereka, Chrishon Reydell Briggs, dalam upaya memperbaiki performa tim yang saat ini berada di peringkat ke-12 dari 14 peserta di Indonesian Basketball League (IBL) 2025. Keputusan ini menjadi langkah kedua yang diambil tim dalam merombak skuad mereka musim ini, setelah sebelumnya mereka juga melepas Alioune Tew dan menggantikannya dengan AJ Bramah. Namun, hingga kini manajemen belum menemukan pengganti yang tepat untuk Briggs.

Briggs merupakan pemain asing yang pertama kali diperkenalkan oleh Pacific pada off-season lalu. Selama sembilan pertandingan bersama klub yang bermarkas di GOR Pacific Caesar, ia mencatatkan rata-rata 14,2 poin per gim, 6 rebound per gim, 3,9 assist per gim, dan 1,3 steal per gim. Persentase tembakannya mencapai 39,8 persen dari field goals dan 71,2 persen dari free throw. Namun, meskipun statistiknya cukup solid, manajemen menilai kontribusinya masih belum memenuhi ekspektasi tim.

Keputusan melepas Briggs juga berkaitan dengan kedatangan AJ Bramah yang ternyata bukanlah sosok center yang diharapkan untuk membantu menjaga area pertahanan. Sejak kepergian Alioune Tew, tim membutuhkan center murni yang mampu mendominasi paint area, dan Briggs dianggap belum bisa mengisi peran tersebut dengan maksimal.

Dalam sembilan laga terakhir, Pacific Caesar Surabaya hanya meraih satu kemenangan dan harus menelan delapan kekalahan. Hasil buruk ini membuat mereka bertengger di posisi ke-12 dengan total 10 poin. Dengan dilepasnya Briggs, kini manajemen tengah mencari pemain baru yang dapat membantu mengangkat performa tim di sisa musim ini.

Ancaman Pergantian Pelatih Menghantui Bima Perkasa Jogja dan Pacific Caesar Surabaya di IBL

Dua klub Liga Basket Indonesia (IBL), Bima Perkasa Jogja dan Pacific Caesar Surabaya, tengah menghadapi tekanan besar usai performa buruk di awal musim. Situasi ini muncul tak lama setelah Rajawali Medan memutuskan memecat pelatih kepala mereka, Raoul Miguel Hadinoto, akibat sembilan kekalahan beruntun.

Saat ini, Rajawali menempati posisi juru kunci klasemen dengan rekor 0-9. Tepat di atasnya, Pacific Caesar dan Bima Perkasa sama-sama mengoleksi satu kemenangan dari sembilan pertandingan (1-8).

Meski sama-sama terpuruk, kedua tim belum mengambil langkah drastis seperti Rajawali. Bima Perkasa sempat memutus tren negatif setelah meraih kemenangan atas Pacific Caesar, yang membuat posisi pelatih Oleh Halim tetap aman untuk sementara waktu. Namun, dua kekalahan beruntun setelahnya kembali memunculkan tanda tanya soal kelanjutan kepemimpinannya.

Di sisi lain, Pacific Caesar yang dilatih Dhimaz Anis Setiaputra memulai musim dengan kemenangan, tetapi delapan kekalahan berturut-turut setelahnya memperburuk situasi. Pergantian pemain asing dari Alioune Tew ke AJ Bramah juga belum membuahkan hasil, meski Bramah telah tampil dalam tiga laga. Tekanan semakin besar karena tim ini menargetkan lolos ke babak playoff musim ini.

Meski belum ada keputusan resmi terkait pergantian pelatih, jeda kompetisi akibat ajang internasional memberi peluang bagi manajemen kedua klub untuk melakukan evaluasi mendalam. Langkah Rajawali Medan yang memecat pelatih menjadi sinyal bahwa perubahan serupa bisa terjadi demi menjaga peluang kompetitif di musim ini.