Zelenskyy Bahas Perdamaian dan Investasi dengan Putra Mahkota Arab Saudi

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan bahwa pertemuannya dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman berlangsung dengan baik dan membahas berbagai isu penting, baik dalam skala regional maupun internasional. Zelenskyy menyampaikan apresiasinya atas pandangan bijaksana Mohammed bin Salman terhadap situasi global serta dukungan yang diberikan kepada Ukraina. Ia menekankan bahwa optimisme sang pangeran terhadap masa depan negaranya memberikan dorongan semangat dalam perjuangan yang tengah berlangsung.

Dalam pertemuan tersebut, berbagai isu utama dibahas secara menyeluruh, baik dalam hubungan bilateral maupun melalui kerja sama dengan mitra internasional lainnya. Zelenskyy memuji peran Arab Saudi dalam menyediakan platform diplomasi yang dapat mendekatkan perdamaian yang nyata. Delegasi Ukraina tetap berada di Jeddah untuk melanjutkan diskusi dengan perwakilan Amerika Serikat dan berharap pembicaraan tersebut menghasilkan solusi yang praktis terkait konflik antara Moskow dan Kiev.

Zelenskyy menegaskan bahwa posisi Ukraina dalam negosiasi ini akan bersifat konstruktif, dengan fokus utama pada langkah-langkah dan kondisi yang diperlukan untuk mengakhiri perang serta menciptakan perdamaian yang berkelanjutan. Ia juga menyoroti pentingnya pembebasan tahanan serta pemulangan anak-anak sebagai langkah awal dalam membangun kepercayaan dalam upaya diplomasi. Selain itu, diskusi juga mencakup jaminan keamanan yang dianggap sebagai faktor kunci dalam mencapai stabilitas.

Selain membahas isu keamanan, pertemuan ini turut menyinggung kerja sama ekonomi antara Ukraina dan Arab Saudi. Zelenskyy mengungkapkan bahwa Arab Saudi menunjukkan kesediaannya untuk memperluas investasi di Ukraina, terutama dalam sektor keamanan, energi, dan infrastruktur. Kedua pihak melihat peluang besar dalam pengembangan ekonomi dan kerja sama, terutama dalam proses rekonstruksi Ukraina pascakonflik. Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan Penasihat Keamanan Nasional Mike Qaltz dijadwalkan bertemu dengan delegasi senior Ukraina di Jeddah guna memperkuat kerja sama diplomasi dan strategi dalam menghadapi situasi geopolitik saat ini.

Argentina Tinggalkan WHO: Langkah Drastis Milei dalam Menegaskan Kedaulatan Kesehatan

Presiden Argentina, Javier Milei, resmi mengumumkan bahwa negaranya akan menarik diri dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Keputusan yang disampaikan pada Rabu (5/2/2025) ini didasarkan pada perbedaan prinsip dalam pengelolaan kebijakan kesehatan global. Juru bicara pemerintah, Manuel Adorni, menegaskan bahwa keputusan ini bertujuan untuk memastikan Argentina memiliki kendali penuh atas sistem kesehatannya tanpa intervensi dari badan internasional.

“Kami tidak akan membiarkan organisasi asing mencampuri urusan domestik Argentina,” ujar Adorni, seperti dikutip dari kantor berita AFP. Menurutnya, dengan keluar dari WHO, Argentina akan lebih leluasa dalam menyusun dan menerapkan kebijakan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan rakyatnya.

Langkah ini mencerminkan keputusan serupa yang diambil Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang pada 20 Januari 2025 langsung menandatangani perintah eksekutif untuk menarik AS dari WHO, hanya beberapa jam setelah kembali menjabat. Trump mengkritik organisasi yang berbasis di Jenewa, Swiss, tersebut, terutama dalam responsnya terhadap pandemi Covid-19.

Milei, yang dikenal sebagai seorang anarko-kapitalis serta pengagum berat Trump, telah menjalankan kebijakan pemotongan besar-besaran terhadap belanja negara sejak awal kepemimpinannya. Langkah ini diambil untuk mencapai keseimbangan anggaran setelah bertahun-tahun Argentina mengalami defisit fiskal. Namun, kebijakan penghematan tersebut memicu kontroversi, termasuk kekhawatiran akan meningkatnya angka kemiskinan.

Meskipun demikian, Argentina berhasil mencatat surplus perdagangan tertinggi pada tahun 2024, yang sebagian besar disebabkan oleh menurunnya impor serta pengurangan pengeluaran negara. Keputusan Milei untuk keluar dari WHO semakin mengukuhkan posisinya dalam membentuk kebijakan yang lebih independen dari pengaruh global.

Tak lama setelah kemenangan Partai Republik dalam pemilu AS pada November 2024, Milei menjadi pemimpin asing pertama yang mengunjungi Trump di Mar-a-Lago, Florida. Kedekatan politik mereka semakin menegaskan bahwa kebijakan Milei kerap sejalan dengan pendekatan yang diambil oleh Trump, termasuk keputusan untuk meninggalkan WHO.