Duel Panas di Final Qatar Open: Andrey Rublev Tantang Jack Draper Demi Gelar Bergengsi

Andrey Rublev memastikan diri melaju ke final Qatar Open setelah menaklukkan Felix Auger-Aliassime dengan skor 7-5, 6-4, 7-6(5) pada laga semifinal yang berlangsung Jumat malam (21/2) waktu Doha atau Sabtu dini hari WIB. Dalam pertandingan berdurasi dua jam 47 menit tersebut, Rublev berhasil bertahan dari tekanan 21 ace yang dilancarkan lawannya dan mengamankan tiket final pertamanya sejak Montreal pada Agustus 2024.

“Pertandingan ini sangat sulit. Saya tidak punya banyak pilihan saat dia melakukan servis sebaik itu. Saya hanya bisa mencoba menebak arahnya dan memanfaatkan setiap peluang yang ada,” ujar Rublev, dikutip dari laman ATP.

Rublev sebenarnya sempat mendapat peluang untuk menyelesaikan pertandingan saat memegang match point pada kedudukan 6-5, 30/40. Namun, Auger-Aliassime berhasil bertahan dan memaksa tie-break. Meski demikian, konsistensi dan kekuatan pukulan Rublev akhirnya membuahkan hasil ketika ia sukses mengonversi match point keempatnya, mengakhiri laga dengan kemenangan.

Dengan hasil ini, Rublev memperbesar keunggulan head-to-head menjadi 6-1 atas Auger-Aliassime dan menjadi petenis kesembilan yang berhasil mencapai 10 final ATP 500 sejak seri ini diperkenalkan pada 2009. Petenis berusia 27 tahun ini telah mengoleksi lima gelar di level tersebut dan total 16 trofi sepanjang kariernya di ATP Tour.

Pada babak perempat final sebelumnya, Rublev juga harus berjuang keras sebelum akhirnya menang atas Alex de Minaur melalui delapan match point dalam laga yang berlangsung dramatis. Meskipun kalah telak dalam jumlah ace (8-21) saat melawan Auger-Aliassime, statistik ATP mencatat bahwa performa servis Rublev tetap menjadi faktor kunci. Ia mampu memenangi 84 persen poin dari servis pertamanya (61/73), unggul dibandingkan lawannya yang mencatatkan 75 persen (57/76).

Di final, Rublev akan menghadapi Jack Draper, unggulan kedelapan yang berhasil menyingkirkan Jiri Lehecka—penakluk Carlos Alcaraz—dengan skor 3-6, 7-6(2), 6-3. Dalam pertandingan semifinal berdurasi dua jam 22 menit tersebut, Draper tampil impresif dengan melancarkan 14 ace dan memenangi 88 persen poin dari servis pertamanya (45/51), sehingga memperbaiki rekor pertemuan melawan Lehecka menjadi 2-1.

“Saya merasa tubuh saya cukup baik meski menjalani pertandingan yang berat. Saya mulai terbiasa dengan intensitas seperti ini dan sangat menantikan final besok. Saya akan memberikan segalanya di laga penentuan ini,” ujar Draper, yang kini naik ke peringkat 12 ATP dan berpeluang mencapai peringkat tertinggi dalam kariernya, yakni peringkat 11, jika mampu mengalahkan Rublev.

Bagi Rublev, keberhasilan melangkah ke final ketiga di Doha menjadi dorongan besar untuk membangun kembali kepercayaan diri setelah awal musim yang kurang konsisten. Ia memulai tahun 2025 dengan rekor menang-kalah 4-4, namun kini telah memperbaiki catatannya menjadi 8-4 dan naik ke peringkat sembilan dunia berkat penampilannya di turnamen ini.

“Senang rasanya bisa mencapai final lagi. Saya merasa permainan saya semakin membaik dari minggu ke minggu. Jika besok saya tidak menang, saya akan tetap fokus untuk terus berkembang,” ungkap Rublev, menutup pernyataannya menjelang duel panas melawan Draper di partai puncak Qatar Open.

Ekaterina Alexandrova Singkirkan Jessica Pegula, Lolos ke Semifinal WTA 1000 Qatar Open

Petenis nonunggulan Ekaterina Alexandrova berhasil menyingkirkan unggulan keempat, Jessica Pegula, dari ajang WTA 1000 Qatar Open. Dalam pertandingan perempat final yang berlangsung pada Kamis, Alexandrova meraih kemenangan dengan skor 4-6, 6-1, 6-1.

Keberhasilan ini memperpanjang rekor kemenangan Alexandrova menjadi delapan pertandingan berturut-turut, sekaligus mengantarkannya ke semifinal turnamen WTA 1000 untuk ketiga kalinya dalam kariernya.

“Ketika melihat undian awal, saya sempat berpikir, ‘Mungkin saya tidak akan melangkah sejauh ini’,” ujar Alexandrova sambil tertawa dalam wawancara di lapangan yang disiarkan oleh WTA.

Meski memulai pertandingan dengan tiga double fault di gim pembuka dan mencatatkan 24 unforced error pada set pertama, Alexandrova mampu bangkit dengan performa luar biasa di dua set berikutnya. Sebaliknya, Pegula, yang tampil solid di awal laga, mulai kehilangan kendali atas permainan setelah servisnya terganggu oleh kesalahan sendiri di set kedua.

Alexandrova memanfaatkan momentum dengan melancarkan serangkaian pukulan backhand akurat yang membuatnya mendominasi jalannya pertandingan. Ia berhasil mengonversi break point di gim ketiga, kelima, dan keenam pada set penentuan. Pegula akhirnya harus menyerah setelah pukulan backhand-nya keluar di match point kedua Alexandrova.

Petenis asal Rusia itu sebelumnya meraih gelar WTA kelimanya di Linz, dan kini menyamai rekor kemenangan beruntun terbaik dalam kariernya dengan delapan kemenangan berturut-turut. Ini menjadi pencapaian ketiganya setelah prestasi serupa pada 2022 (juara di Seoul, semifinal di Ostrava) dan 2023 (juara di ‘s-Hertogenbosch, semifinal di Berlin).

Sebelum menyingkirkan Pegula, Alexandrova juga mencetak kejutan besar dengan mengalahkan petenis peringkat satu dunia, Aryna Sabalenka, di babak kedua. Kemenangan atas Pegula ini memperbaiki rekor pertemuan mereka menjadi 2-1, dengan kedua kemenangan Alexandrova terjadi di lapangan keras.

“Saya sangat puas dengan performa saya saat ini,” kata Alexandrova. “Saya berharap bisa mempertahankannya selama mungkin, apa pun yang terjadi.”

Di babak semifinal, Alexandrova akan menghadapi salah satu dari dua petenis nonunggulan lainnya, yakni Marta Kostyuk atau Amanda Anisimova, untuk memperebutkan tiket ke final WTA 1000 pertamanya.