Gagal Juara di Awal 2025, Ganda Putra Indonesia Siap Bangkit di All England dan Swiss Open

Awal tahun 2025 menjadi tantangan bagi ganda putra Indonesia, termasuk pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Mereka gagal meraih gelar juara dalam empat turnamen awal musim, yaitu Malaysia Open, India Open, Indonesia Masters, dan Thailand Masters. Padahal, sektor ganda putra biasanya menjadi salah satu andalan dalam turnamen bulu tangkis dunia.

Dari keempat turnamen tersebut, pencapaian terbaik wakil Indonesia hanyalah mencapai final di Indonesia Masters (Super 500) dan Thailand Masters (Super 300). Sayangnya, belum ada gelar juara yang berhasil dibawa pulang.

Pelatih kepala ganda putra PBSI, Antonius Budi Ariantho, menilai bahwa performa anak asuhnya sebenarnya mulai menunjukkan peningkatan seiring berjalannya turnamen. Namun, beberapa kendala masih menjadi penghambat, terutama terkait dengan persiapan.

“Sejak awal tahun ada masa peralihan kepengurusan PBSI yang membuat para atlet mengalami libur panjang. Hal ini sedikit mengganggu persiapan mereka,” ujar Anton saat ditemui di Jakarta Timur.

Ia juga menyoroti kondisi Fajar/Rian, yang baru mulai berlatih kembali pada 26 Desember 2024 dan langsung menghadapi jadwal padat tanpa latihan intensif.

“Setelah libur panjang, mereka langsung berangkat ke Malaysia dan India tanpa latihan yang cukup. Mereka hanya bertanding terus-menerus hingga ke Indonesia Masters. Akibatnya, fisik mereka belum sepenuhnya siap menghadapi tiga turnamen berturut-turut,” lanjutnya.

Meski demikian, Anton tetap mengapresiasi pencapaian para pemainnya. Ia melihat bahwa secara mental, mereka sudah cukup baik dalam menghadapi tekanan di lapangan. Namun, untuk menghadapi turnamen berikutnya di All England (11-16 Maret) dan Swiss Open, masih ada beberapa aspek yang harus ditingkatkan.

Menurutnya, daya tahan dan kekuatan fisik menjadi faktor utama yang perlu diperbaiki. “Power dan endurance, termasuk kekuatan otot dan stamina, harus ditingkatkan. Dari segi skill dan teknik, pemain Indonesia sudah cukup merata, tetapi fisik masih harus diperbaiki,” kata Anton.

Dengan waktu persiapan yang lebih panjang, sekitar satu bulan, ia optimistis ganda putra Indonesia bisa tampil lebih maksimal di turnamen Eropa mendatang.

“Mudah-mudahan persiapan kali ini bisa lebih baik sehingga kami bisa tampil optimal di All England dan Swiss Open,” tutupnya.

Timnas U-20 Siap Tempur di Piala Asia 2025, Indra Sjafri Panggil 23 Pemain Terbaik

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) resmi mengumumkan daftar 23 pemain yang akan memperkuat Timnas Indonesia U-20 dalam ajang Piala Asia U-20 2025 yang berlangsung di China pada pertengahan Februari. Skuad asuhan Indra Sjafri ini diperkuat oleh sejumlah pemain berbakat yang siap membawa Indonesia bersaing di tingkat benua.

Sejumlah nama langganan timnas kelompok umur kembali mendapat kepercayaan, seperti Dony Tri Pamungkas, Sulthan Zaky, Kadek Arel, dan Muhammad Iqbal Gwijangge. Selain pemain yang berkompetisi di dalam negeri, Indra Sjafri juga memanggil beberapa pemain berbasis di luar negeri, antara lain Welber Jardim dari Sao Paulo (Brasil), Marselinus Ama Ola dari UD Logrones (Spanyol), serta Jens Raven yang membela FC Dordrecht (Belanda).

Bhayangkara FC menjadi klub dengan kontribusi pemain terbanyak dalam skuad kali ini, menyumbangkan tiga pemain, yakni Fandi Bagus, Evandra Florasta, dan Muhammad Ragil. Sementara itu, tiga klub Liga 1, yakni Bali United, Persija Jakarta, dan Borneo FC, masing-masing menyumbangkan dua pemain.

Indonesia berhak tampil di Piala Asia U-20 setelah sukses menjuarai Grup F dalam babak kualifikasi dengan koleksi tujuh poin. Dalam turnamen ini, Indonesia akan bersaing di Grup C bersama Uzbekistan, Iran, dan Yaman.

Petualangan tim Garuda Muda akan dimulai dengan menghadapi Iran pada 13 Februari, disusul pertandingan melawan Uzbekistan pada 16 Februari, dan laga terakhir fase grup melawan Yaman pada 19 Februari.

Skuad Timnas U-20 terdiri dari tiga penjaga gawang, di antaranya I Wayan Wiguna (Bali United), Ikram Algiffari (Semen Padang), dan Fitrah Maulana (Persib Bandung). Sektor pertahanan diperkuat oleh nama-nama seperti Dony Tri Pamungkas (Persija Jakarta), Sulthan Zaky (PSM Makassar), serta Muhammad Iqbal Gwijangge (Barito Putera).

Di lini tengah, ada pemain seperti Welber Jardim (Sao Paulo), Fandi Bagus (Bhayangkara FC), Aditya Warman (Persija Jakarta), dan Evandra Florasta (Bhayangkara FC). Sementara itu, lini serang diperkuat oleh Marselinus Ama Ola (UD Logrones), Jens Raven (FC Dordrecht), Aulia Rahman (PSIS Semarang), serta Jehan Pahlevi (Persiku Kudus).

Dengan komposisi pemain muda berbakat ini, Indonesia optimistis bisa berbicara banyak di turnamen Piala Asia U-20 2025.

Harga Cabai, Telur, dan Bawang Putih Melonjak Tajam, Inflasi Januari 2025 Tetap Terkendali

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan lonjakan harga beberapa komoditas utama seperti cabai rawit, telur ayam ras, dan bawang putih yang melampaui Harga Acuan Penjualan (HAP).

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa rata-rata harga cabai rawit secara nasional mencapai Rp69.163 per kg, jauh di atas HAP yang berkisar antara Rp40 ribu hingga Rp57 ribu per kg. Harga cabai rawit mengalami kenaikan signifikan sebesar 45,74 persen dibandingkan Desember 2024.

Kenaikan harga juga terjadi pada telur ayam ras, terutama di luar Pulau Jawa dan Sumatera, yang mencapai Rp34.470 per kg. Sementara itu, harga bawang putih juga meroket dengan rata-rata nasional mencapai Rp48.380 per kg. Amalia menyebut bahwa harga bawang putih di hampir seluruh wilayah Indonesia telah menembus angka Rp40 ribu per kg.

Meskipun terjadi lonjakan harga komoditas pangan, tingkat inflasi pada Januari 2025 tercatat hanya 0,76 persen secara tahunan (year on year/yoy), yang merupakan angka inflasi terendah sejak tahun 2000. Amalia menjelaskan bahwa salah satu faktor utama yang menekan inflasi adalah diskon tarif listrik sebesar 50 persen yang diberikan pemerintah pada Januari hingga Februari 2025.

Cabai rawit menjadi komoditas dengan kontribusi terbesar terhadap inflasi Januari 2025, menyumbang andil sebesar 0,11 persen, diikuti oleh beras (0,09 persen), telur ayam ras (0,07 persen), dan daging ayam ras (0,06 persen).

Piala Soeratin U-13 2024: DIY Jadi Tuan Rumah Turnamen Sepak Bola Usia Dini, PSSI Siapkan Venue Berkualitas

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan menggelar Piala Soeratin 2024 putaran nasional untuk kelompok usia U-13 pada 12 hingga 26 Februari 2024. Turnamen yang menjadi ajang kompetisi bergengsi untuk generasi muda ini akan melibatkan tim-tim terbaik yang mewakili masing-masing Asosiasi Provinsi (Asprov) dari seluruh Indonesia. Piala Soeratin U-13 2024 diharapkan dapat menjadi wadah bagi pemain muda untuk mengasah kemampuan mereka dan meraih prestasi di tingkat nasional.

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dipilih sebagai tuan rumah untuk penyelenggaraan turnamen ini. Beberapa lokasi pertandingan akan digunakan, antara lain Lapangan Pakembinangun Sleman, Lapangan Universitas Islam Indonesia Sleman, dan Lapangan Yogyakarta Independent School (YIS) Sleman. Venue-venue ini dipilih karena kualitasnya yang mumpuni dan fasilitas yang mendukung untuk pertandingan sepak bola usia dini. Final turnamen akan digelar di Stadion Sultan Agung, Bantul, yang diharapkan dapat menyajikan pertandingan yang penuh semangat dan persaingan yang ketat.

Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, mengungkapkan rasa terima kasih kepada Asprov yang telah berperan besar dalam kesuksesan program pembinaan sepak bola usia dini ini. Ia mengharapkan turnamen Piala Soeratin U-13 2024 dapat berjalan dengan lancar, tanpa ada hambatan, dan memberikan pengalaman berharga bagi para pemain muda.

Sebelumnya, Piala Soeratin U-15 dan U-17 2024 berhasil digelar dengan Sumatera Barat dan Banten menjadi juara masing-masing. Di sisi lain, Piala Pertiwi juga mencatatkan keberhasilan besar, dengan Jawa Barat menjadi juara kategori U-17 dan Papua Pegunungan juara kategori senior. Piala Soeratin menjadi salah satu fondasi penting dalam pembinaan sepak bola di Indonesia, diharapkan dapat terus berlanjut dan mencetak pemain-pemain berkualitas.

Carlos Alcaraz Pujikan Jannik Sinner dan Tantangan Berat di Rotterdam Open!

Carlos Alcaraz memberikan pujian tinggi terhadap Jannik Sinner setelah petenis Italia itu mempertahankan gelar Australian Open sekaligus meraih gelar Grand Slam ketiganya. Dalam konferensi pers pra-turnamen di Rotterdam Open, Alcaraz menyebut Sinner sebagai petenis terbaik saat ini, mengingat performa luar biasa yang ditunjukkan pria Italia itu sepanjang tahun 2024.

“Jannik adalah yang terbaik saat ini,” ungkap Alcaraz. “Dia hanya kalah empat atau lima kali tahun lalu, jadi ini sungguh luar biasa. Banyak orang yang membandingkan kami dan bertanya siapa yang lebih baik di antara kami. Mereka bilang Jannik lebih baik, sementara ada juga yang mengatakan saya yang lebih baik. Semua itu hanya perdebatan.”

Alcaraz menambahkan bahwa Sinner selalu tampil fokus dan berhasil meraih banyak trofi. “Untuk pemain tenis, kita harus menghadapi Jannik, karena dia selalu menang di setiap turnamen yang diikutinya, selalu mencapai final atau mengangkat trofi,” ujarnya.

Di Australian Open, Sinner mengalahkan Alexander Zverev dalam straight set pada final dan meraih gelar ke-8nya di level tur, hanya tertinggal satu gelar dari Alcaraz. Meskipun Alcaraz memiliki ambisi untuk menjadi petenis termuda yang menyelesaikan karier Grand Slam, ia gagal melawan Novak Djokovic. Setelah merenung selama 10 hari pasca kekalahannya di perempat final, Alcaraz merasa tidak ada yang salah dengan permainannya.

“Saya tidak merasa itu adalah kesempatan yang hilang saat melawan Novak,” kata Alcaraz. “Saya benar-benar ingin menang, tapi Novak bermain luar biasa. Menghadapi Novak di perempat final Grand Slam itu sangat sulit. Itu pertandingan yang hebat, dan saya mencoba untuk mengambil sisi positifnya.”

Setelah meninggalkan Australia, Alcaraz menghabiskan waktu di rumahnya di Spanyol dan kemudian terbang ke Rotterdam pada 31 Januari untuk mempersiapkan debutnya di turnamen ATP 500 tersebut. Namun, persiapannya tidak berjalan mulus karena ia terserang flu dan hanya sempat berlatih dua hari sebelum akhirnya harus beristirahat.

“Meskipun saya sakit, menghabiskan waktu di rumah dengan keluarga itu selalu menyenangkan dan memberi kesegaran mental untuk kembali berkompetisi,” ujar Alcaraz.

Sebagai unggulan teratas, Alcaraz akan melawan petenis wild card asal Belanda, Botic van de Zandschulp, di pertandingan pembuka yang berat. Van de Zandschulp sebelumnya mengalahkan Alcaraz di babak kedua US Open, dan Alcaraz sadar bahwa ia harus tampil maksimal untuk menghindari kekalahan kedua.

“Van de Zandschulp adalah pemain yang sangat tangguh. Saya sudah beberapa kali melawannya, dan terakhir saya kalah darinya. Sekarang saya akan bertanding di kandangnya, tetapi saya akan menikmati pertandingan pertama saya di Rotterdam dan melakukan yang terbaik,” jelas Alcaraz. “Saya siap menghadapi tantangan ini dan berusaha untuk menang.”

Ledakan Speedboat Basarnas di Maluku Utara, Tiga Korban Meninggal, Satu Jurnalis Masih Hilang

Sebuah speedboat milik Basarnas Ternate, Maluku Utara, meledak saat sedang dalam perjalanan menuju lokasi evakuasi pada Ahad malam (2/2) sekitar pukul 23.00 WIT. Ledakan tersebut menewaskan tiga orang dan menyebabkan satu jurnalis Metro TV, Sahril Helmi, dinyatakan hilang. Insiden ini terjadi saat tim evakuasi berangkat untuk membantu dua nelayan yang mengalami kerusakan mesin di perairan Gita, Oba Selatan, Kota Tidore Kepulauan.

Menurut keterangan dari pihak berwenang, tiga korban yang meninggal dunia dalam kejadian ini adalah Bharatu Mardi Hadji dari Ditpolairud Polda Malut, serta dua anggota Basarnas, Fadli M Malagapi dan M Riski Esa. Selain itu, jurnalis Metro TV, Sahril Helmi, yang ikut dalam operasi tersebut, masih belum ditemukan dan kini dalam pencarian oleh tim SAR gabungan.

Tujuh korban selamat lainnya berhasil dievakuasi dan dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Mereka terdiri dari anggota Basarnas dan Ditpolairud Polda Malut yang ditemukan oleh kapal cepat KM Cantika Lestari 10, kemudian dibawa ke Pelabuhan Gita dan selanjutnya dipindahkan ke Ternate menggunakan kapal KM Pandudewanata.

Pencarian terhadap korban yang hilang masih terus dilakukan. Pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan terkait penyebab ledakan tersebut. Insiden tragis ini terjadi saat tim SAR sedang dalam misi penyelamatan dua nelayan yang mesin perahunya mati di perairan tersebut. Kejadian ini telah memicu keprihatinan, dan diharapkan pencarian serta penyelidikan dapat segera menemukan jawaban terkait insiden tersebut.

Tarif Baru AS Memicu Ketidakpastian Ekonomi Global: Pasar Saham Tertekan dan Inflasi Mengancam

Keputusan terbaru Amerika Serikat untuk menaikkan tarif terhadap tiga negara mitra ekonominya menambah ketidakpastian di pasar global. Ekonomi dunia kini menghadapi risiko tambahan yang dipicu oleh kebijakan proteksionis ini, yang dapat memicu perang dagang baru dan mengancam proyeksi pertumbuhan ekonomi global. Dampak langsungnya mulai terasa pada awal Februari 2025, dengan bursa saham di Asia mengalami penurunan signifikan. Di Jepang dan Korea Selatan, harga saham turun lebih dari 2 persen, sementara saham perusahaan-perusahaan otomotif besar seperti Toyota, Honda, dan Nissan juga merosot tajam.

Selain itu, harga minyak mengalami lonjakan lebih dari 2 dolar AS per barel, sementara harga bensin berjangka naik lebih dari 3 persen. Keputusan Gedung Putih yang menaikkan tarif ini belum dilengkapi dengan rincian lengkap, yang menimbulkan kekhawatiran tentang dampak dan durasinya. Banyak analis mengkhawatirkan penurunan pendapatan perusahaan AS dan kenaikan inflasi yang lebih tinggi sebagai efek dari kebijakan tarif tersebut.

Mata uang negara-negara yang terdampak, seperti yuan China, peso Meksiko, dan dollar Kanada, mengalami pelemahan signifikan. Ini menambah tekanan terhadap perekonomian negara-negara tersebut dan memperburuk ketidakpastian yang dihadapi oleh pasar global. Selain itu, inflasi yang dipicu oleh kenaikan harga barang konsumsi, terutama bahan makanan, kendaraan, dan barang elektronik, mulai menjadi perhatian. Para investor khawatir bahwa hal ini akan mengganggu pemulihan ekonomi AS yang masih dalam tahap pemulihan.

Komang Ayu Cahya Dewi: Bertekad Tingkatkan Performa Usai Kalah di Final Thailand Masters 2025

Pebulu tangkis putri Indonesia, Komang Ayu Cahya Dewi, menyatakan bahwa meskipun gagal meraih gelar juara di final Thailand Masters 2025, ia tetap merasa bangga menjadi runner-up. Kekalahannya dari unggulan pertama asal Thailand, Pornpawee Chocchuwong, dengan skor 21-18, 16-21, 13-21, dianggapnya sebagai pengalaman yang sangat berharga untuk terus berkembang. Dalam wawancara setelah pertandingan, Komang mengungkapkan bahwa meskipun senang kembali mencapai podium, ia merasa performanya masih bisa lebih baik lagi.

“Masih ada banyak aspek yang perlu diperbaiki, terutama pada gim kedua dan ketiga. Saya merasakan penurunan kondisi fisik yang mempengaruhi permainan saya,” kata Komang. Ia menambahkan, meski menempati posisi runner-up, pencapaiannya kali ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun lalu, di mana ia sempat menghadapi berbagai kendala dalam permainannya.

Pada turnamen ini, Komang lebih berfokus untuk kembali menemukan pola permainan yang membuatnya nyaman, yang sempat hilang selama enam bulan terakhir tahun lalu. “Saya merasa beruntung kondisi saya semakin membaik, dan semoga ke depannya bisa terus lebih baik,” ujarnya. Komang berharap dengan terus berlatih dan meningkatkan kualitas permainannya, ia bisa memberikan kontribusi terbaik untuk Indonesia, terutama dengan meraih medali emas di turnamen berikutnya.

Selama pertandingan, Komang tampil impresif di gim pertama, sempat memimpin 5-4 dan akhirnya menutupnya dengan skor 21-18. Namun, di gim kedua dan ketiga, meskipun bermain dengan semangat tinggi, Pornpawee mampu memanfaatkan kekuatan fisiknya untuk memenangkan pertandingan dengan skor 21-16 dan 21-13. Komang pun bertekad untuk terus memperbaiki performanya demi turnamen yang lebih besar di masa depan.

Bima Perkasa Jogja Tetap Optimis Meski Alami Kekalahan Beruntun di Awal Musim IBL 2025

Bima Perkasa Jogja terus berjuang untuk memperbaiki performa mereka setelah menelan lima kekalahan beruntun di awal musim IBL 2025. Mereka kembali harus menerima kekalahan besar dengan skor 59-100 saat melawan Hangtuah Jakarta di GOR Pancasila UGM, Yogyakarta, pada Minggu (2/2). Meskipun tim masih belum mencatatkan kemenangan, Kepala Pelatih Bima Perkasa Jogja, Oleh, menegaskan pentingnya menjaga semangat dan kebersamaan tim di tengah situasi sulit ini.

“Saya terus berkomunikasi dengan pemain, mendiskusikan segala hal tentang tim, dan saling memberikan dukungan. Di saat kami belum meraih kemenangan dalam lima pertandingan, saya harus tetap memotivasi mereka, memberikan dukungan, dan memastikan mereka saling percaya satu sama lain,” ujar Oleh, dikutip dari laman IBL.

Saat ini, Bima Perkasa Jogja masih berada di dasar klasemen sementara dengan rekor 0-5 (0 kemenangan, 5 kekalahan). Kekalahan terbaru dari Hangtuah terasa berat karena mereka tertinggal hingga 46 poin di akhir pertandingan. Dominasi Hangtuah terlihat jelas di kuarter ketiga dengan skor 36-21 setelah sempat mengalami enam turnover di kuarter kedua.

Meski begitu, Oleh memastikan bahwa timnya akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk mempersiapkan diri menghadapi jadwal tandang di minggu-minggu mendatang. “Kami akan rotasi pemain lebih banyak untuk menjaga performa mereka. Kami juga harus memastikan teman-teman istirahat dengan baik,” tambah Oleh.

Pemain asing Bima Perkasa, Keljin Blevins, juga tetap optimis meski timnya mengalami start buruk. “Musim ini belum berakhir. Walaupun kami kalah lima kali berturut-turut, masih banyak pertandingan yang harus dijalani. Ini baru awal musim, dan kami percaya masih bisa bangkit,” ujar Blevins, yang mencatatkan 15 poin, delapan rebound, dan satu assist pada pertandingan tersebut.

Blevins juga menekankan pentingnya menjaga mentalitas positif di tengah tekanan yang ada. “Kami harus belajar dari kekalahan ini, melangkah maju, tetap tegar, dan menjaga sikap mental pemenang,” tambahnya.

Komang Ayu Cahya Dewi: Fokus pada Perbaikan Pasca Kekalahan di Final Thailand Masters 2025

Pebulu tangkis putri Indonesia, Komang Ayu Cahya Dewi, mengungkapkan bahwa meskipun kalah di final Thailand Masters 2025, ia tetap merasa bangga dengan pencapaiannya sebagai runner-up. Kekalahan dari unggulan pertama asal Thailand, Pornpawee Chocchuwong, dengan skor 21-18, 16-21, 13-21, justru menjadi pelajaran berharga baginya untuk terus berkembang. Dalam wawancaranya setelah pertandingan, Komang mengungkapkan bahwa meski senang bisa kembali ke podium, ia merasa performanya masih bisa lebih baik.

“Masih banyak yang harus ditingkatkan, terutama di gim kedua dan ketiga. Saya merasa kondisi fisik saya menurun, dan itu menghambat permainan saya,” ujar Komang. Ia menjelaskan bahwa meskipun berada di posisi runner-up, hasil ini menunjukkan kemajuan signifikan dibandingkan dengan tahun lalu, ketika ia menghadapi banyak kesulitan dalam performa.

Pada turnamen ini, Komang lebih fokus pada menemukan kembali pola permainan yang membuatnya nyaman. Hal tersebut sempat hilang selama enam bulan terakhir tahun lalu. “Saya merasa beruntung kondisi saya sudah membaik, dan semoga semakin baik ke depannya,” tambahnya. Komang berharap dengan terus berlatih dan meningkatkan kualitas permainan, ia bisa memberikan kontribusi terbaik untuk Indonesia, terutama dalam bentuk medali emas di turnamen berikutnya.

Di sepanjang pertandingan, Komang tampil apik di gim pertama, sempat unggul 5-4 dan menutupnya dengan skor 21-18. Namun, di gim kedua dan ketiga, meski bermain dengan semangat tinggi, Pornpawee berhasil memanfaatkan keunggulan fisiknya dan meraih kemenangan dengan skor 21-16 dan 21-13. Komang pun bertekad untuk terus memperbaiki performa demi turnamen yang lebih besar.