Pada tanggal 3 November 2024, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengkonfirmasi bahwa pemerintah tidak akan memberikan bailout kepada PT Sri Rejeki Isman (Sritex), perusahaan tekstil besar yang tengah mengalami kesulitan finansial. Pernyataan ini penting untuk memberikan kejelasan kepada pasar dan stakeholder mengenai langkah pemerintah terkait perusahaan yang memiliki peranan besar dalam industri tekstil nasional.
Airlangga menjelaskan bahwa keputusan untuk tidak memberikan bailout diambil setelah mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk dampak jangka panjang terhadap anggaran negara dan prinsip keberlanjutan bisnis. Pemerintah berkomitmen untuk mendorong perusahaan agar lebih mandiri dan tidak bergantung pada dana publik untuk mengatasi masalah keuangan mereka.
Sebagai alternatif, Airlangga mendorong Sritex untuk melakukan restrukturisasi internal sebagai solusi untuk mengatasi tantangan yang dihadapi. Dengan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap operasi dan keuangan, perusahaan diharapkan dapat menemukan cara untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing. Hal ini menjadi penting agar Sritex dapat bertahan di pasar yang semakin kompetitif.
Menko Perekonomian juga menekankan pentingnya dukungan dari sektor swasta dalam proses pemulihan Sritex. Investasi dan kemitraan dengan pihak swasta dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah likuiditas yang dihadapi perusahaan. Dengan melibatkan sektor swasta, diharapkan akan ada sinergi yang positif dalam mengembangkan industri tekstil nasional.
Pemerintah akan terus memantau perkembangan Sritex dan memberikan dukungan dalam bentuk bimbingan dan kebijakan yang mendukung. Meski tidak ada bailout, langkah-langkah strategis akan diambil untuk membantu perusahaan agar dapat beradaptasi dan berkembang. Ini termasuk memberikan akses pada pelatihan dan peningkatan kapasitas untuk karyawan.
Dengan keputusan untuk tidak memberikan bailout, pemerintah berharap Sritex dapat bangkit dan bertransformasi menjadi perusahaan yang lebih kuat dan mandiri. Langkah ini diharapkan tidak hanya menyelamatkan Sritex, tetapi juga memberikan dampak positif bagi industri tekstil nasional secara keseluruhan. Melalui restrukturisasi dan kolaborasi dengan sektor swasta, masa depan yang lebih cerah bagi Sritex dan industri tekstil Indonesia diharapkan dapat terwujud.