Bidik Olimpiade 2028, Tim Angkat Besi Indonesia Genjot Persiapan Menuju Panggung Dunia

Tim angkat besi Indonesia terus memacu persiapan mereka menghadapi berbagai kejuaraan internasional yang tercatat dalam kalender Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) 2025. Pelatnas yang berlangsung di Kwini, Jakarta, menjadi ajang pemusatan latihan demi menjaga performa atlet, sekaligus mempersiapkan diri menuju babak kualifikasi Olimpiade 2028 di Los Angeles.

“Kualifikasi baru dimulai tahun depan, tetapi persiapan harus tetap berjalan agar performa atlet tetap terjaga. Pelatnas terus berlanjut, dan kami mendapat dukungan penuh dari Kemenpora,” ujar Pelatih Angkat Besi Indonesia, Dirja Wihardja, kepada pewarta di Jakarta, Sabtu.

Sebanyak 16 atlet yang tergabung dalam pelatnas 2024 saat ini menjalani latihan intensif. Sementara itu, Manajer Pelatnas Angkat Besi Indonesia, Pura Darmawan, mengungkapkan bahwa proposal pelatnas 2025 tengah dibahas bersama Kemenpora. Meskipun demikian, para lifter tetap mempersiapkan diri untuk mengikuti berbagai kompetisi bergengsi yang akan digelar sepanjang tahun ini.

Salah satu ajang yang akan diikuti adalah IWF World Youth and Junior Championships 2025 atau Kejuaraan Dunia Angkat Besi Remaja dan Junior di Lima, Peru, yang berlangsung pada 30 April hingga 5 Mei. Berdasarkan informasi dari laman resmi IWF, sejumlah atlet muda Indonesia akan tampil di kejuaraan ini. Pada sektor putra, nama-nama seperti Alvin Saputra (49 kg), Kevin Adrian Ramadhan (55 kg), Muhammad Rijal Abdilah (55 kg), Yuda Permana (61 kg), Leonard Imanuel Aipassa Suabey (61 kg), Muhammad Angga (73 kg), dan Raihan Adesta Putra Perdana (81 kg) dipastikan tampil. Sementara di sektor putri, Indonesia akan diwakili oleh Tita Nurcahya Melyani (45 kg), Luluk Diana Tri Wijayana (49 kg), Sarah (59 kg), dan Alyamaulida Kartina Pertiwi (81 kg).

Selain kejuaraan dunia remaja dan junior, lifter Indonesia juga akan berlaga di sejumlah turnamen besar lainnya. Salah satunya adalah Kejuaraan Asia Angkat Besi 2025 yang akan berlangsung di Jiangshan, China, pada 9-15 Mei. Selanjutnya, para atlet juga akan menghadapi Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2025 yang diselenggarakan di Forde, Norwegia, pada 3-12 Oktober. Ajang bergengsi lainnya adalah Asian Youth Games (AYG) 2025 yang akan digelar di Bahrain pada 10-25 September. Terakhir, tim Indonesia akan berjuang memperebutkan medali di SEA Games 2025 yang diselenggarakan di Chonburi, Thailand, pada 13-17 Desember.

Dengan jadwal yang padat ini, Indonesia berharap para lifter dapat memaksimalkan setiap kejuaraan untuk meningkatkan pengalaman dan meraih prestasi terbaik, sehingga siap menghadapi tantangan kualifikasi menuju Olimpiade 2028.

Duel Panas di Final Qatar Open: Andrey Rublev Tantang Jack Draper Demi Gelar Bergengsi

Andrey Rublev memastikan diri melaju ke final Qatar Open setelah menaklukkan Felix Auger-Aliassime dengan skor 7-5, 6-4, 7-6(5) pada laga semifinal yang berlangsung Jumat malam (21/2) waktu Doha atau Sabtu dini hari WIB. Dalam pertandingan berdurasi dua jam 47 menit tersebut, Rublev berhasil bertahan dari tekanan 21 ace yang dilancarkan lawannya dan mengamankan tiket final pertamanya sejak Montreal pada Agustus 2024.

“Pertandingan ini sangat sulit. Saya tidak punya banyak pilihan saat dia melakukan servis sebaik itu. Saya hanya bisa mencoba menebak arahnya dan memanfaatkan setiap peluang yang ada,” ujar Rublev, dikutip dari laman ATP.

Rublev sebenarnya sempat mendapat peluang untuk menyelesaikan pertandingan saat memegang match point pada kedudukan 6-5, 30/40. Namun, Auger-Aliassime berhasil bertahan dan memaksa tie-break. Meski demikian, konsistensi dan kekuatan pukulan Rublev akhirnya membuahkan hasil ketika ia sukses mengonversi match point keempatnya, mengakhiri laga dengan kemenangan.

Dengan hasil ini, Rublev memperbesar keunggulan head-to-head menjadi 6-1 atas Auger-Aliassime dan menjadi petenis kesembilan yang berhasil mencapai 10 final ATP 500 sejak seri ini diperkenalkan pada 2009. Petenis berusia 27 tahun ini telah mengoleksi lima gelar di level tersebut dan total 16 trofi sepanjang kariernya di ATP Tour.

Pada babak perempat final sebelumnya, Rublev juga harus berjuang keras sebelum akhirnya menang atas Alex de Minaur melalui delapan match point dalam laga yang berlangsung dramatis. Meskipun kalah telak dalam jumlah ace (8-21) saat melawan Auger-Aliassime, statistik ATP mencatat bahwa performa servis Rublev tetap menjadi faktor kunci. Ia mampu memenangi 84 persen poin dari servis pertamanya (61/73), unggul dibandingkan lawannya yang mencatatkan 75 persen (57/76).

Di final, Rublev akan menghadapi Jack Draper, unggulan kedelapan yang berhasil menyingkirkan Jiri Lehecka—penakluk Carlos Alcaraz—dengan skor 3-6, 7-6(2), 6-3. Dalam pertandingan semifinal berdurasi dua jam 22 menit tersebut, Draper tampil impresif dengan melancarkan 14 ace dan memenangi 88 persen poin dari servis pertamanya (45/51), sehingga memperbaiki rekor pertemuan melawan Lehecka menjadi 2-1.

“Saya merasa tubuh saya cukup baik meski menjalani pertandingan yang berat. Saya mulai terbiasa dengan intensitas seperti ini dan sangat menantikan final besok. Saya akan memberikan segalanya di laga penentuan ini,” ujar Draper, yang kini naik ke peringkat 12 ATP dan berpeluang mencapai peringkat tertinggi dalam kariernya, yakni peringkat 11, jika mampu mengalahkan Rublev.

Bagi Rublev, keberhasilan melangkah ke final ketiga di Doha menjadi dorongan besar untuk membangun kembali kepercayaan diri setelah awal musim yang kurang konsisten. Ia memulai tahun 2025 dengan rekor menang-kalah 4-4, namun kini telah memperbaiki catatannya menjadi 8-4 dan naik ke peringkat sembilan dunia berkat penampilannya di turnamen ini.

“Senang rasanya bisa mencapai final lagi. Saya merasa permainan saya semakin membaik dari minggu ke minggu. Jika besok saya tidak menang, saya akan tetap fokus untuk terus berkembang,” ungkap Rublev, menutup pernyataannya menjelang duel panas melawan Draper di partai puncak Qatar Open.

Daud Yordan Siap Rebut Gelar Juara Dunia dalam Duel Sengit 22 Maret!

Meskipun kini menjabat sebagai anggota DPD RI, Daud Yordan tetap optimis bisa meraih gelar juara dunia. Pertarungan besar sudah dijadwalkan pada 22 Maret mendatang!

Petinju berusia 37 tahun ini tengah mempersiapkan diri menghadapi George “Ferocious” Kambosos Jr dalam laga perebutan gelar juara dunia kelas Super Ringan.

Duel bergengsi ini akan digelar di Qudos Bank Arena, Sydney, Australia, pada 22 Maret 2025.

Momentum Penting bagi Daud Yordan

“Pertandingan ini menjadi kesempatan besar bagi saya untuk kembali berburu gelar juara dunia. Ini juga menjadi bukti bahwa tugas saya sebagai senator tidak menghalangi karier tinju saya, begitu pula sebaliknya,” ujar Daud dalam pernyataan resminya pada Jumat (21/2/2025).

Sejauh ini, Daud telah menjalani 47 pertarungan dengan catatan 43 kemenangan (31 KO) dan hanya 4 kali kalah.

Sementara itu, George Kambosos Jr bukan lawan yang bisa diremehkan. Petinju Australia tersebut memiliki rekor 21 kemenangan, termasuk 10 KO, dan 3 kekalahan. Ia juga pernah menyandang gelar juara dunia setelah mengalahkan Teofimo Lopez.

Duel Bersejarah

Presiden Direktur MPRO International, Gustiantira Alandy, menilai pertandingan ini akan menjadi duel prestisius antara dua petinju dari negara berbeda.

“Ini bukan sekadar pertandingan biasa, tetapi laga penuh gengsi antara dua petinju terbaik. Pertarungan seperti ini sangat jarang terjadi, bahkan mungkin hanya muncul sekali dalam satu dekade,” ujarnya.

Ia juga berharap laga ini bisa disiarkan secara nasional mengingat Daud Yordan bukan hanya atlet berprestasi, tetapi juga figur publik dengan pengaruh besar.

Kembalinya Daud ke Ring Tinju

Terakhir kali Daud bertanding adalah pada September 2024 di GOR Terpadu Ayani, Pontianak, Kalimantan Barat. Saat itu, ia sukses menyabet gelar juara dunia International Boxing Association (IBA) World Super Lightweight setelah menumbangkan petinju Argentina, Hernan Leandro Carrizo, di ronde ke-9.

Meskipun kini memiliki tanggung jawab sebagai anggota DPD RI, Daud tetap berlatih disiplin demi menghadapi duel besar ini. Dengan motivasi tinggi, ia berambisi mencatatkan kemenangan di Australia dalam laga perdananya sejak resmi menjadi senator.

Ancaman Pergantian Pelatih Menghantui Bima Perkasa Jogja dan Pacific Caesar Surabaya di IBL

Dua klub Liga Basket Indonesia (IBL), Bima Perkasa Jogja dan Pacific Caesar Surabaya, tengah menghadapi tekanan besar usai performa buruk di awal musim. Situasi ini muncul tak lama setelah Rajawali Medan memutuskan memecat pelatih kepala mereka, Raoul Miguel Hadinoto, akibat sembilan kekalahan beruntun.

Saat ini, Rajawali menempati posisi juru kunci klasemen dengan rekor 0-9. Tepat di atasnya, Pacific Caesar dan Bima Perkasa sama-sama mengoleksi satu kemenangan dari sembilan pertandingan (1-8).

Meski sama-sama terpuruk, kedua tim belum mengambil langkah drastis seperti Rajawali. Bima Perkasa sempat memutus tren negatif setelah meraih kemenangan atas Pacific Caesar, yang membuat posisi pelatih Oleh Halim tetap aman untuk sementara waktu. Namun, dua kekalahan beruntun setelahnya kembali memunculkan tanda tanya soal kelanjutan kepemimpinannya.

Di sisi lain, Pacific Caesar yang dilatih Dhimaz Anis Setiaputra memulai musim dengan kemenangan, tetapi delapan kekalahan berturut-turut setelahnya memperburuk situasi. Pergantian pemain asing dari Alioune Tew ke AJ Bramah juga belum membuahkan hasil, meski Bramah telah tampil dalam tiga laga. Tekanan semakin besar karena tim ini menargetkan lolos ke babak playoff musim ini.

Meski belum ada keputusan resmi terkait pergantian pelatih, jeda kompetisi akibat ajang internasional memberi peluang bagi manajemen kedua klub untuk melakukan evaluasi mendalam. Langkah Rajawali Medan yang memecat pelatih menjadi sinyal bahwa perubahan serupa bisa terjadi demi menjaga peluang kompetitif di musim ini.

Man City Gugur, Guardiola: Kekalahan Ini Tak Seburuk Sebelumnya

Manchester City kembali harus menerima kenyataan pahit usai dikalahkan oleh Real Madrid. Pelatih The Citizens, Pep Guardiola, mengakui bahwa kekalahan kali ini tidak terasa sepedih yang pernah mereka alami sebelumnya.

Man City bertemu Madrid dalam leg kedua babak playoff Liga Champions dengan modal kekalahan tipis 2-3 di Etihad. Saat bertanding di Santiago Bernabeu, tim asuhan Guardiola tak mampu menghentikan Kylian Mbappe, yang tampil gemilang dengan mencetak hat-trick dan membawa Los Blancos menang 3-1.

Dengan hasil tersebut, Real Madrid memastikan diri lolos ke babak 16 besar dengan agregat 6-3. Sementara itu, Man City mengalami musim terburuk di era Guardiola karena gagal melaju dari fase grup kompetisi ini.

Rekor Buruk Man City Kontra Real Madrid

Kekalahan ini juga memperpanjang catatan buruk Man City saat berhadapan dengan Real Madrid. Sejak Guardiola memimpin tim pada 2016, mereka hanya dua kali berhasil menang dalam duel dua leg melawan Los Blancos dari lima pertemuan.

Selain itu, The Sky Blues hanya meraih satu kemenangan dalam tujuh pertemuan terakhir dengan Madrid. Satu-satunya kemenangan tersebut terjadi di leg kedua semifinal musim 2022/23 dengan skor telak 4-0.

Meskipun harus tersingkir lebih awal, Guardiola menegaskan bahwa kekalahan kali ini tidak terlalu menyakitkan dibandingkan kegagalan di musim-musim sebelumnya. Ia menyoroti performa timnya yang kurang meyakinkan sepanjang musim ini.

Guardiola: Real Madrid Memang Lebih Baik

Pelatih asal Spanyol itu mengakui keunggulan Real Madrid di pertandingan ini.

“Tidak masalah untuk menerima kenyataan bahwa mereka memang lebih baik. Kekalahan di musim-musim sebelumnya terasa lebih menyakitkan karena saat itu kami bermain luar biasa,” ujar Guardiola dikutip dari ESPN.

“Saya selalu mengingatkan tim bahwa dalam sepak bola, tim terbaik seharusnya menang. Namun, kenyataannya tidak selalu seperti itu. Sekarang, kami harus menganalisis apa yang sudah kami lakukan dengan baik,” tambahnya.

Guardiola juga menegaskan bahwa timnya harus segera berpikir ke depan dan berbenah untuk menghadapi tantangan selanjutnya.

“Kami harus fokus pada masa depan tim. Kekalahan 2-3 di kandang sendiri memang sulit diterima, tapi bahkan jika kami menang, saya tetap tahu seberapa kuat mereka,” tutupnya.

Fajar/Rian Bidik Hattrick All England 2025, Fokus Pertahankan Tahta Ganda Putra

Ganda putra andalan Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, tengah mempersiapkan diri jelang turnamen bulu tangkis prestisius HSBC BWF World Tour Super 1000 All England yang akan berlangsung di Utilita Arena Birmingham, Inggris, pada 11-16 Maret 2025.

Pasangan peringkat keempat dunia ini menargetkan untuk mempertahankan gelar sekaligus mencetak hattrick juara di turnamen bulu tangkis tertua tersebut. “Setiap turnamen pasti ingin hasil terbaik. Setelah tahun lalu juara, semoga tahun ini bisa meraih gelar ketiga,” ujar Fajar saat latihan di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Rabu (19/2).

Dalam dua edisi sebelumnya, Fajar/Rian tampil dominan. Pada tahun 2023, Fajar/Rian sukses meraih gelar juara setelah menaklukkan pasangan senior Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dengan skor 21-17, 21-14. Setahun berikutnya, mereka kembali mempertahankan gelar dengan mengalahkan wakil Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, melalui pertandingan dua gim langsung yang berakhir 21-16, 21-16.

Meski percaya diri, Fajar/Rian menyadari persaingan di sektor ganda putra semakin sengit. Kehadiran pasangan muda berbakat, terutama dari China dan Malaysia, menjadi tantangan tersendiri. “Usai Olimpiade Paris 2024, sejumlah pasangan muda berusia 20-an mulai menunjukkan performa gemilang. Persaingannya pasti lebih sulit, apalagi kami juga sudah tidak muda lagi,” tambah Fajar.

Dalam rangkaian tur Eropa tahun ini, terdapat empat turnamen, yaitu All England (Super 1000), German Open, Orleans Masters, dan Swiss Open (ketiganya Super 300). Namun, PBSI memutuskan Fajar/Rian hanya tampil di All England sebagai bagian dari strategi menghadapi jadwal padat sepanjang musim 2025.

Berdasarkan regulasi BWF, pemain peringkat 15 besar sektor tunggal dan 10 besar sektor ganda diwajibkan mengikuti minimal 12 turnamen setiap tahun, yang meliputi empat turnamen Super 1000, enam turnamen Super 750, serta dua turnamen dari kategori Super 500.

“PBSI sudah menyusun jadwal dari awal tahun hingga akhir. Kami wajib ikut sekitar 12 turnamen, belum termasuk Piala Sudirman dan Kejuaraan Asia. Totalnya bisa mencapai 15-16 turnamen,” jelas Fajar.

Kendati absen dari turnamen Super 300 di tur Eropa, Fajar/Rian tetap membuka peluang tampil di kategori tersebut jika diperlukan untuk menambah poin peringkat atau memastikan tiket ke World Tour Finals. “Kalau di tengah musim kami butuh tambahan poin, tentu bisa saja turun di Super 300 atau Super 500,” pungkas Fajar.

Rio Waida Naik ke Peringkat 6 Dunia Usai Runner-Up di Surf Abu Dhabi Pro

Atlet selancar ombak Indonesia, Rio Waida, mencatatkan pencapaian luar biasa dengan menempati peringkat keenam dalam klasemen World Surf League (WSL). Prestasi ini diraihnya setelah berhasil menjadi runner-up dalam ajang Surf Abu Dhabi Pro, yang merupakan seri kedua dari Championship Tour (CT), pada Minggu (16/2).

Berdasarkan pembaruan peringkat WSL pada Selasa, Rio telah mengumpulkan total 9.130 poin dari dua turnamen CT yang diikutinya. Sebelumnya, ia hanya mengantongi 1.330 poin setelah tersingkir di babak 32 besar pada ajang Pipe Pro di Oahu, Hawaii, Amerika Serikat, akhir Januari lalu.

Di babak final Surf Abu Dhabi Pro, Rio berhadapan dengan peselancar top asal Brasil, Italo Ferreira, yang merupakan peraih medali emas Olimpiade sekaligus juara dunia 2019. Meskipun telah menampilkan performa terbaiknya dan meraih total skor 14,50, Rio masih harus mengakui keunggulan Ferreira yang mengumpulkan 17,27 poin untuk meraih gelar juara.

Turnamen yang digelar di Hudayriyat Island, Abu Dhabi, UEA, ini menggunakan teknologi ombak buatan sepanjang 500 meter. Berkat penampilan gemilangnya di ajang tersebut, Rio mendapatkan tambahan 7.800 poin dan semakin termotivasi untuk mengejar kemenangan di turnamen berikutnya.

Melalui unggahan di Instagram pribadinya, Rio mengungkapkan rasa puas sekaligus haus akan kemenangan. “Saya sangat senang, tetapi juga kecewa karena hanya finis di posisi kedua. Itu artinya saya belum puas dan masih ada api semangat dalam diri saya untuk meraih kemenangan,” tulisnya.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada timnya, termasuk pelatih barunya, Rainos Hayes, yang juga merupakan pelatih Italo Ferreira. Selain itu, ia mengapresiasi dukungan dari sponsor dan keluarganya yang terus mendukung perjalanan kariernya.

Dengan total 11 seri CT musim ini, masih ada sembilan turnamen tersisa bagi Rio untuk mengamankan posisinya di puncak klasemen. Berikutnya, ia akan berlaga di ajang MEO Rip Curl Pro Portugal yang berlangsung di Supertubos, Peniche, Portugal, pada 15-25 Maret mendatang.

PBSI Siapkan 15 Atlet Unggulan untuk Kejayaan di All England 2025

Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PP PBSI) mengumumkan bahwa mereka akan mengirimkan 15 atlet terbaik untuk berlaga di turnamen prestisius HSBC BWF World Tour Super 1000 All England 2025 yang akan berlangsung di Utilita Arena, Birmingham, Inggris, pada 11-16 Maret.

Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pelatnas PBSI, Eng Hian, menegaskan bahwa mereka akan berusaha keras untuk mengulang kesuksesan tahun lalu dengan meraih gelar juara. “Kami berharap bisa meraih hasil terbaik dan kembali menjadi juara, seperti yang kami lakukan pada tahun sebelumnya,” ujar Eng Hian dalam sebuah keterangan pers pada hari Selasa.

Para atlet yang dipersiapkan untuk turnamen ini antara lain Jonathan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Chico Aura Dwi Wardoyo untuk sektor tunggal putra. Sementara itu, untuk tunggal putri, terdapat Gregoria Mariska Tunjung dan Putri Kusuma Wardani.

Di sektor ganda putra, Indonesia akan menurunkan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Bagas Maulana/Leo Rolly Carnando, serta Daniel Marthin/M Shohibul Fikri. Sedangkan, untuk ganda putri, pasangan yang akan berjuang adalah Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi.

Eng Hian berharap agar para atlet dapat tampil maksimal dan konsisten dalam tur Eropa yang akan datang. Mengingat All England adalah salah satu dari empat turnamen bergengsi di BWF Tour, PBSI menargetkan untuk kembali meraih gelar juara di ajang tersebut.

Dalam tiga edisi terakhir, Indonesia selalu berhasil membawa pulang minimal satu gelar, termasuk pada tahun 2022 ketika pasangan ganda putra Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana menjuarai turnamen ini setelah mengalahkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dengan skor 21-19, 21-13. Tahun berikutnya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga berhasil meraih juara setelah mengalahkan Ahsan/Setiawan dengan skor 21-17, 21-14.

Pada tahun 2024, Indonesia kembali mencatatkan dua gelar juara, masing-masing melalui tunggal putra Jonatan Christie dan pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

IMTC: Melahirkan Bintang Baru Tenis Indonesia, Menpora Beri Dukungan Penuh

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menegaskan bahwa Irawati Moerid Tennis Competition (IMTC) dapat menjadi wadah penting dalam mencari bibit unggul petenis muda di Indonesia. Hal ini disampaikan saat ia menghadiri Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Tenis Junior yang diakui oleh Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (Pelti) di Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan.

“Turnamen ini memiliki peran besar dalam pemerataan dan pembinaan atlet muda berbakat di dunia tenis. Oleh karena itu, Kemenpora siap memberikan dukungan penuh untuk keberlanjutan ajang ini,” ujar Menpora Dito dalam keterangan resminya, Minggu.

IMTC merupakan rangkaian kejuaraan tenis junior yang terdiri dari 12 seri pertandingan. Palembang telah menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan ajang ini selama dua tahun berturut-turut. Tahun ini, turnamen diikuti oleh 150 peserta dari 40 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.

Selain kategori utama, IMTC juga memperkenalkan kategori bola merah dan bola oranye yang diperuntukkan bagi atlet usia dini. Kategori ini mendapat antusiasme tinggi dari anak-anak yang berpartisipasi dengan semangat serta didukung penuh oleh keluarga mereka.

Direktur Pemasaran dan Operasional PT Jakabaring Sport City, Geri Radityo Suparudin, mengapresiasi konsistensi IMTC dalam menggelar turnamen tenis junior di Palembang. “IMTC merupakan satu-satunya penyelenggara Turnamen Diakui Pelti (TDP) yang rutin mengadakan kompetisi di JSC,” ujarnya.

Sementara itu, penggagas turnamen sekaligus mantan petenis nasional, Irawati Moerid, menyatakan bahwa jumlah peserta IMTC terus meningkat setiap tahunnya. Sebagai peraih medali emas SEA Games 1991 dan 1997, ia memiliki ambisi besar untuk memperkenalkan tenis kepada lebih banyak anak muda.

“Kami berharap kejuaraan ini dapat semakin memajukan dunia tenis di Indonesia dan melahirkan lebih banyak talenta muda yang mampu berprestasi di kancah nasional maupun internasional,” ungkap Irawati.

Tim Indonesia Siap Hadapi Thailand di Semifinal BAMTC 2025 dengan Skuad Tak Berubah

Tim bulu tangkis Indonesia tetap mempertahankan komposisi pemain yang sama saat menghadapi Thailand di babak semifinal Kejuaraan Bulu Tangkis Beregu Campuran Asia (BAMTC) 2025. Laga ini akan berlangsung di Conson Gymnasium, Qingdao, China, pada Sabtu (15/2) pukul 09.30 waktu setempat atau 08.30 WIB. Keputusan untuk tidak mengubah susunan pemain diambil setelah tim Merah Putih sukses mengalahkan Taiwan dengan kemenangan telak 3-0 di perempat final pada Jumat (14/2).

Di sektor ganda campuran, pasangan Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti akan menghadapi wakil Thailand, Supak Jomkoh/Sapsiree Taerattanachai. Sementara di tunggal putra, Indonesia kembali mempercayakan Alwi Farhan, juara dunia junior 2023, untuk bertarung melawan Panitchapon Teeraratsakul. Putri Kusuma Wardani juga kembali diturunkan di nomor tunggal putri dan akan berhadapan dengan Busanan Ongbamrungphan, pemain unggulan Thailand. Sebelumnya, Putri KW tampil impresif saat menghadapi Taiwan dan menjadi penentu kemenangan bagi tim Indonesia.

Pada sektor ganda putra, Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin yang absen di perempat final kini siap bertanding melawan pasangan Thailand, Peeratchai Sukphun/Pakkapon Teeraratsakul. Sementara itu, di sektor ganda putri, Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti akan melawan pasangan kakak beradik Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard. Lanny/Fadia memiliki rekor positif setelah menundukkan pasangan Thailand tersebut dalam dua gim langsung di semifinal Thailand Masters 2025.

Dengan skuad yang solid dan strategi yang telah terbukti efektif, Indonesia optimistis bisa menembus final dan berpeluang meraih gelar juara BAMTC 2025. Adapun susunan pemain yang akan bertanding melawan Thailand adalah sebagai berikut: Dejan Ferdinansyah/Siti Fadia Silva Ramadhanti akan turun di sektor ganda campuran melawan Supak Jomkoh/Sapsiree Taerattanachai, sementara Alwi Farhan akan berlaga di tunggal putra menghadapi Panitchapon Teeraratsakul. Di sektor tunggal putri, Putri Kusuma Wardani akan bertemu dengan Busanan Ongbamrungphan. Untuk ganda putra, Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin akan melawan Peeratchai Sukphun/Pakkapon Teeraratsakul, sedangkan di sektor ganda putri, Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti akan bertarung melawan Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard.