Sosok Ratu Judi Dunia Harta Unlimited Ternyata Orang Israel

Jakarta — Dunia perjudian internasional dihebohkan dengan terungkapnya identitas sosok yang dijuluki “Ratu Judi.” Seorang perempuan asal Israel yang dikenal dengan kekayaan tak terbatas dan keahliannya dalam berbagai permainan kasino ini menjadi sorotan utama setelah suksesnya beberapa investasi besar di industri perjudian global.

Profil Sang Ratu Judi

Perempuan yang dikenal dengan nama samaran “Maya” ini, berhasil mengumpulkan kekayaan yang diperkirakan mencapai miliaran dolar. Ia memulai karirnya sebagai pemain poker profesional dan dengan cepat menjelma menjadi figur ikonik di dunia perjudian. Keberhasilannya tidak hanya datang dari keberuntungan, tetapi juga dari strategi cerdas dan analisis mendalam tentang permainan.

Investasi dan Pengaruh di Industri Perjudian

Maya tidak hanya aktif bermain, tetapi juga terlibat dalam berbagai proyek investasi perjudian. Ia memiliki sejumlah kasino di Eropa dan Amerika, serta berinvestasi dalam platform perjudian online. Keberadaannya di industri ini telah membawa dampak signifikan, memengaruhi tren dan cara orang berjudi saat ini.

Kontroversi dan Kritikan

Meskipun menjadi sosok yang sukses, Maya juga tidak lepas dari kontroversi. Beberapa kalangan mengkritiknya karena gaya hidup mewah dan pengaruhnya yang dianggap merusak moral. Namun, ia membela diri dengan menekankan bahwa perjudian adalah bentuk hiburan yang sah, selama dilakukan secara bertanggung jawab.

Kesimpulan

Kisah Maya, sang Ratu Judi asal Israel, menyoroti fenomena dunia perjudian modern yang semakin berkembang. Dengan kekayaan dan pengaruhnya, ia telah mengubah cara pandang masyarakat terhadap perjudian. Meskipun banyak kontroversi yang menyertai, keberhasilannya tetap menginspirasi banyak orang untuk mengejar mimpi di industri yang penuh tantangan ini. Di tengah sorotan publik, Maya terus berkomitmen untuk menjalani passion-nya di dunia yang glamour namun berisiko ini.

Sri Lanka Pemilu Pertama Usai Krisis

Sri Lanka baru saja melaksanakan pemilihan umum pertamanya setelah menghadapi krisis ekonomi dan politik yang mendalam. Krisis yang dimulai pada tahun 2022 ini telah memicu protes besar-besaran di seluruh negeri, di mana rakyat menuntut perubahan dan reformasi. Pemilu ini menjadi momen penting bagi rakyat Sri Lanka untuk mengekspresikan suara mereka dan memilih pemimpin yang diharapkan dapat membawa perbaikan bagi negara yang sedang terpuruk.

Proses pemilu kali ini diwarnai dengan berbagai tantangan. Banyak pemilih yang merasa skeptis terhadap kemampuan calon-calon yang ada untuk mengatasi masalah yang dihadapi negara. Krisis ekonomi yang parah, inflasi tinggi, dan kekurangan barang pokok telah meninggalkan dampak mendalam pada kehidupan sehari-hari masyarakat. Oleh karena itu, calon pemimpin harus mampu memberikan visi yang jelas dan solusi konkret untuk memulihkan kepercayaan rakyat.

Pemerintah dan lembaga pemilihan juga berupaya memastikan bahwa pemilu berlangsung secara adil dan transparan. Berbagai langkah telah diambil untuk meningkatkan keamanan pemilih dan mencegah kecurangan. Pengawasan internasional juga dilibatkan untuk memastikan bahwa proses pemilu berjalan lancar dan sesuai dengan standar demokrasi internasional. Hal ini penting agar hasil pemilu dapat diterima oleh semua pihak, termasuk mereka yang skeptis.

Hasil pemilu ini diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam peta politik Sri Lanka. Dengan adanya pemimpin baru, diharapkan program-program yang pro-rakyat dapat diluncurkan untuk mengatasi berbagai masalah yang ada. Rakyat Sri Lanka sangat menaSri Lanka recently held its first general election following a deep economic and political crisis that began in 2022, triggering widespread protests demanding change and reform. The election was an important moment for the people of Sri Lanka to express their voices and choose a leader who is expected to bring improvements to the country. The election process faced various challenges, including skepticism among voters about the candidates’ ability to address the country’s problems such as severe economic crisis, high inflation, and shortages of basic goods. The government and electoral institutions made efforts to ensure a fair and transparent election, involving international monitoring to ensure compliance with international democratic standards. The outcome of the election is expected to bring significant changes to Sri Lanka’s political landscape, with hopes for pro-people programs to address the existing challenges. Overall, the election marks a crucial step for Sri Lanka to rise from the crisis and move towards a better future with hope and active participation from the community.ngkah kong diambil oleh pemimpin baru dalam mengatasi krisis yang telah melanda negara mereka.

Secara keseluruhan, pemilu ini bukan hanya sekadar ajang untuk memilih pemimpin, tetapi juga merupakan langkah awal bagi Sri Lanka untuk bangkit dari keterpurukan. Dengan harapan dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan negara ini dapat menemukan jalan keluar dari krisis dan menuju masa depan yang lebih baik.

Ambisi Israel Raya: Target Serangan Setelah Gaza Dan Lebanon Takluk

Tel Aviv — Israel telah mengumumkan ambisi baru untuk memperluas pengaruhnya di wilayah Timur Tengah setelah berhasil mengalahkan Gaza dan Lebanon dalam konflik yang berkepanjangan. Langkah ini memicu kekhawatiran di kalangan negara-negara tetangga dan komunitas internasional mengenai potensi eskalasi kekerasan di kawasan tersebut.

Konteks Konflik Terbaru

Setelah beberapa bulan serangan militer yang intensif, Israel berhasil merebut kendali atas wilayah-wilayah strategis di Gaza dan Lebanon. Keberhasilan ini dianggap sebagai langkah signifikan dalam mencapai tujuan jangka panjang Israel untuk meningkatkan keamanan nasionalnya. Namun, banyak yang mempertanyakan dampak dari tindakan ini terhadap stabilitas regional dan kehidupan masyarakat sipil.

Rencana Target Selanjutnya

Pemerintah Israel dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk melakukan serangan lebih lanjut di wilayah lain yang dianggap sebagai ancaman, termasuk wilayah yang dikuasai oleh kelompok militan lain. Hal ini menunjukkan bahwa ambisi Israel tidak hanya terbatas pada Gaza dan Lebanon, tetapi juga mencakup negara-negara tetangga yang memiliki hubungan tegang dengan Tel Aviv.

Reaksi Internasional

Komunitas internasional, termasuk PBB dan negara-negara besar, telah menyerukan agar Israel menahan diri dan mencari solusi damai untuk konflik yang berkepanjangan. Tindakan militer yang berkelanjutan hanya akan menambah penderitaan masyarakat sipil dan memperburuk ketegangan yang sudah ada. Banyak negara mendesak dialog dan negosiasi sebagai jalan keluar yang lebih konstruktif.

Dampak pada Masyarakat Sipil

Konflik ini telah menyebabkan penderitaan yang mendalam bagi masyarakat sipil di wilayah-wilayah yang terdampak. Ribuan orang kehilangan tempat tinggal dan akses terhadap kebutuhan dasar seperti makanan dan air bersih. Organisasi kemanusiaan terus berjuang untuk memberikan bantuan, namun situasi di lapangan sangat sulit.

Kesimpulan

Ambisi Israel untuk memperluas pengaruhnya di kawasan setelah mengalahkan Gaza dan Lebanon menimbulkan kekhawatiran baru di dunia internasional. Dalam menghadapi potensi eskalasi konflik, penting bagi semua pihak untuk mencari jalan damai guna menghindari penderitaan lebih lanjut bagi masyarakat sipil dan menjaga stabilitas regional.

Menlu RI Bahas Situasi Timur Tengah Bersama Wakil Khusus Uni Eropa

Pada tanggal 27 September 2024, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI), Retno Marsudi, mengadakan pertemuan dengan Wakil Khusus Uni Eropa untuk Hubungan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Josep Borrell, di Jakarta. Pertemuan ini difokuskan untuk membahas situasi terkini di Timur Tengah dan upaya-upaya diplomatik yang dapat dilakukan untuk meredakan ketegangan di kawasan tersebut.

Isu-isu Terkini yang Dibahas

Dalam pertemuan tersebut, Menlu Retno menyoroti beberapa isu utama yang mempengaruhi stabilitas di Timur Tengah, termasuk konflik yang berkepanjangan di Palestina, situasi di Suriah, serta tantangan keamanan yang dihadapi oleh negara-negara di kawasan itu. Kedua pihak sepakat bahwa dialog dan diplomasi merupakan kunci untuk mencapai solusi yang berkelanjutan.

Pentingnya Kerjasama Internasional

Menlu RI menekankan pentingnya kerjasama internasional dalam menangani isu-isu kompleks di Timur Tengah. Dia berharap Uni Eropa dapat memainkan peran yang lebih aktif dalam mendorong dialog antar pihak yang bertikai dan mencari jalan keluar dari konflik yang ada. Josep Borrell juga menyatakan komitmennya untuk mendukung inisiatif perdamaian yang dapat membawa perubahan positif di kawasan tersebut.

Inisiatif Perdamaian Indonesia

Menteri Retno juga mengungkapkan bahwa Indonesia siap untuk berkontribusi lebih banyak dalam inisiatif perdamaian di Timur Tengah. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki kepentingan besar dalam memastikan stabilitas dan keamanan di kawasan ini. Oleh karena itu, kolaborasi dengan Uni Eropa dan negara-negara lain menjadi sangat penting.

Langkah Selanjutnya dalam Diplomasi

Pertemuan ini diakhiri dengan kesepakatan untuk melakukan langkah-langkah konkret dalam meningkatkan komunikasi dan kerjasama di antara kedua pihak. Menlu Retno dan Josep Borrell sepakat untuk menjadwalkan pertemuan lanjutan guna membahas kemajuan dalam upaya-upaya tersebut. Kedua pihak berharap dialog ini dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.

Peringatkan AS: China Blak Blakan Sebut Indonesia

Dalam beberapa bulan terakhir, hubungan antara Amerika Serikat dan China semakin memanas, terutama terkait dengan isu-isu geopolitik di kawasan Asia-Pasifik. Salah satu fokus utama dalam perdebatan ini adalah posisi Indonesia sebagai negara yang strategis. Dalam konteks ini, AS telah mengeluarkan peringatan kepada negara-negara di kawasan agar tidak terjebak dalam pengaruh China yang semakin kuat. Peringatan ini mencerminkan kekhawatiran Washington terhadap potensi dominasi Beijing yang dapat mengubah keseimbangan kekuatan di wilayah tersebut.

Di sisi lain, China tidak ragu untuk mengungkapkan pandangannya secara terbuka. Dalam berbagai pernyataan resmi, Beijing menegaskan bahwa mereka memiliki hak untuk memperluas pengaruhnya di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa China berusaha untuk memperkuat hubungan ekonomi dan politik dengan negara-negara di kawasan, meskipun hal ini sering kali menimbulkan kecemasan di kalangan negara-negara lain, terutama AS. Pendekatan blak-blakan ini menjadi bagian dari strategi China untuk menunjukkan kekuatan dan ketegasan dalam menghadapi tantangan dari luar.

Dalam konteks persaingan ini, Indonesia menjadi sorotan utama. Sebagai negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara dan ekonomi yang berkembang pesat, posisi Indonesia sangat strategis bagi kedua kekuatan besar ini. China telah menyebut Indonesia dalam berbagai diskusi internasional sebagai mitra penting dalam inisiatif Belt and Road. Di sisi lain, AS berusaha untuk menarik Indonesia ke dalam lingkaran aliansi yang lebih dekat, dengan menawarkan berbagai bentuk dukungan, mulai dari investasi hingga bantuan militer.

Pertanyaannya adalah, apa yang sebenarnya terjadi di balik semua ini? Ketegangan antara AS dan China tidak hanya berdampak pada hubungan bilateral mereka, tetapi juga mempengaruhi negara-negara tetangga, termasuk Indonesia. Dengan meningkatnya ketergantungan ekonomi Indonesia terhadap China, banyak yang khawatir bahwa Jakarta mungkin terjebak dalam persaingan antara dua kekuatan besar ini. Ini menimbulkan dilema bagi pemerintah Indonesia dalam menentukan arah kebijakan luar negeri yang seimbang.

Ke depan, Indonesia harus bijaksana dalam merespons situasi ini. Mempertahankan kemandirian dan integritas dalam kebijakan luar negeri menjadi sangat penting. Sementara itu, masyarakat internasional juga perlu memperhatikan dinamika ini, karena keputusan yang diambil oleh Indonesia akan memiliki dampak yang jauh lebih luas, tidak hanya bagi kawasan Asia Tenggara tetapi juga bagi stabilitas global secara keseluruhan. Dengan demikian, peran Indonesia sebagai penghubung antara dua kekuatan besar ini akan terus menjadi perhatian utama di panggung dunia.

Inilah 3 Negara yang Akan Mendukung Rusia Jika Perang Dunia III Terjadi

Pada tanggal 26 September 2024, ketegangan geopolitik di dunia terus meningkat, memunculkan spekulasi mengenai kemungkinan terjadinya konflik berskala besar, seperti Perang Dunia III. Dalam konteks ini, analisis terbaru menunjukkan bahwa beberapa negara kemungkinan besar akan memberikan dukungan kepada Rusia jika situasi semakin memanas.

Cina: Sekutu Strategis

Cina dianggap sebagai sekutu utama Rusia dalam situasi konflik global. Hubungan kedua negara telah terjalin erat dalam berbagai aspek, termasuk ekonomi dan militer. Cina dan Rusia seringkali bersinergi dalam forum internasional dan berkomitmen untuk mendukung satu sama lain di panggung global. Dalam situasi perang, Cina diperkirakan akan memberikan dukungan logistik dan sumber daya yang signifikan kepada Rusia.

Belarus: Dukungan Regional

Belarus, yang berbatasan langsung dengan Rusia, juga diperkirakan akan berdiri di pihak Moskow. Pemerintah Belarus telah lama mempertahankan hubungan dekat dengan Rusia, baik secara politik maupun ekonomi. Dalam konteks konflik, Belarus kemungkinan besar akan menyediakan dukungan militer dan wilayah untuk operasi Rusia, mengingat posisi geografisnya yang strategis.

Iran: Aliansi Anti-Barat

Iran adalah negara lain yang mungkin mendukung Rusia dalam konflik berskala besar. Keduanya memiliki kesamaan dalam pandangan terhadap dominasi Barat dan sering berkolaborasi dalam isu-isu regional. Iran bisa jadi akan memberikan dukungan strategis, termasuk kerjasama militer dan intelijen, dalam menghadapi ancaman dari negara-negara Barat.

Kesimpulan

Ketiga negara ini, yaitu Cina, Belarus, dan Iran, kemungkinan besar akan memberikan dukungan kepada Rusia jika Perang Dunia III terjadi. Namun, skenario ini tetap sangat kompleks dan bergantung pada banyak faktor, termasuk dinamika internasional dan kebijakan negara-negara besar lainnya. Komunitas internasional diharapkan untuk berupaya mencegah terjadinya konflik berskala besar melalui diplomasi dan dialog.

Hamas Minta PBB Segera Bertindak Untuk Hentikan Perang Gaza

Pada 25 September 2024, Hamas mengeluarkan pernyataan mendesak kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera mengambil tindakan guna menghentikan konflik yang berkepanjangan di Gaza. Dalam pernyataan tersebut, Hamas menekankan bahwa situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk akibat serangan militer yang terus berlanjut. Pihaknya meminta PBB untuk berperan aktif dalam mediasi dan mendorong gencatan senjata demi menyelamatkan ribuan nyawa yang terancam.

Kondisi Kemanusiaan yang Memprihatinkan

Hamas menggambarkan kondisi di Gaza sebagai sangat kritis, dengan laporan mengenai ribuan warga sipil yang menjadi korban akibat serangan udara dan blokade yang diterapkan. Mereka menekankan bahwa akses ke makanan, air bersih, dan layanan kesehatan semakin sulit, menciptakan krisis kemanusiaan yang mendesak. Dalam konteks ini, Hamas meminta komunitas internasional untuk memperhatikan penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina.

Dukungan dari Negara-Negara Anggota PBB

Dalam seruan tersebut, Hamas juga berharap agar negara-negara anggota PBB dapat bersatu dalam mendukung upaya untuk menghentikan kekerasan di Gaza. Mereka meminta agar negara-negara yang memiliki pengaruh dapat menekan Israel untuk menghentikan serangan dan melakukan dialog damai dengan Palestina. Penghentian kekerasan, menurut Hamas, adalah langkah awal yang penting untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan.

Panggilan untuk Penyelesaian yang Adil

Hamas menekankan perlunya solusi yang adil bagi rakyat Palestina, termasuk pengakuan hak-hak mereka dan pembentukan negara Palestina yang merdeka. Mereka percaya bahwa tanpa penyelesaian yang adil, perdamaian yang langgeng di kawasan Timur Tengah akan sulit tercapai. Pihaknya menyerukan agar PBB berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina dan menciptakan kondisi yang kondusif untuk negosiasi.

Harapan untuk Masa Depan

Dengan seruan ini, Hamas berharap agar dunia internasional dapat lebih peka terhadap krisis yang terjadi di Gaza. Mereka percaya bahwa dengan adanya tekanan internasional dan tindakan konkret dari PBB, situasi di lapangan dapat segera membaik. Hamas menekankan pentingnya solidaritas global dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk meraih keadilan dan kebebasan.

Ini Strategi Pertamina International Shipping Jawab Tantangan Transisi Energi Dunia

Pada tanggal 24 September 2024, Pertamina International Shipping (PIS) mengumumkan strategi baru untuk menjawab tantangan transisi energi global yang semakin mendesak. Dalam rangka mendukung upaya pemerintah Indonesia dan dunia dalam mencapai target net-zero emissions, PIS berkomitmen untuk bertransformasi menjadi perusahaan pelayaran yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Strategi ini mencakup inovasi teknologi dan pengembangan energi terbarukan.

Investasi dalam Teknologi Hijau

Sebagai bagian dari strategi transisi energi, PIS akan melakukan investasi besar-besaran dalam teknologi hijau. Hal ini mencakup pengembangan kapal berbasis energi alternatif, seperti LNG (Liquefied Natural Gas) dan biofuel. PIS juga akan meningkatkan efisiensi operasional kapal melalui penggunaan sistem navigasi canggih dan pengelolaan energi yang lebih baik. Dengan langkah ini, PIS berharap dapat mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan dan menjadi pelopor dalam industri pelayaran yang berkelanjutan.

Kerja Sama dengan Mitra Internasional

PIS juga menjalin kerja sama dengan berbagai mitra internasional untuk memanfaatkan teknologi dan pengetahuan dalam transisi energi. Dengan kolaborasi ini, PIS bertujuan untuk mempercepat implementasi solusi inovatif dalam transportasi energi. Beberapa proyek percontohan telah direncanakan, termasuk penggunaan kapal yang dilengkapi dengan teknologi hybrid dan pelatihan sumber daya manusia dalam bidang energi terbarukan.

Dukungan terhadap Kebijakan Pemerintah

Strategi ini sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia yang mendorong penggunaan energi terbarukan dan pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil. PIS berkomitmen untuk berkontribusi dalam mencapai target energi nasional serta mendukung upaya mitigasi perubahan iklim. Melalui langkah-langkah ini, PIS tidak hanya berfokus pada keberlanjutan bisnis, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat.

Dengan demikian, Pertamina International Shipping berusaha untuk menjadi pemain utama dalam industri pelayaran yang berkelanjutan, menjawab tantangan transisi energi dunia dengan inovasi dan tanggung jawab sosial.

PBB Sia-Sia Berharap Kepada Amerika Serikat

Pada 23 September 2024, pernyataan terbaru dari Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, mengungkapkan kekecewaan terhadap ketidakpastian yang terus melanda hubungan antara PBB dan Amerika Serikat. Guterres menekankan bahwa harapan untuk kemitraan yang konstruktif semakin memudar, terutama dalam isu-isu krusial seperti perubahan iklim dan keamanan global.

Ketidakpastian Kebijakan AS

Guterres menggarisbawahi bahwa perubahan kebijakan luar negeri AS yang sering kali tidak konsisten telah menghambat upaya PBB dalam mengatasi berbagai tantangan global. “Ketika kita berharap pada tindakan nyata dari AS, kenyataannya sering kali menunjukkan sebaliknya,” ujarnya. Ia mencatat bahwa ketidakpastian ini berpotensi merusak upaya kolektif yang diupayakan oleh negara-negara anggota PBB.

Krisis Global yang Membutuhkan Tindakan Bersama

Dalam pidatonya, Guterres menyoroti beberapa krisis global yang mendesak, termasuk perubahan iklim, krisis pengungsi, dan konflik bersenjata. Ia menegaskan bahwa tanpa kontribusi aktif dari AS, solusi yang berkelanjutan sulit dicapai. “PBB membutuhkan dukungan nyata dari semua negara besar, termasuk AS, untuk menghadapi tantangan ini,” tambahnya.

Panggilan untuk Kerja Sama Internasional

Sekretaris Jenderal PBB mengajak semua negara untuk bersama-sama mencari solusi atas masalah yang dihadapi dunia saat ini. Ia menekankan pentingnya kerja sama internasional yang kuat dan berkelanjutan, yang diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi umat manusia. “Kita tidak bisa menghadapi tantangan ini sendirian. Kita membutuhkan semua tangan di dek,” ungkapnya.

Penutup

Guterres menutup pidatonya dengan harapan bahwa AS akan kembali ke jalur kerjasama internasional. Meski ada keraguan, ia tetap optimis bahwa kolaborasi global dapat mengatasi masalah yang mengancam stabilitas dunia. “Bersama, kita dapat mencapai hal-hal besar,” tutupnya.

Qatar Mengecam Keheningan Internasional atas Serangan Bom Pager Israel di Lebanon

DOHA – Pemerintah Qatar mengungkapkan kecaman keras terhadap ketidakpedulian komunitas internasional terhadap serangan “bom pager” yang terjadi di Lebanon, yang dilakukan oleh Israel.

Dalam dua hari berturut-turut, pada Selasa dan Rabu, ribuan perangkat pager dan walkie-talkie meledak secara bersamaan di seluruh Lebanon, menewaskan 37 orang dan melukai sekitar 3.250 lainnya.

Berbagai media melaporkan, berdasarkan informasi dari sumber keamanan dan para ahli, bahwa serangkaian ledakan tersebut merupakan operasi dari Mossad yang menargetkan kelompok Hizbullah. Sayangnya, banyak warga sipil, termasuk anak-anak, juga menjadi korban.

Menteri Negara untuk Kerja Sama Internasional di Kementerian Luar Negeri Qatar, Lolwah Al-Khater, menyoroti hal ini dalam pernyataannya. Ia mengungkapkan, “Penggunaan perangkat sehari-hari sebagai bom waktu adalah skenario yang mengerikan, dan lebih mengkhawatirkan adalah ketidakpedulian terhadapnya.”

Dalam sebuah unggahan di X, Al-Khater menyatakan: “Reaksi yang ‘dingin’ atau bahkan tidak adanya tindakan terhadap #PagerAttack di #Lebanon oleh komunitas internasional sangat mengejutkan.”

“Isu ini bukan hanya tentang Lebanon atau Israel, tetapi melibatkan dimensi baru dalam konflik modern,” tambahnya.

“Bom-bom yang menyerang tanpa pandang bulu ini melukai dan membunuh orang-orang di ruang publik. Kapan ini menjadi sesuatu yang dapat diterima?” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya regulasi dalam perang modern: “Meskipun ada argumen bahwa peperangan dapat memiliki beberapa alasan yang sah, perang tetap harus diatur oleh hukum dan norma yang berlaku. Tanpa itu, kita akan memasuki lereng licin yang sangat berbahaya, di mana batasan tidak lagi ada.”

Sementara itu, Israel, seperti biasanya, tidak mengakui maupun membantah keterlibatannya dalam serangan bom pager tersebut.

Menurut laporan New York Times, serangan brutal ini telah direncanakan selama 15 tahun. Mossad diduga telah memasarkan pager dan walkie-talkie palsu yang telah dilengkapi dengan alat peledak, menyamar sebagai produk dari berbagai negara, dan menyebarkannya di Lebanon.