Manchester City kembali harus menerima kenyataan pahit usai dikalahkan oleh Real Madrid. Pelatih The Citizens, Pep Guardiola, mengakui bahwa kekalahan kali ini tidak terasa sepedih yang pernah mereka alami sebelumnya.
Man City bertemu Madrid dalam leg kedua babak playoff Liga Champions dengan modal kekalahan tipis 2-3 di Etihad. Saat bertanding di Santiago Bernabeu, tim asuhan Guardiola tak mampu menghentikan Kylian Mbappe, yang tampil gemilang dengan mencetak hat-trick dan membawa Los Blancos menang 3-1.
Dengan hasil tersebut, Real Madrid memastikan diri lolos ke babak 16 besar dengan agregat 6-3. Sementara itu, Man City mengalami musim terburuk di era Guardiola karena gagal melaju dari fase grup kompetisi ini.
Rekor Buruk Man City Kontra Real Madrid
Kekalahan ini juga memperpanjang catatan buruk Man City saat berhadapan dengan Real Madrid. Sejak Guardiola memimpin tim pada 2016, mereka hanya dua kali berhasil menang dalam duel dua leg melawan Los Blancos dari lima pertemuan.
Selain itu, The Sky Blues hanya meraih satu kemenangan dalam tujuh pertemuan terakhir dengan Madrid. Satu-satunya kemenangan tersebut terjadi di leg kedua semifinal musim 2022/23 dengan skor telak 4-0.
Meskipun harus tersingkir lebih awal, Guardiola menegaskan bahwa kekalahan kali ini tidak terlalu menyakitkan dibandingkan kegagalan di musim-musim sebelumnya. Ia menyoroti performa timnya yang kurang meyakinkan sepanjang musim ini.
Guardiola: Real Madrid Memang Lebih Baik
Pelatih asal Spanyol itu mengakui keunggulan Real Madrid di pertandingan ini.
“Tidak masalah untuk menerima kenyataan bahwa mereka memang lebih baik. Kekalahan di musim-musim sebelumnya terasa lebih menyakitkan karena saat itu kami bermain luar biasa,” ujar Guardiola dikutip dari ESPN.
“Saya selalu mengingatkan tim bahwa dalam sepak bola, tim terbaik seharusnya menang. Namun, kenyataannya tidak selalu seperti itu. Sekarang, kami harus menganalisis apa yang sudah kami lakukan dengan baik,” tambahnya.
Guardiola juga menegaskan bahwa timnya harus segera berpikir ke depan dan berbenah untuk menghadapi tantangan selanjutnya.
“Kami harus fokus pada masa depan tim. Kekalahan 2-3 di kandang sendiri memang sulit diterima, tapi bahkan jika kami menang, saya tetap tahu seberapa kuat mereka,” tutupnya.