Jet Latih Militer Taiwan Jatuh Akibat Kegagalan Mesin Ganda, Pilot Selamat

Sebuah jet latih militer Brave Eagle buatan Taiwan mengalami kecelakaan pada Sabtu (15/2) akibat kegagalan mesin ganda. Insiden terjadi setelah pesawat lepas landas dari Pangkalan Udara Chih Hang di Taitung Selatan.

Pilot, Mayor Lin, berhasil keluar menggunakan kursi pelontar dan segera dievakuasi ke rumah sakit. Berdasarkan laporan Angkatan Udara Taiwan, kondisinya stabil tanpa cedera.

Pihak militer mengonfirmasi bahwa pesawat mengalami kegagalan pada kedua mesinnya. Sebagai tindak lanjut, satuan tugas khusus akan dibentuk untuk menyelidiki penyebab insiden ini guna meningkatkan keselamatan latihan penerbangan.

Taiwan terus mengembangkan industri pertahanannya, termasuk produksi pesawat tempur secara lokal. Namun, negara ini tetap bergantung pada bantuan persenjataan dari Amerika Serikat guna menghadapi ancaman dari China, yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan kerap menunjukkan agresi militer di sekitar pulau itu.

Brave Eagle sendiri merupakan hasil produksi Aerospace Industrial Development Corporation (AIDC) Taiwan dan telah menjalani uji terbang sejak 2020. Mayor Lin, yang menerbangkan pesawat tersebut, memiliki pengalaman terbang selama 183 jam sebelum kecelakaan terjadi.

Sebelumnya, pada September lalu, Taiwan juga sempat menghentikan sementara operasional armada jet tempur Mirage 2000 untuk pemeriksaan keamanan setelah salah satu unit jatuh ke laut. Jet ini dibeli dari Prancis pada 1992, dan masih menjadi bagian penting dari armada pertahanan udara Taiwan, bersama F-16 buatan AS dan Indigenous Defence Fighters yang dikembangkan secara lokal.

Dalam beberapa tahun terakhir, tekanan militer dari China terus meningkat. Selama 24 jam terakhir sebelum insiden ini, Kementerian Pertahanan Taiwan mendeteksi 19 pesawat militer China, delapan kapal Angkatan Laut, satu kapal pengawas, dan satu balon di sekitar wilayahnya.

Menanggapi situasi ini, Presiden Taiwan, Lai Ching-te, berharap parlemen yang dikuasai oposisi dapat merevisi anggaran pertahanan untuk memperkuat kemampuan militer Taiwan menghadapi ancaman eksternal.

Indonesia Pertimbangkan Akuisisi Sukhoi Su-35 dan Pembangunan PLTN dengan Rusia

Pemerintah Indonesia masih membuka peluang untuk melanjutkan negosiasi dengan Rusia terkait pengadaan jet tempur Sukhoi Su-35. Meski telah direncanakan sejak 2021, proses akuisisi pesawat tempur ini belum terealisasi.

Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Jose Tavares, menegaskan bahwa pemerintah tidak pernah membatalkan rencana tersebut. “Kami tidak pernah membatalkannya. Peluang untuk melanjutkan pembicaraan di masa mendatang masih terbuka,” ujarnya dalam wawancara dengan kantor berita Rusia, RIA Novosti, Selasa (11/2/2025).

Kesepakatan pembelian Sukhoi Su-35, yang dikenal sebagai pesaing F-15 Eagle dan F-16 Fighting Falcon, diperkirakan bernilai sekitar 1,1 miliar dolar AS atau setara dengan Rp18 triliun berdasarkan kurs saat ini. Namun, hingga kini belum ada perkembangan signifikan, diduga karena potensi sanksi dari Amerika Serikat terhadap negara yang mengimpor alutsista dari Rusia.

Pembahasan Pembangunan PLTN di Indonesia
Selain membahas potensi pengadaan alutsista, Indonesia juga ingin memulai dialog dengan Rosatom, badan tenaga atom Rusia, terkait rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

“Kami ingin memulainya, tetapi saya belum memiliki rincian lebih lanjut,” ujar Tavares. Ia menambahkan bahwa Indonesia telah lama mempertimbangkan penggunaan tenaga nuklir, tetapi terdapat pro dan kontra yang perlu dipertimbangkan.

Menurutnya, sebelum membangun PLTN, Indonesia harus memastikan bahwa tenaga kerja yang tersedia memiliki kualifikasi tinggi untuk mengoperasikan reaktor nuklir secara aman dan berkelanjutan.

Sebelumnya, Rosatom mengungkapkan bahwa mereka telah berdiskusi dengan pemerintah Indonesia mengenai prospek pembangunan PLTN di Sulawesi Tenggara. Jika proyek ini terwujud, Indonesia akan bergabung dengan negara-negara yang mengadopsi energi nuklir sebagai bagian dari strategi ketahanan energi nasional.