Strategi ASDP Merak: Skema TBB untuk Kelancaran Arus Mudik

PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak menerapkan strategi pelayanan tiba bongkar berangkat (TBB) guna mengatasi lonjakan penumpang pada lintasan Merak-Bakauheni menjelang Lebaran. General Manager ASDP Merak, Captain Rudi Sunarko, menjelaskan bahwa skema ini akan diberlakukan saat terjadi kepadatan kendaraan, terutama pada puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi H-3 Lebaran. Penerapan pola ini bertujuan untuk menghindari antrean panjang dan kemacetan di pelabuhan dengan membatasi waktu bongkar muat maksimal 30 menit sebelum kapal kembali berlayar. Ia menekankan bahwa efektivitas TBB bergantung pada ketepatan waktu, sehingga kapal tidak boleh mengalami keterlambatan akibat proses bongkar muat yang molor.

Skema ini telah mulai diterapkan pada lintasan Ciwandan-WIKA sejak Senin (24/3). Berdasarkan data terbaru dari ASDP Merak, tercatat sebanyak 46.785 penumpang telah menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Sumatera dalam 24 jam terakhir pada H-7 Lebaran, meningkat sekitar 6 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 44.128 penumpang. Sementara itu, jumlah kendaraan yang menyeberang mengalami penurunan sebesar 23 persen, dengan total 7.967 unit dibandingkan tahun lalu yang mencapai 10.315 unit. Jika dihitung sejak H-10 hingga H-7, total penumpang yang telah menyeberang mencapai 205.715 orang, meningkat 48 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan jumlah kendaraan yang telah menyeberang selama periode tersebut tercatat 45.377 unit, naik 32 persen dari 34.444 unit tahun lalu. Dengan penerapan skema TBB, ASDP berharap arus mudik dapat berjalan lancar dan efisien tanpa kendala penumpukan yang signifikan.

Garuda Indonesia Catatkan 25 Ribu Penumpang Mudik H-10 dan H-9 Lebaran 2025

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk melaporkan pergerakan 25 ribu penumpang yang meninggalkan Jakarta selama periode angkutan H-10 dan H-9 menjelang Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah. Kepala Komunikasi Perusahaan Garuda Indonesia, Dicky Irchamsyah, menyatakan bahwa pada akhir pekan 22 dan 23 Maret 2025, jumlah penumpang yang menggunakan pesawat Garuda Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 25 ribu orang. Ini menunjukkan kenaikan sekitar 21 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya, meski Dicky tidak merinci angka pasti untuk pekan sebelumnya.

Proyeksi puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada tanggal 28 Maret 2025, yang akan menjadi puncak pergerakan penumpang pada musim Lebaran. Garuda Indonesia Group sendiri telah menyiapkan 1,9 juta kursi penerbangan selama periode Lebaran 2025, yang merupakan jumlah terbesar dalam tiga tahun terakhir. Direktur Niaga Garuda Indonesia, Ade R Susardi, mengungkapkan bahwa 1 juta kursi disediakan oleh Garuda, sedangkan sisanya, sekitar 902 ribu kursi, disiapkan oleh maskapai Citylink. Untuk memenuhi kebutuhan perjalanan, frekuensi penerbangan ditambah menjadi 10.906 penerbangan untuk kedua maskapai tersebut.

Sebanyak 95 pesawat siap mendukung operasional selama libur Lebaran, dengan rincian 61 pesawat Garuda dan 34 pesawat Citilink. Armada ini terdiri dari berbagai tipe pesawat, termasuk 74 narrow body dan 18 wide body. Untuk mendukung kelancaran operasional, Garuda Indonesia juga menyiapkan 1.497 pilot dan 2.443 awak kabin. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 Maret 2025, sementara puncak arus balik pada 6 April 2025.