18 Februari dalam Sejarah: Dari Penemuan Pluto hingga Hari Apresiasi Jempol

Tanggal 18 Februari memiliki banyak makna dalam sejarah dunia. Selain menjadi hari kerja biasa bagi banyak orang, tanggal ini juga diperingati sebagai momen penting dalam bidang sains, budaya, dan peristiwa bersejarah lainnya. Berikut beberapa peristiwa dan peringatan yang terjadi pada tanggal 18 Februari serta maknanya bagi masyarakat.

Salah satu peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal ini adalah penemuan Pluto. Planet kerdil ini ditemukan oleh astronom Amerika, Clyde Tombaugh, pada 18 Februari 1930 di Observatorium Lowell. Nama Pluto berasal dari mitologi Romawi, sesuai dengan tradisi pemberian nama untuk benda langit. Namun, sejak 2006, International Astronomical Union (IAU) menurunkan status Pluto menjadi planet kecil karena tidak memenuhi kriteria sebagai planet besar. Kini, Pluto dikategorikan bersama objek langit lain seperti Ceres, Eris, Haumea, dan Makemake.

Pluto tetap menjadi topik menarik bagi para ilmuwan dan pecinta astronomi. Sejak ditemukan pada tahun 1930, Pluto belum menyelesaikan satu kali orbit penuh mengelilingi Matahari. Planet kerdil ini memiliki lima bulan yang telah diketahui, dengan Charon sebagai yang terbesar. Atmosfernya sangat tipis dan mayoritas terdiri dari nitrogen, sementara satu hari di Pluto setara dengan 6,4 hari di Bumi. Selain itu, Pluto memiliki gunung es yang lebih tinggi dibandingkan Pegunungan Rocky, menjadikannya objek langit yang unik untuk dipelajari.

Selain peristiwa astronomi, tanggal 18 Februari juga memiliki keterkaitan dengan perkembangan teknologi, khususnya dalam bidang energi. Hari ini menjadi momen yang tepat untuk mengenang penemuan baterai, salah satu inovasi penting dalam kehidupan modern. Alessandro Volta, seorang ilmuwan asal Italia, menemukan prinsip kerja baterai pada tahun 1800 dengan menumpuk plat silver yang dipisahkan kain atau kertas berisi larutan garam dan zinc. Inovasi ini menjadi dasar bagi perkembangan baterai yang kini digunakan dalam berbagai perangkat, mulai dari smartphone hingga kendaraan listrik.

Dalam dunia budaya, Amerika Serikat merayakan National Drink Wine Day pada tanggal 18 Februari. Tradisi ini dipelopori oleh Tod McCalla sebagai cara untuk menyebarkan kasih sayang melalui segelas wine. Meski demikian, konsumsi minuman beralkohol harus dilakukan dengan bijak dan bertanggung jawab.

Secara politik, tanggal ini juga menandai Hari Kemerdekaan Gambia. Negara kecil di Afrika Barat ini merdeka dari Inggris pada 18 Februari 1965 dan kini berbentuk republik konstitusional dengan sistem pemilu setiap lima tahun. Gambia mengandalkan pertanian dan pariwisata sebagai sektor utama dalam perekonomiannya.

Yang unik, tanggal 18 Februari juga diperingati sebagai Hari Apresiasi Jempol. Sejak tahun 2000-an, hari ini didedikasikan untuk menyadari betapa pentingnya ibu jari dalam kehidupan sehari-hari. Gerakan jempol yang fleksibel memungkinkan manusia menggenggam dan mengoperasikan berbagai alat dengan mudah. Untuk merayakannya, beberapa orang menghias kuku jempol dengan nail art atau memberikan pijatan khusus untuk mengapresiasi perannya dalam kehidupan kita.

Dari penemuan Pluto hingga Hari Apresiasi Jempol, tanggal 18 Februari memiliki banyak makna bagi dunia. Setiap peringatan yang jatuh pada tanggal ini mengingatkan kita akan pentingnya ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, hingga peristiwa sejarah yang membentuk kehidupan kita saat ini.

Kebakaran Hebat di Menara Mewah Buenos Aires: Ratusan Orang Dievakuasi, Puluhan Terluka

Sebuah kebakaran besar melanda menara hunian mewah di Buenos Aires, Argentina, pada Rabu (12 Februari 2025), memaksa lebih dari 100 orang dievakuasi demi keselamatan. Gedung setinggi 50 lantai yang terletak di kawasan eksklusif Puerto Madero itu mengalami kerusakan akibat kobaran api yang menyebar dengan cepat. Insiden ini menyebabkan 40 orang mengalami gangguan pernapasan akibat menghirup asap, sementara beberapa korban lainnya harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Hingga saat ini, penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Alberto Crescenti, Kepala Layanan Darurat Buenos Aires, melaporkan bahwa api merambat hingga lantai 15, menyebabkan kaca-kaca pecah dan berjatuhan. “Beruntung, proses evakuasi berlangsung cepat, sehingga tidak ada korban jiwa,” ujarnya.

Sementara itu, Christian Benitez, petugas pemadam kebakaran, memastikan bahwa seluruh penghuni telah dievakuasi dengan selamat. Beberapa saksi mata menggambarkan suasana kepanikan saat api mulai menyebar. Ornella Gril, seorang penghuni, mengungkapkan bahwa ia segera berlari turun setelah mendengar alarm berbunyi. Mariano Pavone, mantan pesepak bola River Plate dan Real Betis, turut merasakan ketegangan saat harus menyelamatkan diri bersama putranya dan anjing peliharaannya.

Tim pemadam kebakaran berhasil mengendalikan api setelah berjam-jam berjuang di lokasi kejadian. Meski kebakaran telah padam, rasa trauma masih membekas di antara para penghuni. Otoritas setempat kini sedang melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran serta memastikan sistem keamanan bangunan tetap terjaga.

OJK Kaji ETF Berbasis Aset Kripto, Target Selesai Kuartal III 2025

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah melakukan kajian mendalam terkait potensi produk exchange-traded fund (ETF) dengan underlying aset kripto. Kajian ini ditargetkan rampung pada pertengahan kuartal III tahun 2025 dan akan menjadi dasar dalam penyusunan regulasi serta perizinan ke depan.

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK), Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) OJK, Hasan Fawzi, menjelaskan bahwa pihaknya tengah melakukan kajian bersama dengan divisi pasar modal untuk menelaah aspek risiko dan keamanan instrumen ini.

“ETF sejak awal merupakan instrumen yang beroperasi di pasar modal, namun saat ini tren global telah berkembang dengan memungkinkan adanya ETF yang berbasis aset keuangan digital, termasuk kripto,” ungkap Hasan dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Investortrust di Jakarta, Kamis.

OJK juga menekankan bahwa kajian ini akan mencakup identifikasi koin kripto yang dinilai cukup aman untuk dimasukkan dalam ETF guna meminimalkan risiko bagi investor. Selain itu, aspek perlindungan konsumen tetap menjadi prioritas utama dalam proses ini.

Meskipun saat ini masih dalam tahap awal, Hasan menyebutkan bahwa jika diperlukan, uji coba akan dilakukan melalui regulatory sandbox OJK sebelum pengaturan lebih lanjut. OJK juga berencana untuk melibatkan ekosistem pasar modal dan industri kripto dalam penyusunan regulasi agar kebijakan yang diterapkan dapat berjalan secara optimal.

“Kami akan mengundang partisipasi dari para pelaku industri, baik di pasar modal maupun sektor aset kripto, untuk memberikan masukan sebelum kebijakan ini difinalisasi dan izin resmi diberikan,” tambahnya.

Sementara itu, industri aset kripto di Indonesia terus mengalami pertumbuhan pesat. Sepanjang tahun 2024, nilai transaksi aset kripto tercatat mencapai Rp650,61 triliun, mengalami lonjakan signifikan sebesar 335,91 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp149,25 triliun.

Jumlah investor aset kripto juga menunjukkan pertumbuhan yang solid, mencapai 22,91 juta investor per Desember 2024. Angka ini meningkat 23,77 persen dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencatatkan 18,51 juta investor.

Dengan meningkatnya adopsi dan transaksi kripto di Indonesia, kajian ETF berbasis aset digital ini diharapkan dapat memberikan instrumen investasi baru yang lebih aman dan terregulasi bagi investor.

Disangka Paku, Ternyata Peluru Nyasar Lukai Bocah Saat Tidur


Bocah 5 Tahun Terluka Akibat Peluru Nyasar, Sang Ayah Awalnya Mengira Paku

Seorang anak berusia lima tahun, berinisial M, mengalami luka serius akibat peluru nyasar saat tertidur di rumahnya yang juga difungsikan sebagai bengkel sepeda. Ayahnya, E (45), semula mengira anaknya terluka karena terkena paku.

Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (11/2/2025) sekitar pukul 22.15 WIB di Cengkareng Barat, Jakarta Barat. “Awalnya saya pikir ada sesuatu yang jatuh, mungkin paku. Tapi setelah dicari, tidak ada paku. Saya baru sadar kalau itu ternyata peluru,” ungkap E saat ditemui di kediamannya pada Kamis (13/2/2025) pagi.

Setelah memberikan pertolongan pertama, E dan istrinya, J (41), menemukan proyektil berwarna kuning berjarak sekitar satu meter dari tempat tidur mereka. Proyektil tersebut memiliki ukuran sekitar dua sentimeter atau sebesar satu ruas jari kelingking. Darah dari luka di kaki kiri M sudah membasahi kasur tempatnya tidur.

E mengaku terkejut saat melihat anaknya terluka. “Kami tidak tahu, tiba-tiba saat tidur sudah berdarah. Berarti ada sesuatu yang tajam. Siapa yang menyangka itu peluru?” ujarnya.

Beruntung, M segera mendapat perawatan di Rumah Sakit Hermina Daan Mogot. Luka di pahanya yang berada sedikit di atas lutut mendapatkan tiga jahitan. Orang tuanya membawanya ke rumah sakit pada Rabu (12/2/2025) sekitar pukul 02.00 WIB setelah mendengar suara seperti benda jatuh dan melihat anaknya menangis.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan bahwa saat selimut M dibuka, darah sudah mengalir cukup banyak. Kejadian ini kemudian dilaporkan ke Polsek Cengkareng dengan sepengetahuan ketua RT setempat.

Hasil penyelidikan menunjukkan adanya lubang di plafon rumah korban. Polisi juga menemukan proyektil peluru yang kini telah diamankan sebagai barang bukti oleh Polsek Cengkareng.

Saat ini, kasus peluru nyasar tersebut masih dalam penyelidikan. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan, namun belum ada tersangka yang ditetapkan.

Ledakan Speedboat Basarnas di Maluku Utara, Tiga Korban Meninggal, Satu Jurnalis Masih Hilang

Sebuah speedboat milik Basarnas Ternate, Maluku Utara, meledak saat sedang dalam perjalanan menuju lokasi evakuasi pada Ahad malam (2/2) sekitar pukul 23.00 WIT. Ledakan tersebut menewaskan tiga orang dan menyebabkan satu jurnalis Metro TV, Sahril Helmi, dinyatakan hilang. Insiden ini terjadi saat tim evakuasi berangkat untuk membantu dua nelayan yang mengalami kerusakan mesin di perairan Gita, Oba Selatan, Kota Tidore Kepulauan.

Menurut keterangan dari pihak berwenang, tiga korban yang meninggal dunia dalam kejadian ini adalah Bharatu Mardi Hadji dari Ditpolairud Polda Malut, serta dua anggota Basarnas, Fadli M Malagapi dan M Riski Esa. Selain itu, jurnalis Metro TV, Sahril Helmi, yang ikut dalam operasi tersebut, masih belum ditemukan dan kini dalam pencarian oleh tim SAR gabungan.

Tujuh korban selamat lainnya berhasil dievakuasi dan dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Mereka terdiri dari anggota Basarnas dan Ditpolairud Polda Malut yang ditemukan oleh kapal cepat KM Cantika Lestari 10, kemudian dibawa ke Pelabuhan Gita dan selanjutnya dipindahkan ke Ternate menggunakan kapal KM Pandudewanata.

Pencarian terhadap korban yang hilang masih terus dilakukan. Pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan terkait penyebab ledakan tersebut. Insiden tragis ini terjadi saat tim SAR sedang dalam misi penyelamatan dua nelayan yang mesin perahunya mati di perairan tersebut. Kejadian ini telah memicu keprihatinan, dan diharapkan pencarian serta penyelidikan dapat segera menemukan jawaban terkait insiden tersebut.

Polres Boyolali Tangani Kasus Pembacokan Di Mojosongo

Polres Boyolali mengumumkan bahwa mereka sedang menangani kasus pembacokan yang terjadi di wilayah Mojosongo. Kejadian ini menimbulkan kepanikan di kalangan warga dan menarik perhatian media lokal, yang melaporkan bahwa pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap pelaku dan motif di balik insiden tersebut.

Peristiwa pembacokan ini terjadi pada malam hari, ketika korban yang belum diidentifikasi sedang beraktivitas di luar rumahnya. Menurut saksi mata, terdengar suara gaduh sebelum korban mengalami serangan mendadak. Kasus ini menjadi sorotan karena meningkatnya angka kejahatan kekerasan di daerah tersebut. Ini menunjukkan bahwa keamanan masyarakat perlu ditingkatkan dan menjadi perhatian utama bagi pihak berwenang.

Setelah menerima laporan mengenai insiden tersebut, Polres Boyolali segera mengerahkan tim Reskrim untuk melakukan penyelidikan. Mereka melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi yang berada di sekitar lokasi kejadian. Tindakan cepat ini mencerminkan komitmen Polres Boyolali dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Polisi juga telah mengidentifikasi beberapa orang yang dicurigai terlibat dalam pembacokan tersebut. Mereka melakukan pengecekan terhadap rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pelaku dapat segera ditangkap dan dibawa ke proses hukum. Ini menunjukkan pentingnya teknologi dalam membantu penegakan hukum.

Kapolres Boyolali, AKBP Dony Setiawan, meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik. Ia juga mengimbau warga untuk memberikan informasi jika mengetahui sesuatu yang berkaitan dengan kasus ini. Dukungan dari masyarakat sangat penting dalam membantu polisi mengungkap kasus kejahatan. Ini mencerminkan perlunya kerjasama antara aparat penegak hukum dan masyarakat dalam menjaga keamanan.

Dengan penanganan kasus pembacokan ini, semua pihak berharap agar Polres Boyolali dapat segera menyelesaikan penyelidikan dan menangkap pelaku kejahatan. Diharapkan bahwa langkah-langkah preventif dapat diambil untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan. Keberhasilan dalam menangani kasus ini akan menjadi indikator penting bagi efektivitas Polres Boyolali dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Boyolali.

Peristiwa Pilu: Dua Kasus Gantung Diri Terjadi di Gunungkidul Hanya Dalam Sehari

Warga Gunungkidul dikejutkan oleh dua kasus gantung diri yang terjadi dalam waktu satu hari. Insiden tragis ini berlangsung di lokasi yang berbeda, menambah panjang daftar kasus serupa yang memprihatinkan di wilayah tersebut.

Kasus pertama terjadi di Padukuhan Klumpit, Kecamatan Girisubo, di mana seorang pria berinisial KM (61) ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tergantung di rumahnya. Kapolsek Girisubo, AKP Agus Supriyatna, menjelaskan bahwa korban ditemukan oleh keluarganya setelah mereka merasa cemas karena korban tidak terlihat selama beberapa waktu. Peristiwa ini menyoroti pentingnya kepedulian terhadap kesehatan mental dalam masyarakat.

Tak berselang lama, kasus kedua terjadi di lokasi berbeda. Seorang pria paruh baya juga ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri. Warga sekitar mengungkapkan bahwa korban menghadapi masalah pribadi yang diduga menjadi pemicu tindakan tersebut. Dua insiden ini semakin meningkatkan kekhawatiran akan tingginya angka bunuh diri di Gunungkidul, yang telah menjadi isu serius selama beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2024, tercatat 25 kasus bunuh diri di Gunungkidul. Angka ini menunjukkan bahwa masalah kesehatan mental masih menjadi persoalan serius yang membutuhkan perhatian lebih. Sebagian besar kasus dipicu oleh depresi dan kesulitan ekonomi, menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan dukungan psikologis dan sosial bagi masyarakat.

Pihak kepolisian bersama dinas kesehatan setempat berupaya mencegah angka bunuh diri dengan menggelar kampanye kesadaran terkait pentingnya kesehatan mental. Mereka juga merencanakan penyediaan layanan dan sumber daya tambahan untuk membantu individu yang mengalami tekanan psikologis. Langkah-langkah ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah dalam menangani permasalahan tersebut secara proaktif.

Dua kasus gantung diri yang terjadi dalam satu hari ini menjadi pengingat bahwa masyarakat perlu lebih terbuka dalam mendiskusikan kesehatan mental dan mencari pertolongan jika dibutuhkan. Kerja sama antara pemerintah, komunitas, dan organisasi non-pemerintah diharapkan mampu menurunkan angka bunuh diri serta memberikan dukungan bagi mereka yang sedang berjuang. Keberhasilan menangani isu ini akan menjadi cerminan dari kualitas kesejahteraan masyarakat Gunungkidul di masa depan.

Dua Kali Dalam Sehari, Peristiwa Gantung Diri Kembali Terjadi Di Gunungkidul

Masyarakat Gunungkidul dikejutkan oleh dua kasus gantung diri yang terjadi dalam satu hari. Peristiwa tragis ini terjadi di wilayah berbeda, menambah daftar panjang insiden serupa yang mengkhawatirkan di daerah tersebut.

Kasus pertama dilaporkan terjadi di Padukuhan Klumpit, Kecamatan Girisubo. Seorang pria berinisial KM (61) ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tergantung di rumahnya. Menurut Kapolsek Girisubo, AKP Agus Supriyatna, korban ditemukan oleh keluarganya yang merasa khawatir karena tidak melihatnya selama beberapa waktu. Penemuan ini menunjukkan betapa pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental di masyarakat.

Tak lama setelah itu, kasus kedua terjadi di wilayah berbeda, di mana seorang pria paruh baya juga ditemukan tewas gantung diri. Masyarakat setempat melaporkan bahwa korban mengalami masalah pribadi yang diduga menjadi penyebab tindakan nekat tersebut. Kedua peristiwa ini menambah kekhawatiran akan tingginya angka bunuh diri di Gunungkidul, yang telah menjadi perhatian serius dalam beberapa tahun terakhir.

Selama tahun 2024, tercatat sebanyak 25 kasus bunuh diri di Gunungkidul, dengan angka tersebut menunjukkan adanya masalah kesehatan mental yang mendalam dalam masyarakat. Banyak dari kasus ini dipicu oleh faktor-faktor seperti depresi dan masalah ekonomi. Ini mencerminkan perlunya dukungan dan intervensi lebih lanjut untuk membantu individu yang mengalami kesulitan mental.

Pihak kepolisian dan dinas kesehatan setempat berkomitmen untuk meningkatkan upaya pencegahan bunuh diri dengan mengadakan kampanye kesadaran tentang kesehatan mental. Mereka juga berencana untuk menyediakan lebih banyak sumber daya bagi individu yang membutuhkan bantuan psikologis. Ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah mulai mengambil langkah-langkah proaktif dalam menangani isu ini.

Dengan dua kasus gantung diri yang terjadi dalam satu hari, semua pihak berharap agar masyarakat dapat lebih terbuka dalam membicarakan masalah kesehatan mental dan mencari bantuan saat diperlukan. Diharapkan bahwa upaya kolaboratif antara pemerintah, komunitas, dan organisasi non-pemerintah dapat membantu mengurangi angka bunuh diri dan memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan. Keberhasilan dalam menangani isu ini akan menjadi indikator penting bagi kesejahteraan masyarakat Gunungkidul ke depannya.

Polisi Pastikan Kebakaran Di Timika Murni Musibah, Tanpa Unsur Politik

Empat peristiwa kebakaran terjadi di Timika, Papua, yang mengakibatkan kerugian signifikan. Kebakaran ini melanda sembilan unit kios dan satu gudang, menyebabkan kepanikan di kalangan warga setempat. Menanggapi kejadian tersebut, pihak kepolisian menyatakan bahwa semua insiden kebakaran ini murni musibah dan tidak ada unsur politik yang terlibat. Ini menunjukkan komitmen polisi untuk memberikan penjelasan yang jelas kepada masyarakat mengenai situasi yang terjadi.

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan saksi, penyebab kebakaran diketahui berasal dari korsleting listrik. Kasat Reskrim Polres Mimika, AKP Fajar Zadiq, menjelaskan bahwa arus pendek listrik menjadi faktor utama yang memicu kebakaran di beberapa lokasi tersebut. Penjelasan ini penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh masalah kelistrikan.

Kebakaran ini tidak hanya menghanguskan bangunan tetapi juga berdampak pada perekonomian warga yang mengandalkan kios-kios untuk berjualan. Kerugian materiil yang ditimbulkan cukup besar, dan banyak pedagang yang harus kehilangan tempat usaha mereka. Ini mencerminkan perlunya perhatian lebih terhadap keselamatan dan keamanan infrastruktur di daerah padat penduduk.

Polisi telah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan tidak ada faktor lain yang berkontribusi terhadap kebakaran tersebut. Selain itu, mereka juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bahaya kebakaran, terutama terkait dengan instalasi listrik. Ini menunjukkan bahwa tindakan preventif sangat penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Masyarakat Timika merespons berita kebakaran ini dengan rasa prihatin dan solidaritas. Banyak warga yang berinisiatif membantu para korban dengan memberikan bantuan sementara. Ini mencerminkan semangat gotong royong yang masih kuat di kalangan masyarakat Indonesia, terutama dalam menghadapi situasi sulit.

Dengan pernyataan dari pihak kepolisian mengenai kebakaran di Timika sebagai murni musibah, semua pihak kini diajak untuk lebih memahami pentingnya keamanan dan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari. Kesadaran akan potensi bahaya seperti korsleting listrik harus ditingkatkan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Ini menjadi momen penting bagi masyarakat untuk bersatu dan saling mendukung dalam menghadapi tantangan yang ada.

Dua Nelayan Hilang di Selat Makassar, Diduga Tertabrak Kapal Tanker

Dua nelayan dilaporkan hilang di perairan Selat Makassar, tepatnya di wilayah Budong-Budong, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat. Kejadian ini terjadi setelah rumpon yang mereka gunakan dilaporkan tertabrak kapal tanker.

Upaya Pencarian oleh Basarnas Mamuju

Basarnas Mamuju telah mengerahkan Kapal KN SAR Parikesit 251 bersama tim penyelamat untuk mencari keberadaan kedua nelayan tersebut.

“Kami sudah menurunkan KN SAR Parikesit beserta seluruh kru dan tim rescue untuk melakukan pencarian terhadap dua nelayan yang hilang akibat rumpon mereka tertabrak kapal tanker,” ungkap Kepala Kantor Basarnas Mamuju, Muhammad Rizal, pada Jumat (3/1).

Kronologi Kejadian

Korban, yang diidentifikasi sebagai Tasdi (36) dan Ullah (38), dilaporkan hilang pada Rabu (1/1) sekitar pukul 23.00 WITA. Menurut informasi, insiden bermula ketika kedua nelayan melaut sejauh 19 mil laut (nautical mile) dari pesisir Pantai Budong-Budong.

Saat berada di atas rumpon, kapal tanker yang melintas diduga menabrak alat tangkap ikan tersebut. Akibatnya, tali jangkar rumpon putus dan hanyut terbawa arus, meninggalkan kedua nelayan dalam situasi berbahaya.

Basarnas Mamuju baru menerima laporan terkait kejadian ini pada Kamis (2/1). Setelah itu, Tim Rescue segera bergerak dari Pelabuhan Belang-Belang menuju lokasi kejadian yang berjarak sekitar 30 mil laut.

Hasil Pencarian Hari Pertama

Tim SAR gabungan telah melakukan penyisiran di area seluas 50 mil laut, tetapi hingga saat ini belum menemukan tanda-tanda keberadaan kedua nelayan tersebut. Operasi pencarian sempat dihentikan sementara akibat minimnya hasil.

“Pencarian di hari pertama belum memberikan hasil positif. Operasi akan dilanjutkan hari ini dengan menyisir area sepanjang 27 mil laut ke arah utara dari Pelabuhan Budong-Budong,” jelas Rizal.

Rencana Pencarian Lanjutan

Tim SAR terus berupaya dengan memperluas area pencarian dan melibatkan peralatan khusus untuk mendukung operasi di laut. Basarnas juga mengimbau kepada nelayan setempat serta kapal yang melintas di perairan tersebut untuk memberikan informasi jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban.

Kesimpulan
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan bagi seluruh nelayan dan operator kapal dalam menjaga keselamatan di laut. Upaya pencarian masih berlangsung dengan harapan kedua korban dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat.